Home / Romansa / Pengantin Miskin Milik CEO Dingin / Chapter 55 | Javier Is Back

Share

Chapter 55 | Javier Is Back

Author: MJeona
last update Last Updated: 2025-07-30 23:49:04

Sementara itu, hujan rintik mulai membasahi jalanan besar di Distrik ke-8 Paris. Lampu-lampu jalan mulai menyala, menyorot basahnya aspal yang gelap. Joana duduk di jok belakang sedan hitam milik keluarga Moreau. Ia baru saja menyelesaikan presentasi panjang di kantor dan merasa cukup lelah, tetapi hatinya sedikit tenang karena tahu ada rumah hangat yang menantinya malam ini.

Sopir tua keluarga Moreau, Gerard, menyapa ramah dalam bahasa Prancis yang lembut, “Mademoiselle Joana, apakah Anda ingin berhenti sebentar untuk membeli sesuatu?”

Joana hanya menggeleng pelan. “Tidak, Gerard. Kita langsung pulang saja. Aku ingin cepat sampai di mansion.”

“Baik,” sahut pria loyal itu.

Namun, tak sampai lima menit setelah mereka keluar dari pusat kota, mobil perlahan masuk ke jalan kecil yang agak sepi. Tiba-tiba, dari gang kiri, sebuah van putih berhenti melintang di depan mobil mereka. Gerard sontak menginjak rem mendadak.

“Mon Dieu …,” gumam Gerard panik, saat dua pria yang memakai penutup waj
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (43)
goodnovel comment avatar
Indri Irmayanti
astaga iblis itu kembali lagi rupanya. kali ini siapa yang akan datang untuk Jaoan. jangan sampai Joana hancur dengan hina di tangan laki-laki brengsek seperti mereka. siapapun tolong datang selamatkan Joana. Pleasee
goodnovel comment avatar
Yhara_18
benci Javier gak beralasan bngt ya. padahal Joana dijadikan budak selama ini bukannya dijadikan ratu.
goodnovel comment avatar
Yhara_18
Vernon selamatkan Joana...cepatan dtg.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pengantin Miskin Milik CEO Dingin   Chapter 58 | Antara Hidup dan Mati

    Suara roda brankar darurat bergesekan cepat di lantai marmer koridors sebuah rumah sakit swasta yang terletak tak jauh dari pusat Distrik ke-8 Paris. Lampu-lampu silau menyorot wajah pucat Joana yang tidak sadarkan diri. Tubuhnya lunglai dengan wajah penuh luka memar dan darah yang merembes dari bawah gaun hitamnya. Perempuan muda itu dalam kondisi sangat lemah karena penyiksaan yang dialaminya. “Denyut nadinya lemah! Pasien sedang mengandung dan mengalami pendarahan. Siapkan ruang penanganan darurat untuk pencegahan keguguran!” teriak seorang dokter sambil berlarian dengan tiga perawat lain yang juga mendorong brankar. “Baik, Dok,” sahut perawat. Vernon masih ikut berlarian mendampingi Joana yang terbaring tak sadarkan diri di atas brankar itu, tak peduli pada keringat dingin yang mengalir dari pelipisnya. Kemejanya kusut dan bercak darah Joana menodai lengannya. Matanya merah dan rahangnya mengeras karena perasaan tidak tenang terus menggerogotinya sejak dalam perjalanan. “Selam

  • Pengantin Miskin Milik CEO Dingin   Chapter 57 | Darah Joana dan Air Mata Kennard

    Satu jam setelah pesan itu diterima, kini Kennard sudah berdiri di depan bangunan reot yang pernah menjadi gudang produksi logam tua. Pandangannya awas ke sekitar. Belasan pengawal berpakaian serba hitam menyebar dalam formasi tempur, bersenjata lengkap—Glock dan belati. Edmund berada tepat di sampingnya, membawa tablet terus memantau sinyal GPS dari pelacak digital yang berhasil ia sematkan lewat sistem milik salah satu nomor penculik yang mengirimkan pesan satu jam lalu."Sinyal terakhirnya di sini, Tuan muda. Setelah itu sinyal terputus. Sepertinya ponsel sengaja dimatikan. Seharusnya, Nyonya muda berada di sini," ujar Edmund.Kennard tidak menjawab. Rahangnya masih mengeras, dan langkahnya dipercepat. Ia tak menunggu aba-aba. Begitu pintu baja tua itu terlihat, ia langsung menendangnya keras hingga engselnya terlepas separuh. Kemudian diselesaikan pengawalnya dengan tembakan beruntun hingga pintu itu rubuh. Kini, para pengawalnya masuk terlebih dahulu, menyisir setiap sudut bangu

  • Pengantin Miskin Milik CEO Dingin   Chapter 56 | Penyiksaan

    Petir menyambar langit Paris. Hujan kini turun deras, menciptakan ritme dentingan di atas atap pabrik tua yang sudah hampir rubuh di pinggiran Distrik ke-8. Di dalam ruangan lembap itu, Joana menggigil hebat. Darah mengering di sudut bibir dan pelipisnya. Wajahnya sembap karena tangis dan tamparan bertubi-tubi dari salah satu anak buah Javier yang menjijikkan.Sebuah tamparan tiba-tiba kembali diterimanya, lalu anak buah Javier yang lain menekan pipinya dengan kasar. Kepalanya menunduk, rambutnya kusut berantakan, dan tubuhnya gemetar. Bukan hanya karena dingin, tetapi juga karena ketakutan akan pelecehan yang menimpanya."Jangan sampai dia pingsan!" bentak pria bertubuh besar yang bernama Remi. "Bos belum puas bermain dengannya.""Ah, Bos Javier, kita mulai saja. Lihat dia, sudah lemas dan pasrah. Aku semakin tergoda kalau begini," ujar pria besar bertubuh tambun yang mencengkeram rahang tirus Joana dengan kasar.Javier hanya duduk santai sambil menyilangkan kaki di atas kursi reyot,

  • Pengantin Miskin Milik CEO Dingin   Chapter 55 | Javier Is Back

    Sementara itu, hujan rintik mulai membasahi jalanan besar di Distrik ke-8 Paris. Lampu-lampu jalan mulai menyala, menyorot basahnya aspal yang gelap. Joana duduk di jok belakang sedan hitam milik keluarga Moreau. Ia baru saja menyelesaikan presentasi panjang di kantor dan merasa cukup lelah, tetapi hatinya sedikit tenang karena tahu ada rumah hangat yang menantinya malam ini.Sopir tua keluarga Moreau, Gerard, menyapa ramah dalam bahasa Prancis yang lembut, “Mademoiselle Joana, apakah Anda ingin berhenti sebentar untuk membeli sesuatu?”Joana hanya menggeleng pelan. “Tidak, Gerard. Kita langsung pulang saja. Aku ingin cepat sampai di mansion.”“Baik,” sahut pria loyal itu. Namun, tak sampai lima menit setelah mereka keluar dari pusat kota, mobil perlahan masuk ke jalan kecil yang agak sepi. Tiba-tiba, dari gang kiri, sebuah van putih berhenti melintang di depan mobil mereka. Gerard sontak menginjak rem mendadak.“Mon Dieu …,” gumam Gerard panik, saat dua pria yang memakai penutup waj

  • Pengantin Miskin Milik CEO Dingin   Chapter 54 | Kembali ke Paris

    Edmund baru saja ingin membuka mulut, hendak mengungkapkan dua rahasia besar yang masih disimpannya tentang Joana, tetapi ponsel Kennard tiba-tiba bergetar signifikan. Sang CEO merogoh sakunya cepat dan mengeluarkan ponsel pintarnya. Di layar, tertera nama “Dr. Daniel Weber” dari Rumah Sakit Umum Salzburg. Kennard langsung mengangkatnya.“Ya, dr. Daniel?”“Tuan Kennard, kabar baik. Kami baru saja selesai memeriksa kondisi Tuan Lionel untuk terakhir kalinya hari ini. Jantung beliau sudah kembali stabil. Tentu saja, beliau masih belum sadar penuh, tapi tidak ada indikasi kritis lagi. Kami tidak menyarankan transplantasi. Racunnya sudah bersih dari sistem tubuh beliau," jelas suara tenang Dokter Daniel di ujung sana.Kennard mengerjapkan mata dengan rasa syukur memenuhi hatinya. "Itu berita bagus, Dok. Syukurlah. Tapi ... bagaimana bisa hanya dengan detoksifikasi biasa, racun mematikan seperti itu keluar dari tubuhnya tanpa operasi besar?"“Kami menggunakan kombinasi terapi enzim dan fil

  • Pengantin Miskin Milik CEO Dingin   Chapter 53 | Breaking News Mengejutkan

    Di lantai tiga belas Amor La Mode, ruang kerja berinterior cerah yang biasanya penuh dengan suara gesekan pensil sketsa di atas kertas dan ketikan pada keyboard laptop, pagi itu terasa begitu sunyi. Bukan karena ketiadaan aktivitas, melainkan karena tekanan yang tak terlihat, tetapi mengendap di udara.Joana duduk lemas di sudut ruang kerjanya, di atas sofa krem yang menjadi tempatnya berpikir jika suasana meja kerja terlalu bising. Tangannya tak berhenti mengusap perutnya yang masih rata. Namun, baginya, detak kecil di dalam sana adalah suara guntur yang terus bergema di telinga—tak bisa diabaikan, tak bisa dilupakan.Matanya sembap. Bukan karena baru menangis, tetapi karena tak punya cukup energi untuk menangis lagi.Sampai tiba-tiba pintu terbuka perlahan. Joana tak menoleh. Ia tahu suara langkah itu.Vernon masuk dengan setelan formalnya yang rapi seperti biasa, tetapi kali ini wajahnya tak setenang biasanya. Ia menutup pintu dan berjalan pelan, seolah-olah takut langkahnya membua

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status