Share

Hubungan Ibu dan Anak

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-09-02 11:34:07

Melihat keterkejutan di wajah Ethan, Emma tersenyum manis lalu menggandeng tangan Ethan.

“Kamu tidak perlu cemas lagi. Mama mulai menerimaku, ya … meski kalau bicara agak pedas, tapi aku bersyukur sikap Mama berubah,” kata Emma.

Ethan menatap Emma dengan ekspresi bingung, dia melihat Emma yang melebarkan senyum lagi.

“Mama bilang sangat rindu dengan Ellen, bisa jadi berubahnya sikap Mama padaku karena demi mendapat perhatian Ellen lagi. Tapi, apa pun alasannya, aku bersyukur karena sikap Mama tak seperti dulu.”

“Kamu yakin?” tanya Ethan memastikan, bagaimanapun dia tak mau jika Emma kembali tersakiti karena sikap Rosalinda.

“Iya,” balas Emma sambil mengangguk, “sekarang, kamu yang harus berbaikan dengan Mama.”

Ethan diam, tatapannya begitu ragu.

“Ethan, bagaimanapun dia adalah mamamu. Bukankah wajar jika seseorang melakukan kesalahan, wajar juga seseorang meminta kesempatan kedua untuk berubah menjadi lebih baik? Sekarang yang perlu kita lihat adalah niatnya, selama baik, kenapa tidak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
memang tidak salah kamu Ethan sudah milih Emma tp sebelum itu ada rahasia apa di masa lalu sampai Naomi antusias pingin jatuhin dirimu....
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Keterpurukan Ethan

    Sidang ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan.Ethan benar-benar terdiam mendengar fakta yang baru saja hakim beberkan.Memandang ke arah Naomi, Ethan langsung berdiri saat Naomi hendak meninggalkan ruang persidangan.Ethan mengejar Naomi sampai di luar ruang persidangan dan langsung menarik tangan Naomi hingga menghentikan langkah dan menoleh ke arahnya.Melihat keterkejutan dan kepanikan di wajah Ethan, Naomi tersenyum puas.“Ada apa, Ethan? Persidangannya akan dilanjutkan minggu depan, jika ada yang mau kamu sampaikan, bisa sampaikan minggu depan,” kata Naomi dengan nada enteng.Menatap geram pada sikap Naomi, Ethan mencengkram kedua lengan Naomi dengan sangat kuat sampai mantan istrinya itu meringis kesakitan.“Ethan, lepas,” pekik Naomi.“Tuan Ethan, Anda tidak boleh kasar pada klien saya,” kata pengacara Naomi berusaha memisahkan Ethan dari Naomi.Ethan tidak peduli. Dia tetap mencengkram kuat lengan Naomi sambil berkata, “Ini hanya taktikmu saja, kan? Katakan kalau tes DNA y

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Fakta Terungkap

    Hari persidangan hak asuh Ellen pun tiba.Emma berada di kursi baris saksi, sedangkan Ethan duduk di kursi khusus tergugat bersama pengacaranya.Emma duduk dengan panik, jemarinya saling meremat saat dia menatap ke arah Naomi yang duduk dengan senyum penuh keyakinan.Saat Hakim memasukin ruangan, semua orang diminta berdiri sejenak, lalu kembali duduk lagi.Persidangan dimulai. Hakim meminta jaksa untuk memulai persidangan hak asuh anak yang sebelumnya sudah selesai dan kembali dibuka atas permintaan penggugat sebagai ibu kandung anak.Pembacaan gugatan dari Naomi pun dimulai. Di sana terlampir harapan Naomi untuk mendapatkan hak asuh Ellen secara sepenuhnya sebagai ibu kandung Ellen, mengingat jika Ellen juga masih di bawah umur.Setelah pembacaan gugatan selesai, pihak Ethan melayangkan jawaban dan keberatan karena sebelumnya Naomi jelas-jelas melepas hak asuh Ellen kepada Ethan.Hakim mendengarkan dengan seksama, kemudian membaca berkas tuntutan dari penggugat beserta bukti-bukti t

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Hubungan Ibu dan Anak

    Melihat keterkejutan di wajah Ethan, Emma tersenyum manis lalu menggandeng tangan Ethan.“Kamu tidak perlu cemas lagi. Mama mulai menerimaku, ya … meski kalau bicara agak pedas, tapi aku bersyukur sikap Mama berubah,” kata Emma.Ethan menatap Emma dengan ekspresi bingung, dia melihat Emma yang melebarkan senyum lagi.“Mama bilang sangat rindu dengan Ellen, bisa jadi berubahnya sikap Mama padaku karena demi mendapat perhatian Ellen lagi. Tapi, apa pun alasannya, aku bersyukur karena sikap Mama tak seperti dulu.”“Kamu yakin?” tanya Ethan memastikan, bagaimanapun dia tak mau jika Emma kembali tersakiti karena sikap Rosalinda.“Iya,” balas Emma sambil mengangguk, “sekarang, kamu yang harus berbaikan dengan Mama.”Ethan diam, tatapannya begitu ragu.“Ethan, bagaimanapun dia adalah mamamu. Bukankah wajar jika seseorang melakukan kesalahan, wajar juga seseorang meminta kesempatan kedua untuk berubah menjadi lebih baik? Sekarang yang perlu kita lihat adalah niatnya, selama baik, kenapa tidak

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Akhirnya Diterima

    Emma terkejut mendengar perkataan Ellen yang juga langsung bersembunyi di belakang kakinya.Secepat kilat Emma berjongkok di hadapan Ellen, lalu menyentuh kedua lengan Ellen.“Kita pergi saja langsung ya, Mama Emma. Nanti Oma marahin dan mukul Mama Emma lagi.”Emma melihat ketakutan begitu kentara di wajah Ellen, dia lantas mencoba menjelaskan lagi.“Oma ke sini bersama Mama Emma, kok. Oma nggak ada niat marahin Mama Emma, jadi Ellen jangan cemas,” kata Emma menjelaskan untuk menenangkan, lalu dia menoleh ke arah Rosalinda yang sudah menunggu mereka di dekat mobil.Ellen melirik ke arah Rosalinda, dia melihat sang nenek tersenyum ke arahnya.“Beneran, Oma datang bukan buat marahin Mama Emma lagi?” tanya Ellen memastikan.Emma tersenyum dengan kepala mengangguk-angguk pelan.Ellen menoleh kembali ke arah Rosalinda, lalu dia mengangguk kecil.Emma kembali berdiri dari berjongkok, lalu me

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Semakin Tak Terima

    Naomi benar-benar emosi karena dipermalukan Emma lalu ditampar Rosalinda.“Lihat saja, akan kubuat wanita kampungan itu mengemis kepadaku. Dia akan menangis setelah ini bersama dengan kehancuran Ethan!” geram Naomi.Dia kembali ke butik dengan emosi yang meledak-ledak. Dia ruang kerjanya dia terus mengomel tak jelas.Saat masih dikuasai amarah, ponsel Naomi yang ada di dalam tas berdering sampai membuatnya terkejut.Naomi segera mengeluarkan ponsel dan melihat nama ibunya terpampang di layar. Dia tak bisa mengabaikan, sehingga segera menggeser tombol hijau di layar.“Halo, Ma.”“Apa lagi yang sekarang sedang kamu lakukan, Naomi?”Suara sang mama begitu lantang dari seberang panggilan sampai membuat Naomi menjauhkan ponsel dari telinga.Begitu ponsel kembali dia dekatkan ke telinga, Naomi bertanya, “Kenapa Mama bicara sangat keras? Apa maksud, Mama? Memangnya aku melakukan apa?”“Apa tidak cukup kamu bertindak bodoh dengan berselingkuh dan membuat hubungan kita dengan keluarga Walter h

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Sedikit Sadar

    Emma benar-benar tak menyangka Rosalinda datang dan secara tak langsung menolongnya, apalagi saat mendengar Rosalinda menyebutnya sebagai keluarga Walter.Naomi gelagapan menatap Rosalinda sambil memegangi pipinya yang panas. Dia tak menyangka mantan mertuanya itu datang dan langsung menamparnya. Dan apa tadi yang Rosalinda katakan? Keluarga Walter? Naomi menatap benci pada Emma.“Kamu memang tidak sadar diri, Naomi! Sudah mendapatkan suami yang baik seperti putraku, tapi kamu malah berselingkuh. Sekarang apa? Kamu masih mau mengganggu hubungan rumah tangga putraku? Takkan kubiarkan!” amuk Rosalinda.Emma semakin terdiam dengan tatapan tak teralihkan dari Rosalinda, sampai mertuanya itu menatap ke arahnya.“Kenapa kamu harus meladeni wanita berbisa ini? Ayo pergi!”Walau nada suara Rosalinda begitu keras, tapi terselip nada perhatian. Emma mengangguk, dia melirik pada Naomi sejenak, sebelum melangkah mengikuti Rosalinda.Rosalinda mengajak Emma ke mobil Rosalinda yang terparkir di hal

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status