Share

Bab 4. Tawaran Takdir

Author: Dera Tresna
last update Last Updated: 2025-05-08 21:17:27

Pria asing yang baru saja menolong Laura seketika menahan pergelangan gadis itu.

“Lepaskan aku, aku mohon,” pinta Laura sambil menangis, tetapi pria itu tetap menahan tangan Laura.

“Berikan gadis itu padaku!” kata Martinez dengan kasar, ketika sudah berada di hadapan putrinya dan seorang pria tua di sampingnya.

“Bicaralah baik-baik jika kamu sedang berhadapan dengan seorang gadis,” kata pria itu dengan tenang, tetapi tegas.

“Itu bukan urusanmu. Dia putriku, jadi aku berhak melakukan apa pun padanya.”

“Dia bukan papaku. Dia hanya pria pemabuk yang menikahi ibuku,” kata Laura dengan marah.

“Diam kamu! Dasar anak durhaka!” umpat Martinez.

“Dia ingin menjualku kepada para pria hidung belang di sana. Aku mohon, biarkan aku pergi. Aku tidak sudi melayani mereka,” kata Laura memohon sambil menangis terisak, tetapi pria itu hanya mengerutkan kening dan menahan lengan Laura.

“Berikan wanita itu padaku! Atau aku akan menyerahkan padamu jika kamu mampu membayarnya,” kata Martinez mengalihkan tujuan awalnya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

“Berapa yang kamu mau untuk gadis ini?” tanya pria tersebut.

Laura yang mendengarnya seketika terkejut dan langsung memberontak untuk melepaskan diri. “Apa maksudmu? Lepaskan aku!” seru Laura dalam cengkeraman pria itu.

Sungguh malang nasibnya, lepas dari pria botak dengan perut buncit, malah berakhir dengan pria tua berambut putih, yang bahkan seharusnya Laura pantas menjadi cucunya.

“Lima puluh juta untuk gadis itu, maka kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau,” kata Papa Laura meremehkan pria tua tersebut.

“Seratus juta, aku akan membayarmu seratus juta dengan syarat gadis ini menjadi milikku sepenuhnya. Kamu harus memutuskan hubungan dengannya dan kalian tidak punya ikatan apa pun lagi setelah malam ini,” pria itu mengajukan penawaran yang lebih menguntungkan untuk Martinez.

Papa Laura seketika tertawa senang. “Aku sangat setuju dengan tawaranmu. Mulai detik ini, aku tidak punya hubungan apa pun dengan gadis pembawa sial ini.” Martinez menyetujui dengan cepat.

“Berikan uangnya pada pria berengsek ini!” perintah pria tua itu kepada anak buah yang berdiri di belakangnya. Dia kemudian menarik tubuh Laura dan membawanya pergi bersamanya.

Tubuh Laura seketika lemas ketika pria tua itu memasukkannya ke mobil. Inilah akhir dari hidupnya, menjadi wanita jalang untuk seorang kakek tua.

Laura duduk di pojok mobil dan mengambil posisi sejauh mungkin dari jangkauan pria tua yang membawanya. Matanya selalu mengawasi gerak-gerik pria tersebut karena takut dia akan berbuat sesuatu kepadanya.

“Tenang saja, aku tidak akan menyakitimu,” kata pria tersebut dengan senyum ramah yang mampu membuat ketegangan Laura mencair.

“Siapa kamu sebenarnya? Apa yang kamu inginkan dariku?” cecar Laura.

“Pertanyaan yang bagus, tetapi sebelumnya kita akan memulai semua ini dengan sebuah perkenalan. Namaku Tomshon,” kata Tomshon sambil mengulurkan tangan.

“Namaku Laura Aurelie, kamu bisa memanggilku Laura,” balas Laura sambil menyambut tangan Tomshon.

“Senang bertemu denganmu,” sambut Tomshon.

“Aku tidak tahu, apakah harus merasa senang atau tidak bertemu denganmu karena aku tidak tahu apa yang kamu inginkan dariku,” ujar Laura, membuat Tomshon tersenyum mendengarnya.

“Aku butuh bantuanmu dan kamu tidak bisa menolaknya, mengingat aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk membelimu.”

“Apa yang bisa aku lakukan untukmu?” tanya Laura.

“Aku mencari seorang wanita untuk dijadikan istri majikanku,” jawab Tomshon.

“Aku tidak bisa melakukannya! Aku masih terlalu muda untuk menikah dan tidak berpengalaman dalam berhubungan dengan seorang pria! Aku juga tidak tahu, apakah majikanmu itu adalah pria yang baik atau tidak,” tolak Laura dengan cepat.

“Dia tidak membutuhkan wanita dewasa atau berpengalaman untuk menjadi istrinya. Tentang baik atau tidaknya buatmu, itu tidak penting lagi. Menjadi istrinya adalah pilihan yang terbaik yang kamu miliki saat ini. Paling tidak, hidupmu akan terjamin. Kamu tidak harus tidur di kolong jembatan dan menjadi mangsa empuk bagi para preman jalanan,” jelas Tomshon merespon penolakan Laura.

Laura meremas tangannya bimbang. Menjadi istri pria yang tidak dia kenal bukanlah pilihan yang baik.

“Kenapa dia harus menikah dengan wanita yang tidak dia kenal? Jika dia kaya, dia pasti sangat mudah mendapatkan wanita yang dia inginkan yang tidak akan menolaknya,” Laura mengatakan pendapatnya.

“Setiap wanita yang dia kenal selalu mengecewakannya, menikahi wanita yang tidak dia kenal akan menjadi tantangan baru baginya karena dia juga tidak mau istrinya mengenalnya.”

“Seperti pernikahan rahasia, maksudmu?”

“Ya, kurang lebih seperti itu.”

“Sepertinya majikanmu sudah sangat putus asa dalam menjalani sebuah hubungan,” tebak Laura.

“Kamu tidak punya hak untuk berasumsi macam-macam tentang majikanku,” tegur Tomshon.

“Baiklah, maafkan aku. Apakah dia pria yang jahat atau pria yang suka menyakiti wanita? Memukul atau berhubungan dengan kasar?” selidik Laura.

“Dia tidak pernah menyakiti wanita, tetapi sebaliknya, wanita yang dia percayai yang sering menyakiti dirinya.”

Entah hal gila apa yang Laura pikirkan, sampai akhirnya mengangguk menyetujui pernikahan rahasia tersebut. “Bagaimana caranya agar aku bisa menikah dengan majikanmu?”

Senyum tipis terkembang di bibir Tomshon mendengar wanita itu berminat mengambil tawarannya. Tomshon kemudian memberi beberapa pertanyaan pada Laura.

“Apakah saat ini kamu mempunyai kekasih?”

“Aku tidak mempunyai kekasih,” jawab Laura.

“Apakah kamu pernah tidur dengan seorang pria? Jika pernah, apakah pasanganmu menggunakan pengaman saat kalian berhubungan?”

Wajah Laura seketika memerah malu dan menatap Tomshon dengan tajam. “Apakah aku harus menjawab pertanyaan seintim itu?”

“Kamu harus menjawabnya karena aku harus memastikan jika kamu bersih.”

Laura memalingkan muka ke jendela mobil dan menatap pemandangan di luar jendela tersebut. Perhatiannya sedikit teralihkan oleh pemandangan lampu kota malam itu. Malam ini seperti mimpi, banyak hal gila yang dia alami hanya dalam waktu satu malam. Seharusnya dia merasa takut dengan pria tua yang membawanya entah ke mana. Yang mungkin saja sedang menipunya dengan menceritakan sesuatu yang belum tentu kebenarannya.

Namun untuk berhenti sekarang, sudah sangat terlambat. Apa yang akan dia lakukan jika bisa lepas dari pria yang sedang membawanya? Laura kemudian memutuskan untuk mengikuti permainan takdir yang membawanya.

“Aku belum pernah berhubungan dengan seorang pria pun,” tandas Laura tanpa menatap wajah Tomshon.

Mendengar hal tersebut, Tomshon tidak berkata apa-apa lagi. Mereka meneruskan perjalanan dengan diam dan larut dengan pikiran masing-masing. Sampai akhirnya mobil mereka berhenti di depan sebuah hotel bintang lima yang sangat mewah. Laura terlonjak kaget, ketika sadar dirinya dibawa ke sebuah hotel.

“Apa yang kamu inginkan? Kenapa kita ke hotel?” tanya Laura penuh kecurigaan.

“Tenanglah, kamu butuh istirahat. Aku akan meninggalkan kamu di sini karena tidak bisa membawamu ke rumahku,” jelas Tomshon.

“Tapi aku tidak punya uang untuk …”

“Jangan pikirkan hal itu, kamu hanya perlu beristirahat dan menikmati fasiltas yang disediakan di sini dan ...,” Perkataan Tomshon terhenti saat dia mengambil sesuatu dari kantongnya. “pakai ini untuk membeli semua yang kamu butuhkan,” kata Tomshon sambil menyerahkan kartu berwarna emas kepada Laura.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 325. Rasa Cemburu

    Tyrone hanya berdiri, memandang Rebeca dan mantan kekasihnya pergi, dia seperti orang bodoh yang sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. Ada rasa nyeri yang dia rasakan, baru kali ini dia merasa sakit saat ditinggalkan seorang wanita. Apa yang sedang terjadi pada dirinya?Dengan rahang marah, Tyrone terus menatap mobil Rebeca yang akhirnya mengilang dari pandangan. Apakah dengan kejadian ini, dia sudah kehilangan istrinya?Siang itu Tyrone bertemu janji di restoran dengan kliennya yang juga temannya sejak kuliah. Mereka sudah sangat akrab satu dengan yang lain. Obrolan mereka selalu seru jika bertemu.Saat pulang dari restoran, dia menangkap sesuatu yang membuat dadanya panas, melihat Rebeca sedang duduk berdua dengan Henry. Kemarahannya memuncak saat melihat istrinya berpelukan dengan mantan kekasihnya.Tyrone tidak peduli lagi dengan keadaan sekitar. Dia berjalan cepat mendekati keduanya. Tanpa berkata apa pun, dia menarik tubuh Henry lalu memukulnya, melampiaskan kemarahan.Hatinya

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 324. Rasa Cemburu Menghantui

    Setelah sama-sama meledak, Tyrone masih mempunyai pekerjaan tambahan untuk memandikan Rebeca dan membersihkan dirinya sendiri, mengeringkan tubuh istrinya lalu meletakkan tubuh polos itu ke atas ranjang.Seakan tidak puas, sambil berbaring di samping istrinta, Tyrone masih terus menyentuh tubuh Rebeca. Mereka sama-sama berbaring di atas ranjang dengan tubuh polos tanpa apa pun yang menutupi mereka.“Hentikan Tyrone, apakah kamu selalu seperti ini jika bersama dengan wanita-wanitamu? Rasanya ingin marah jika memang benar,” tanya Rebeca dengan raut muka cemburu.“Kenapa kamu selalu menyimpulkan lebih dulu tanpa mendengarkan kebenarannya?”“Aku sedang menanyakan kebenarannya padamu, itu pun jika kamu mengatakannya dengan jujur,” singgung Rebeca.“Aku tidak pernah tidur seranjang dengan mereka, aku hanya melakukannya untuk melampiaskan gairahku, lalu meninggalkan mereka setelah selesai atau mengusir mereka menjauh.”Rebeca terkejut mendengar perkataan suaminya, dia menegakkan tubuhnya men

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 323. Kesenangan Lain Selain Bekerja

    Desahan terdengar saling bersahutan, Tyrone belum pernah merasakan sesuatu yang luar biasa seperti yang dia rasakan saat bergerak bersama Rebeca, padahal istrinya bukan wanita yang berpengalaman.Kamar yang biasanya sepi, malam ini penuh dengan lagu dan musik, tercipta dari desahan dan hentakan tubuh mereka. Peluh membuat tubuh keduanya lembab dan licin, membuat gerakan mereka semakin indah.Udara di sekeliling menjadi panas, padahal pendingin ruangan berfungsi dengan baik. Gerakan Tyrone yang mengentak tajam membuat pertahan Rebeca runtuh.Gerakan Rebeca yang begitu alami, membuat Tyrone terhentak. Rasanya begitu pas dan serasi, kehangatan dan kelembutan milik wanita itu menyiksanya dengan kenikmatan yang luar biasa.Tyrone menatap wajah istrinya yang bergerak di bawah kungkungannya, seirama dengan hentakan yang dia ciptakan. Kulit Rebeca meremang merah, nafasnya terengah dengan mulut setengah terbuka. Matanya terpejam dengan ekspresi penuh dengan gairah.Jantung Tyrone berdetak kenc

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 322. Kepolosan dan Ketulusan

    “Bukankah suami harus diberi hadiah kecupan pagi agar harinya penuh semangat?” goda Tyrone.“Peraturan dari mana itu? Bahkan di peraturan pernikahan tidak tertulis hal seperti itu,” sanggah Rebeca.“Peraturan dariku,” jawab Tyrone singkat.“Ciih ... Ada-ada saja. Lepaskan Tyrone! Nanti kamu terlambat.”“Aku adalah putra pemilik perusahaan, terlambat sedikit tidak akan menjadi masalah bagiku.”“Apakah kamu sedang membanggakan kedudukanmu saat ini?”“Tentu saja. Apa yang Tuhan berikan dalam hidup ini wajib kita syukuri dan banggakan.”“Dasar pria sombong.”Tepat setelah Rebeca mengatakan hal itu, bibir Tyrone melumat bibir istrinya lembut, mengecapnya dari bibir atas berpindah ke bibir bawah kemudian menelusup masuk ke dalamnya. Ciuman lembut itu berubah menjadi ciuman rakus saat dia mendengar desahan halus Rebeca terlepas dari tenggorokannya.Tidak puas dengan bibir istrinya, bibir Tyrone bergerak ke leher dan terus turun ke bukit indah milik Rebeca. Dengan mudah dia menyingkap gaun ti

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 321. Tidur Satu Kamar

    Rebeca harus menahan nafas melihat Tyrone keluar dari kamar mandi. Tubuh bagian atas suaminya tidak tertutup apa pun, membuat inti miliknya memanas. Apalagi saat menatap wajah Tyrone yang kelihatan lebih segar. Tetesan air membasahi rambut dan tubuhnya. Dia harus menahan saliva karena tubuh sempurna suaminya tersebut.Tyrone mendekati Rebeca untuk mengambil pakaian yang sudah disiapkan istrinya, saat jari mereka bersentuhan, sesuatu seakan menarik keduanya untuk saling mendekat.Entah siapa yang memulai, tiba-tiba bibir mereka sudah menyatu dan saling melumat dengan lembut dan menggoda. Tangan Rebece mencengkeram kuat pakaian Tyrone yang dia bawa. Tanpa berniat untuk menghindar, menyambut lumatan bibir Tyrone dengan senang hati.Tyrone tidak bisa menahan gairahnya lagi saat menyentuh jari Rebeca. Dia mengecup sekejap bibir istrinya dan ternyata wanita itu tidak menghindarinya, Rebeca malah tersenyum seolah menyukainya.Mendapat lampu hijau, Tyrone langsung melumat bibir istrinya yang

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 320. Mulai Ada Kelembutan

    Paginya jeritan suara wanita mengagetkan tidur Geofrey. Saat membuka mata, Geofrey tidak menemukan istrinya di dalam pelukannya. Dia langsung beranjak dari ranjang dan berlari ke sumber suara tersebut.Geofrey terkejut saat istrinya berdiri di depan pria yang hanya menggunakan celana boxer seperti dirinya. Bahkan tubuh bagian atasnya tampak terbuka. Letichia masih berdiri dengan menutup muka.“Tyrone, apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Geofrey dengan nada tinggi.Goefrey langsung menarik tubuh istrinya dan mendekapnya. Rahangnya mengeras karena Letichia hanya menggunakan jubah tidur, mengingat malam panas yang mereka lalui. Beruntung tubuh istrinya terlindungi oleh jubah tidur itu.Letichia bisa bernafas lega, saat masuk ke dalam dekapan suaminya dan merasa terlindungi.“Aku numpang tidur di sini,” ujar Tyrone santai.“Pakai bajumu, jangan membuat istriku takut karena penampilanmu itu,” kata Geofrey yang geram pada unclenya sendiri.“Maafkan aku. Aku tidak tahu jika kalian sedang b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status