Share

15. Pilih Kasih

Author: Rich Ghali
last update Last Updated: 2025-05-20 04:17:14

“Aku senang akhirnya kalian bisa datang ke mari. Sudah lama aku menunggu kalian.” Margaret berucap dengan senyuman. Ia menghirup bunga pemberian Jackson berulang kali. Wanita tua itu merasa sangat damai setiap kali ia menghirup aroma mawar merah.

Grace memang orang yang paling pengertian terhadapnya. Ia tahu Grace yang membeli bunga itu meskipun Jackson yang memberikannya kepadanya. Sebab, Jackson tidak pernah datang dengan membawa hadiah setiap kali lelaki itu mengunjunginya.

“Menginaplah di sini malam ini.” Margaret menatap Jackson dan Grace secara bergantian. Ia memiliki rencana tersendiri. Ia ingin membuat hubungan jackson dan Grace menjadi semakin dekat dan membaik.

“Aku tidak bisa, Nenek. Aku harus bekerja besok pagi, masih banyak file yang harus kubereskan malam ini.” Jackson langsung menolak tanpa sungkan. Ia tidak ingin direpotkan dengan bersandiwara semalam penuh. Apalagi jika ia harus menginap di sana, sudah pasti ia dan Grace akan tidur di atas ranjang yang sama. Ia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Penyesalan Suami Miliarder    86

    Margaret langsung menyambut di ruang depan ketika Jackson pulang dari bar. Kali ini ia tidak mabuk meskipun ia minum cukup banyak. Tampaknya ia sudah mulai terbiasa dengan alkohol karena akhir-akhir ini ia mulai sering minum. Aroma tubuhnya menguar bau alkohol yang cukup kuat. “Aku mau bicara.” Margaret berucap dengan nada yang begitu dingin. Semenjak Grace pergi dan tidak kembali lagi, sikap Margaret mulai berubah. Ia mulai sering murung, lebih banyak diam, dan jadi sangat dingin terhadap Jackson. Apalagi akhir-akhir ini Claire sering menginap di sana. Hal itu membuat Margaret sudah tidak tahan lagi. Jackson hanya mengangguk kecil. Ia mengikuti langkah neneknya menuju sofa, mereka duduk dengan posisi berhadap-hadapan. Di atas meja tergelatak beberapa berkas. “Aku sudah mengalihkan semua hartaku menjadi milikmu. Besok aku akan pulang, aku tidak akan mengganggu hidupmu lagi. Jika kau ingin menikah dengan Claire, kau tidak perlu mengundangku. Setelah Grace melahirkan nanti, kau

  • Penyesalan Suami Miliarder    85

    Hari ini tepat sembilan bulan kehamilan Grace. Semenjak ia pindah ke rumah Shane, hidupnya benar-benar aman dan damai. Pengawal yang Shane sewa benar-benar melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Tidak pernah satu kali pun Grace bertemu dengan Jackson ke mana pun Grace pergi. Shane merangkul Grace menuju ruang pemeriksaan. Mereka ingin tahu kapan Grace akan melahirkan. Wajah cantik itu tampak semakin berseri. Dokter juga merasa senang melihat perkembangan Grace dan janinnya hingga sejauh ini. Dulu ia selalu tampak pucat dan kesakitan. Sering kali ia dirawat di rumah sakit. Namun, berkat usaha yang Shane lakukan, Grace menjalani hidupnya jauh lebih baik. “Silakan baring di sini.” Dokter memberikan instruksi.Grace naik ke atas ranjang dan merebahkan tubuhnya dengan lembut di sana. Shane berdiri di samping ranjang, ia selalu ada menemani Grace melakukan pemeriksaan. Shane benar-benar menepati janjinya. Jika Grace berpisah dengan Jackson, maka ia akan menjadi ayah bagi bayi Grac

  • Penyesalan Suami Miliarder    84

    “Ini vitaminnya.” Lindsay memberikan beberapa butir pil kepada Grace setelah ia selesai makan siang. Semenjak tahu apa yang terjadi minggu lalu, Lindsay dan Robin memutuskan untuk pindah dan tinggal di rumah Shane demi bisa menjaga Grace. Mereka sudah berulang kali kecolongan hingga Grace mengalami masa-masa yang sulit. Kali ini mereka tidak akan pernah membiarkan itu kembali terjadi. “Terima kasih, Mama.” Grace tersenyum berucap. Ia menenggak pil-pil itu dengan susah payah. “Habis ini kamu harus langsung istirahat.” Lindsay mengingatkan. Grace hanya mengangguk dengan senyuman. “Grace! Aku tahu kau di dalam! Cepat keluar dan temui aku!” Terdengar keributan dari depan sana. Grace menoleh ke arah sumber suara. Ia mengerutkan keningnya, bingung dengan apa yang sedang terjadi di depan sana. Lindsay tampak menahan kesal ketika mendengar teriakan Jackson. Ia tidak menyangka bahwa Jackson akan terus mengganggu kehidupan putrinya. Grace sudah memilih untuk menyerah, harusnya Jacks

  • Penyesalan Suami Miliarder    83

    Setelah satu minggu dirawat di rumah sakit, Margaret akhirnya bisa pulang. Kondisinya sudah jauh membaik dari yang sebelumnya. Hal pertama yang ingin ia temui setibanya di rumah adalah Grace. Ia merasa ada yang janggal, sebab Grace tidak datang menjenguknya selama seminggu ini. Hanya satu kali Grace menemuinya ketika ia terbangun dari koma.“Di mana Grace?” Margaret menatap Jackson dengan sorot penuh tanya. Ia benar-benar merindukan cucu menantunya itu. Jackson tidak bisa menjawab. Sebab, ia tidak bisa menghubungi Grace sejak Shane membawanya pergi dari rumah. Barang-barang Grace bahkan masih tertinggal di kamarnya, termasuk ponsel miliknya. Tidak mungkin benda sepenting itu ditinggal begitu saja.“Kau menyulitkannya lagi?” Margaret menatap dengan sorot penuh menyelidik. Sikap Jackson jelas sekali menunjukkan bahwa ia telah melakukan kesalahan. “Mama, sudahlah. Untuk apa kau menanyakan wanita jalang itu? Lihatlah, dia bahkan tidak peduli denganmu. Jika dia peduli padamu, harusny

  • Penyesalan Suami Miliarder    82

    Belum sempat Shane menyadari apa yang terjadi, Jackson sudah memukul wajahnya berulang kali. Lelaki itu memukulnya dengan sekuat tenaga tanpa ampun sama sekali. Napasnya terdengar memburu. Matanya menyalang tajam, wajahnya memerah karena amarah yang memuncak. “Shane!” Grace bangkit dari ranjang ketika ia melihat Shane dihajar dengan sangat brutal. Darah tampak memenuhi wajahnya karena hidung yang patah, juga sudut bibir yang pecah. Pelipis atasnya tampak tergores kecil, wajahnya biru lebam karena luka pukulan. “Jack, hentikan! Apa yang kau lakukan?!” Grace berusaha menghentikan. Meskipun kepalanya sangat pusing, ia menahan itu demi bisa menyelamatkan Shane. “Lepas!” Jackson mendorong Grace dengan sangat kuat, hingga wanita itu terjatuh ke ranjang. Untungnya perutnya tidak membentur benda apa pun, sehingga tidak berefek pada kandungannya. “Arght.” Grace meringis kesakitan. Ia mengelus perutnya karena merasa sangat kram. Perutnya selalu saja kram ketika ia merasa sangat panik at

  • Penyesalan Suami Miliarder    81

    Terdengar langkah kaki mendekati kamar. Jackson menatap ibunya dengan sorot yang begitu tegas. “Bersikaplah baik padanya atau diam.” Lelaki berparas tampan itu berucap dengan penuh penekanan. Seakan ia baru saja memberikan ancaman. Helena hanya bisa diam dengan perasaan kesal. Pintu terbuka dengan kumunculan Grace di baliknya. Wanita itu datang dengan membawa bunga melati putih, ia melangkah masuk, lalu mengganti bunga yang ada di nakas samping brankar. Wajahnya tampak agak pucat. Ia terlihat tidak terlalu bersemangat. Jackson mengulurkan tangannya, hendak menyentuh wajah Grace, tapi Grace langsung menepis dan menunjukkan sikap yang begitu dingin. Jackson hanya bisa mendesah pelan, berusaha untuk menetralisir perasaan. “Nenek.” Grace memanggil dengan lembut. Ia meraih tangan Margaret, lalu mengecupnya dengan penuh kelembutan. Matanya berkaca-kaca. Jackson bisa menilai seberapa besar cinta yang Grace miliki untuk wanita tua itu. “Ayo bangun.” Grace berucap dengan lemah. T

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status