Share

Bab 11. Sebuah Hukuman

Seketika suasana hening. Sinar jingga menyusup masuk dan membiaskan tubuh Azura dan Elzenath.

“Yah, kalau begitu, aku akan memanggil Elenio,” ujar Elzenath.

Azura hanya menganggukkan kepalanya perlahan.

“Aias, tolong bawa Elenio masuk!” teriak Elzenath.

Brak.

Elenio dengan cepat masuk ke dalam ruangan.

“Hei Aias, berhenti memegangku!” seru Elenio.

“Maaf Pangeran Zenath, saya telah membawa Pangeran Elenio,” ucap Aias.

Elzenath menganggukkan kepalanya, lalu mengangkat kedua alisnya dan menunjuk pintu ruangan tanpa berkata apa pun.

“Baik Pangeran.” Aias seolah mengerti isyarat yang diberikan oleh Elzenath. Pria berambut pirang itu pun keluar dari ruangan.

“Duduk!” seru Elzenath.

“Seenaknya sekali kau memerintahku.” Umpat Elenio sambil hendak duduk di sebelah Elzenath.

Duk!

Elzenath tiba-tiba menendang bokong Elenio.

“Heh?” Azura tercengang melihat kelakuan kakak beradik di depannya.

“Zenath bodoh! Apa yang kau lakukan? Mengapa kau menendangk-.”

Elzenath dengan santainya langsung memotong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status