Share

Lima

"Ayo kita menikah,"

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Keheningan terus berlanjut begitu kalimat yang tidak pernah Amanda kira akan menjadi pembuka di antara mereka terlontar begitu mulus dari bibir tipis lelaki itu. Dia sudah melepas maskernya, namun dia tetap memakai topi. Harus Amanda akui lelaki di depannya ini cukup tampan.

"Lo gila?" adalah respons Amanda terhadap kalimat itu.

Steve menggeleng. "Gue serius. Ayo nikah." katanya dengan sungguh-sungguh.

Wajah lelaki itu terlalu serius untuk dibilang sedang melucu. Tapi kalimat itu terlalu lucu untuk ditanggapi dengan serius saat ini.

"Oke." Amanda berkata. "Lo beneran gila ternyata."

Awalnya dia pikir telinganya telah salah menangkap maksud lelaki itu, namun ketika ternyata lelaki asing yang Amanda baru temui hari ini (dia tidak ingat apapun soal semalam, jadi baginya dia belum pernah bertemu dengan lelaki itu) hanya lah orang gila banyak gaya.

Apa katanya tadi? Menikah?

Sebesar apapun keinginan Amanda untuk menikah, dia tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status