Share

Bagian 15

Tentang wasiat yang ditinggalkan oleh Jacob menjadi hal serius untuk Rachel dan sang suami. Biar bagaimana pun juga, ia harus mendapatkan warisan itu sebelum jatuh pada Frans yang notabenenya cucu pertama dari putra pertama.

“Ada perlu apa ibu memintaku bertemu di sini?” tanya Drako. Ia menarik satu kursi lalu mendudukinya.

Drako menyapu pandangan sebelum mulai duduk tenang menghadap ke arah ibunya. “Sepertinya salon sedang sepi,” ucapnya.

Rachel menghela napas dan angkat bahu. “Tidak juga, ada belasan orang yang datang pagi tadi.”

“Baguslah,” ucap Drako. “Ada apa ibu memintaku datang, aku bahkan baru saja menyelesaikan meetingku.”

“Oh, iya, bagaimana dengan proyekmu?” Rachel bertanya dengan nada antusias. Untuk sesaat dia lupa tujuannya meminta putranya datang kesini.

Wajah Drako yang datar kini perlahan menyungging senyum, ia kemudian meraih kedua tangan ibunya. “Tentu saja berhasil. Proyek pantai itu aku yang pegang sekarang.”

Melihat antusias sang putra, Rachel ikut tersenyum Bah
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status