Share

Berhenti

last update Huling Na-update: 2025-02-26 22:58:42

Ada banyak hal yang terjadi dan tidak diketahui Garvi kala dirinya dalam keadaan koma. Pun, persahabatan yang terjalin di antara dirinya, Dirga, Pras, dan Aland yang sudah banyak mengalami perubahan.

Dia menatap Aland dan Dirga bergantian. Keduanya sudah tampak jauh lebih dewasa dan juga keren. Salah satu sudut bibir Garvi terangkat, tersenyum menyeringai.

Aland berdeham melihat Garvi tampak memiliki dunianya sendiri. “Eh, Kak, gimana keadaan lo?” tanyanya. Dia tidak lupa jika kedatangannya kembali ke Indonesia untuk menjenguk Garvi. Mengenai Anjani bisa diurus nanti.

Garvi pun menjelaskan secara singkat mengenai kondisinya. Dia hanya harus menjalani pemulihan selama beberapa waktu.

Begitu mendengarnya, terbesit perasaan bersalah dalam benak Dirga. Pemuda itu menyeletuk, “Gue usahakan balik ke sini kalau waktunya libur–

“Ck, nggak usah!” sela Garvi disertai kekehan geli. Dia tidak ingin merepotkan teman dekatnya itu. “Fokus aja sama studi lo di sana. Gue ada yang jagain kok.” Saat men
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yulda
sedihnyaaaa
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Pesona Presdir Posesif   Jam Couple

    Huft~Sudah berkali-kali semenjak Anjani kembali ke kamar usai berbicara dengan Ryuga, dia tak henti mengembuskan napas berat.“Aland punya pacar lagi?” tanya Anjani pada dirinya sendiri.Dia yang memutuskan hubungan, dia juga yang menyesal. Pun, tak hanya hubungan dengan Aland, melainkan dengan sahabatnya–Aruna.Anjani kembali teringat ucapan Ryuga. “Kiranya kamu tidak ingin menemui Aruna dan Aland, Om akan berusaha mencegah pertemuan itu terjadi.”Gadis itu masih menimbang dan belum memutuskan.“Tapi, sejujurnya aku juga merindukan mereka.” Anjani tidak mengatakan itu pada Ryuga. Pun, pada ibunya sendiri.Pada bulan pertama kepindahannya, Anjani nyaris menghubungi Aruna melalui akun sosial media. Namun, saat itu Anjani berhasil menahan diri. Bulan kedua, Anjani juga beberapa kali hampir tidak bisa menahan dirinya lagi.Pada akhirnya, Anjani menjadi pandai menahan diri sampai sekarang.Dia mencondongkan tubuh, membuka laci nakas di samping tempat tidurnya, meraih sebuah kotak kecil b

  • Pesona Presdir Posesif   Anjani Ruby

    Mendapati seseorang mengenali Ryuga dan menyebutnya dengan sebutan ‘Om’, sontak membuat Tirta dan Diana menatap penasaran.Usai meluruskan pandangan dan memperhatikan gadis itu lebih saksama, Diana merasa familier. Wanita itu mengernyitkan dahi, mencoba menggali ingatannya supaya lebih jelas.“O-om kok bisa ada di sini?” Gadis di dalam lift itu melayangkan sebuah pertanyaan. Jelas ditujukan pada Ryuga.Senyum Ryuga semakin naik. “Pernyataan bagus ... Anjani Ruby.”Gadis di dalam lift itu Anjani Ruby. Seorang gadis berponi yang tampak sebelas dua belas dengan putrinya–Aruna Lusa Daksa. Kini, Anjani menatap Ryuga penuh sorot kegelisahan.Mata bulat gadis itu celingukan, seolah memastikan keberadaan seseorang.“Anjani Ruby?” ulang Diana di belakang sana. Dia mengerjapkan mata saat berhasil mengingat nama tersebut. “Jadi, kamu Jani temannya Aruna?”Diana tidak bisa mengingat pasti apakah keduanya pernah bertemu secara langsung, akan tetapi Diana mendapatkan banyak cerita mengenai sosok An

  • Pesona Presdir Posesif   Bertemu Satu Sosok

    Tidak sampai terlibat dalam hubungan asmara atasannya, Diana harus terlibat pula dalam hubungan rumah tangga Sang Presdir.“Pak Ryuga, kalau kita sampai ketahuan Bu Clau, saya tidak mau bertanggung jawab.” Wanita itu merengut pelan sambil menurunkan topi yang dikenakan.Diana tak ingin lagi memperhatikan ke depan, pada rombongan Claudia yang sedang menyeret koper untuk masuk ke dalam penginapan hotel tempat liburan mereka berada.Ya, ternyata inilah alasan Ryuga kemarin meminta pergi ke flat tempat dirinya tinggal. Ryuga menyuruh Diana berkemas dan dipaksa ikut untuk berlibur.Sempat Diana melayangkan protes. “Bagaimana dengan proyek kerja sama Pak Ryuga dengan beberapa klien?”Dengan entengnya, Ryuga menjawab, “Lupakan sejenak soal pekerjaan. Lagipula percuma saja, aku tidak akan fokus kalau Claudia pergi sejauh dan selama itu.”Pada tahap tersebut, Diana ingin mengerti bahwa Presdir-nya ini memang sangat mencintai Sang istri. Akan tetapi–“Para pemegang saham tidak akan tinggal diam

  • Pesona Presdir Posesif   Raffael Logan Waluyo

    “Apa kabar?”Bagi Riel, itu bukan sekadar pertanyaan basa-basi. Itu sebuah pertanyaan tulus yang ingin dia tanyakan pada sosok Diana Rachel.“Seperti yang terlihat, Pak. Saya baik.” Tidak ada alasan bagi Diana untuk merasa tidak baik-baik saja. Wanita itu menyeruput es kopi yang dipesannya beberapa saat lalu.Ya, siapa sangka Diana mengiakan permintaan Riel untuk duduk mengobrol usai Dokter Tirta berpamitan untuk menyusul Ryuga. Diana ingin menguji dirinya sendiri, apa dia sudah bisa berdamai dengan masa lalunya?Ternyata … lumayan.Riel menganggukkan kepalanya pelan. Berusaha percaya dengan apa yang Diana ucapkan.“Tidak perlu bersikap formal padaku, Diana.” Itu bukan permintaan, melainkan perintah.Mendengarnya, Diana refleks mengudarakan tawa yang renyah. Namun, cepat-cepat dia memasang ekspresi wajah datar. Dia hanya merasa apa yang diucapkan Riel terlalu lucu.“Maaf, tapi saya rasa tetap perlu, Pak.”Rasanya itu memang diperlukan untuk membuat batasan di antara keduanya. Tidak ba

  • Pesona Presdir Posesif   Rencana Ryuga

    Semua orang tampak sibuk menyiapkan keperluan untuk pergi berlibur … terkecuali Ryuga.Kepergiannya pagi itu di rumahnya sendiri bahkan tidak diperhatikan, seolah Ryuga berubah menjadi makhluk tak kasat mata. Maka, mengingat itu membuat suasana hati Ryuga memburuk. Dia sedikit membanting cangkir kopi miliknya ke atas meja dengan kesal.“Serius kamu tidak diajak, Ryu?”Mendengar sepagi ini Ryuga membagikan keresahannya adalah sesuatu yang langka. Kapan lagi melihat Presdir yang selalu bertingkah seenaknya itu tidak bisa berbuat apa-apa?“Apa wajahku tidak terlihat serius, Ta?” tanya Ryuga balik sambil mendengus kasar.Sementara Tirta–teman karibnya, terkekeh kecil. Dia lalu meletakkan cangkir kopi miliknya di atas meja bulat kecil dan menatap Ryuga penuh keseriusan. Entah karena terbawa suasana, perlahan dia mencondongkan tubuh ke arah pria itu.“Apa mungkin Claudia membencimu, Ryu?”Seketika Ryuga melirikkan tatapan tajamnya. Tidak ketinggalan alis tebalnya yang sudah menukik tajam. R

  • Pesona Presdir Posesif   Mencoba Lari Dariku?!

    “Aku tidak mengizinkan.”Sesuai prediksi, Ryuga tidak menyetujui saat Claudia dan Aruna memberitahukan rencana liburan saat mereka tengah makan malam di rumah.Manik hitam Ryuga menatap keduanya bergantian. “Batalkan saja.”Sama halnya ketika siang tadi, saat Ryuga hendak menemani Claudia untuk kelas yoga, Aruna menghubunginya dan menyuruhnya untuk tidak datang saja.“Daddy sedang sibuk ‘kan? Biar Aruna yang temani Mommy untuk kelas yoga. Lagipula … pasangan tidak hanya suami dan istri, bisa juga ibu dan anak. Jadi, biar Aruna yang temani Mommy.”Sebenarnya Ryuga sedikit keberatan. Seharusnya dia yang temani, bukan Aruna. Akan tetapi, suara Claudia menyahut di telpon setelah Aruna berbicara. Kira-kira begini, “Mas Ryuga tidak perlu datang. Sudah ada Aruna, Tante Ratih, dan Pras yang akan menemaniku pergi.”Ryuga langsung mengetahui bahwa Claudia menghindarinya. Terbukti malam ini, istrinya itu banyak menghindari kontak mata dengannya.“Yahhh, Daddy … ayolah, Dad, kapan lagi Mommy bisa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status