Share

Pilot Pencuri Hati
Pilot Pencuri Hati
Penulis: Makhchuena Asma

1. Sebuah Pengkhianatan

Pengkhianatan tidak hanya menghancurkan hatiku, tetapi juga menggelapkan jiwaku. Aku tidak akan pernah melupakan rasa sakit seperti kabut yang selamanya tertinggal di lubuk hati ini. Membekas dan meninggalkan trauma akan cinta.

(Kasyaf Syahrizki Irsyad – Pilot Pencuri Hati)

***

Hari ini Kasyaf  bersiap pulang. Setelah melakukan perjalanan ke Eropa  selama satu minggu, ia sangat merindukan keluarga kecilnya. Ia ingin segera sampai di rumah untuk memberi kejutan pada sang istri. Kebetulan hari ini adalah dua tahun anniversary pernikahannya.

 Ia menyadari kesibukannya akhir-akhir ini membuatnya jauh dari Tata dan Thania. Ia ingin menebusnya hari ini dengan memberikan surprise kedatangannya dan mengajak mereka berlibur. Laki -laki tampan yang berprofesi sebagai pilot di sebuah maskapai penerbangan itu memang sudah memiliki banyak jam terbang. Di usianya yang masih muda hal tersebut merupakan pencapaian yang sangat membanggakan untuk dirinya.

Karir yang cemerlang dengan pangkat kapten tidak serta merta membuat kehidupan pribadinya jauh dari ujian. Bahkan rumah tangga yang ia harapkan penuh dengan kebahagiaan jauh dari harapannya.

Tata, istri cantiknya adalah seorang model majalah dewasa yang sangat berambisi akan karirnya. Ia memutuskan menikah dengan wanita itu dua tahun yang lalu karena sangat mencintainya. Kini keduanya dikarunia peri kecil yang sangat lucu bernama Thania. Namun, keegoisan dan tingkah laku Tata sering  kehabisan kesabaran. Ia pikir berpacaran selama lima tahun, sudah cukup untuk mengenal Tata dan menjalani rumah tangga bersama wanita itu. Namun, semua itu salah. 

Sebenarnya, saat itu Tata tidak mau hamil. Karena takut kehamilan akan menghambat karirnya. Namun, Kasyaf terus membujuk sang  istri. Bahkan ia menukar obat pencegah kehamilan dengan vitamin penyubur kandungan. Hal itu memantik kemarahan Tata. Wanita itu berusaha menggugurkan janin yang ia kandung. Namun, Kasyaf selalu berhasil mencegahnya hingga Thania lahir. Kelahiran Thania yang tidak diinginkan Tata, membuat wanita itu tidak mau mengurus bayi cantik tersebut.

Thania harus diasuh Bik Sumi, sang asisten rumah tangganya, tanpa belaian cinta sedikit pun dari Tata. Kasyaf sudah berulang kali memperingatkan. Namun, wanita tersebut seolah tutup telinga dengan apa yang dikatakan sang suami.

***

Mobil Kasyaf memasuki halaman rumah besar tempat tinggalnya. Selain berprofesi sebagai pilot, Kasyaf juga mempunyai beberapa bengkel dan showroom mobil mewah. Semua itu ia peroleh dari hasil kerja kerasnya tanpa bantuan kedua orang tuanya.

Keputusannya menjadi pilot sesuai apa yang ia cita-citakan, ditolak mentah-mentah oleh sang papa. Sehingga hubungannya dengan sang papa sedikit renggang. Reno yang mengharapkan sang putra menjadi penerus di perusahaan besar milik keluarga harus mengubur mimpinya saat Kasyaf menolak dan lebih memilih menjadi pilot.

Kasyaf masuk ke dalam rumah setelah memarkirkan mobil ke garasi. Ia heran di dalam garasi besarnya ada mobil hitam yang tidak ia ketahui milik siapa.

“Assalamualaikum, Bik?" sapa Kasyaf tiba-tiba. Membuat Bik Sumi terkejut dan ketakutan seperti melihat hantu.

“A-aden ... kok, sudah pulang?” tanya Bik Sumi tergagap.

Kasyaf melihat ada yang aneh pada sang pembantu yang seumuran dengan sang mama itu.

“Ada apa, Bik? Kenapa Bibi seperti ketakutan?” tanya Kasyaf heran.

“Ti-tidak ada apa-apa, Den,” jawab Bik Sumi tergagap. Ia tidak terbiasa berbohong apalagi pada Kasyaf yang selalu memperlakukannya dengan baik.

“Ya Allah ... bagaimana ini? Kalau Den Kasyaf tahu Non Tata membawa laki-laki lain ke rumah bisa perang besar. Non Tata selalu mengancamku supaya tutup mulut,” gumam Bik Sumi. Ia gelisah.

“Bik, yakin tidak apa-apa?” tanya Kasyaf khawatir.

“I-iya, Den. Bi-bi hanya terkejut. Den Kasyaf datang tiba-tiba.”

“Thania di mana?”

“Non Thania tidur siang, Den. Baru saja tidur, sejak tadi rewel. Mungkin kangen sama Aden,” ungkapnya.

“Terus mobil siapa yang ada di garasi? Apa Tata sudah ada di rumah?”

Deg!

Bik Sumi bingung harus menjawab apa? Ia diam membeku. Hanya bibirnya saja terlihat gemetar.

“Bik. Tata di rumah ‘kan? Sama siapa? Kok, ada mobil lain?” tanyanya lembut.

“Ma-maafkan Bibi, Den. I-iya Non Tata ada di rumah. Ia a-ada di ka-kamar be-bersama teman laki-lakinya, bu-bukan teman wanita,” ungkap Bik Sumi gemetar. Ia takut Kasyaf marah dan memecatnya.

“Maksud, Bibi? Kenapa Bibi tidak jujur padaku sejak tadi? Kenapa Bibi menutupi  semua ini padaku?”

“Ma-maaf, Den. Non Tata mengancam akan mengusir saya kalau bilang ke Aden.”

“Astaghfirullahal Adzim ....” Kasyaf mengusap mukanya kasar. Dengan langkah cepat Kasyaf meninggalkan Bik Sumi yang ada di dapur. Ia menggedor pintu kamarnya. Ia kesulitan saat ingin mendobrak pintu itu. Karena pintu tersebut terbuat dari jati asli.

Braak, braak, braak!

“Buka pintu atau aku dobrak pintu ini!” teriaknya mengancam.

Tidak lama Bik Sumi datang membawa kunci duplikat. Pikiran sempit tidak membuat Kasyaf berpikir jernih, sehingga melupakan ada kunci duplikat.

Pintu terbuka, Kasyaf tercencang dengan apa yang dilihatnya. Tata terlihat ketakutan memakai pakaian apa adanya. Kasyaf melihat laki-laki yang bersama Tata pun sama, hanya menggunakan pakaian dalamnya.

Laki-laki yang pernah dikenalkan Tata sebagai asisten pribadinya itu berniat mengambil celana. Namun, Kasyaf tiba-tiba memukulnya.

Bruuuk!

Tubuh yang tidak terlalu berisi itu jatuh tersungkur.

“Hentikan. Kalau kamu masih memukul  Alvin, jangan harap aku akan pulang lagi ke rumah ini!” ancamnya. Tata sangat tahu Kasyaf sangat mencintainya. Laki-laki tampan itu bahkan rela menjadi budak cinta sang istri. Tata pikir dengan mengancam Kasyaf akan membuatnya terlepas dari amarah.

Kasyaf tersenyum miris. Ia tidak menyangka Tata selingkuh dan membawa selingkuhannya ke rumahnya. Bahkan melakukan hal yang dilarang agama di kamar utama.

“Sejak kapan kamu mengkhianati cintaku, hah?” teriak Kasyaf.

“Kamu selalu tidak ada waktu untukku. Alvin lah orang yang selalu ada untukku dan membuatku nyaman,” kilahnya seolah tidak mau disalahkan.

“Ya sudah kalau kamu mencintainya minta padanya untuk menikahimu. Aku akan menceraikanmu. Sudah cukup aku bersabar dan mengalah atas semua tingkah lakumu. Aku bertahan demi Thania, aku pikir kamu akan berubah dan menyayangi putri kita, tapi nyatanya kamu semakin jauh dan tidak memedulikannya. Bahkan hari ini kamu dengan teganya mengkhianati cintaku. Aku memang mencintaimu, tapi aku tidak akan pernah memaafkan pengkhianatan. Mulai hari, detik ini aku Kasyaf Syahrizki Irsyad menjatuhkan talak pada Tata Anggreani Putri. Setelah ini aku akan mendaftarkan perceraian kita ke pengadilan agama. Kemasi barang-barangmu sekarang!” ucap Kasyaf dengan gigi gemeletuk menahan amarah. Ia tidak ingin berbuat kasar pada Tata. Sungguh ia tidak menyangka Tata berbuat ini padanya. Rasanya sakit sekali.

Tata tidak menyangka, ancamannya justru diamini Kasyaf. Ia tidak mau kehilangan kemewahan ini. Ia hanya merasa kesepian, selama Kasyaf bertugas.

“Tidak! Aku tidak mau kita bercerai. Aku enggak mau!” tolaknya. Ia berlutut di hadapan Kasyaf yang duduk di sofa panjang menghadap jendela. Sedangkan Alvin, selingkuhannya sudah pulang setelah Kasyaf melepas cengkeramannya tadi.

Kasyaf tersenyum miris. Ia tidak tahu keputusan yang ia ambil ini baik atau tidak. Namun, hatinya terlanjur sakit pada pengkhianatan Tata.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status