Possessive Wife

Possessive Wife

Oleh:  Christina  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
24 Peringkat
40Bab
4.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kisah seorang istri yang menikah dengan Polisi, memiliki sifat posesif, pencemburu, keras kepala, cerewet, egois, cengeng, selalu mengintimidasi sang suami, namun sang suami begitu sabar menghadapinya

Lihat lebih banyak
Possessive Wife Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
NonikumBrey
bagus. semangat
2021-11-02 10:04:06
1
user avatar
Riska Prakoso
Yuk baca!! kalian ga akan nyesel...
2021-11-01 23:48:19
2
user avatar
Ezzel kalila
Istrinya om lucas meresahkan banget, buat kuping orang panas:(
2021-11-01 21:05:58
1
user avatar
Pida golan
Hallo aku mampir. Ceritanya bagus dan tulisan juga rapi. Semngat up nya...
2021-11-01 20:34:50
1
user avatar
Christina
yang uda mampir, jgn pelit kasi rate bintang 5 donk akak...
2021-10-25 10:03:27
1
user avatar
Christina
ayo, mampir baca...
2021-10-18 14:41:17
0
user avatar
LeoMell
Bagus banget kak ceritanya menarik, semangat ya up nya.
2021-10-15 23:03:02
1
user avatar
Candle Light
gregetan karena ada bumbu bumbu posesif, lanjut kak, semangat nulisnya kak
2021-10-06 20:41:10
1
user avatar
Aily Ar
Bagus thor ditunggu up bab selanjutnya
2021-10-06 00:42:43
1
user avatar
RAZILEE
bagusss nexttt
2021-10-05 18:18:48
1
user avatar
Ntut Roesnawati
ceritanya menarik kk.. tmen2 sy bnyak yg suaminya polisi n mreks lmyan pd cmburuan jg sma lakinya dgn berbagai alasan hehe.. smngat thor
2021-10-05 11:25:15
1
user avatar
Mega setia
bagus kak ceritanya ...
2021-10-05 10:40:11
1
user avatar
Gabriella Tan
hihi, ini posesif nya kyk aku ke doi ...
2021-09-28 05:53:08
1
user avatar
layla
semangat nulisnya kak, suka
2021-09-25 10:28:41
1
user avatar
AR_Merry
synopsis nya keren, ehm, ceritanya bakalan lebih keren ya
2021-09-25 09:44:17
1
  • 1
  • 2
40 Bab
Ponsel Baru Suamiku
 Aku tengah menyiapkan makan siang di dapurku yang lusuh, rumahku memang sangat sederhana, bukan, tapi rumah kami, aku dan suamiku, kebetulan kami belum di karuniai buah hati, pernikahan kami baru seumur jagung, kami menempati rumah dinas dimana suami di tugaskan. "Bun... Bunda..." Teriak suamiku berlari dari arah luar pintu belakang yang terletak di belakang dapur, ia tadi pamit padaku pergi main ke rumah temannya yang tidak jauh dari rumah. Ku perhatikan dari dapur di tangannya sudah memegang barang yang belum terlihat jelas di pandanganku. Aku rasa itu adalah sebuah handphone, setauku ponsel suami memang sudah rusak dan tidak bisa di pakai lagi, mana sangka dia diam-diam membelinya, aku fikir ia akan mengajakku saat membeli ponsel barunya. "Bun, ayah sudah beli HP baru." Ucapnya dengan senyum riang menghampirimu yang tengah mengaduk masakanku di atas wajan, diperlihatkannya ponsel baru itu. 
Baca selengkapnya
Wanita Egois
Bangun tidur, suamiku sudah tidak ada di sebelahku, sudah menjadi kebiasaan antara kami, suamiku selalu bangun lebih awal di banding aku, diam-diam ku intip dia dari pintu kamar, mencari keberadaanya, sepi, tak ada tanda-tanda ia ada di rumah. Aku kembali masuk ke dalam kamar, ku ambil ponsel suamiku, Andra, yang masih tergeletak begitu saja di tempat tidur kami. Cepat-cepat ku buka aplikasi pesan, kemudian whatsapp, facebook juga panggilan, tak lupa pula aku periksa kontak ponselnya, membayangkan kelakuanku yang seperti ini seakan-akan aku sudah menjadi maling di dalam rumahku sendiri. Sebatas ini, yang akun perhatikan aman, tak ada yang mencurigakan, setelah semua selesai, aku letakkan lagi ponselnya pada posisi semula. Sebenarnya, Andra tidak pernah keberatan jika aku memeriksa ponselnya, hanya saja aku harus jaga image, jangan sampai dia ke GR'an dan mikir aku terlalu takut dan curiga juga cemburu yang berlebihan, karena sampai saat ini,
Baca selengkapnya
Tempat Yang Berbeda
Entah sudah berapa kali suamiku bolak balik pulang ke rumah, makan siang, atau sekedar rebahan sebentar saja, aku masih diam saja di dalam kamar tak beranjak, menatap layar televisi, sesekali aku memainkan ponselku, hari ini rasa malas sedang mendominasi tubuh juga perasaanku. Sekitar pukul 3.30 pm suamiku pulang dari bekerja, ia mengganti pakaiannya, meletakkan ponselnya di meja riasku, sudah menjadi kebiasaannya seperti itu. "Sayang sudah mandi?" Tanyanya padaku sembari memakai baju kaos oblong warna hitamnya. "Belum, sebentar lagi yah, masih seru nih." Jawabku yang masih fokus dengan ponsel, membalas pesan-pesan dari teman-temanku juga keluargaku di kampung halamanku, Bali. "Seru apa ayo, chat sama siapa itu? Hmm? Mandi dulu gih, nanti ayah ajak jalan-jalan sore keliling-keliling, liat-liat atau bunda mau belanja-belanja." Ajaknya. "Oke, sekarang yah." Jawabku antusias, aku be
Baca selengkapnya
Perkumpulan Istri Polisi
 Pagi ini aku ada acara perkenalan diri untuk pertama kalinya sebagai istri polisi, di perkumpulan istri-istri polisi yang di sebut Bhayangkari, khusus bagi Bhayangkari di Polsek tempat suami bertugas."Bun, apa ayah anter?" tanya suamiku, berhubung pertemuan dilaksanakan di taman satu-satunya yang ada di wilayah ini, suami menawarkan diri untuk mengantarku."Tidak sayang, kayaknya berangkat sama-sama ini." jawabku, sesuai info di group Bhayangkari yang aku ikuti."Baiklah, pakai topi ya bun, cuaca nanti akan panas." tegurnya."Oke sayang," jawabku seraya memberi kode dengan menyatukan jari telunjuk dan jempolku menyerupai hurup O.Sementara suami bekerja, akupun berangkat ke taman bersama rombongan yang jumlahnya tidaklah banyak. Kurang lebih sekitar 10 orang, setelah aku tahu, tidak semua anggota hadir di karenakan jarak yang jauh juga kesibukan beberapa orang anggotanya."Halo Bu Andra," sapa seseorang padaku, ketika kami sem
Baca selengkapnya
Ingin di Manja
Bab 5Terik matahari sudah tinggi, aku dan yang lainnya pulang kembali ke rumah masing-masing setelah mobil yang mengantar kami menurunkan semua ibu-ibu di halaman Polsek."Ibu-ibu saya pamit duluan." Ucapku seraya meninggalkan yang lain dan berjalan mendekati rumahku yang tinggal beberapa langkah lagi dari tempat kami bubar.Aku masuk ke dalam rumah yang hanya di tutup tanpa di kunci, itu artinya suamiku masih di kantor. Aku celingukan menoleh ke arah kantor suami, mataku berselancar mencari tahu keberadaan suamiku yang tidak ku temukan, mungkin dia ada di dalam ruangan.Aku bergegas masuk ke dalam rumah, ku ganti pakaianku dengan daster, ngomong-ngomong soal daster, suamiku paling tidak suka jika aku menggunakan daster, ia sering ngomel saat melihatku memakai pakaian santai itu, katanya itu mengundang bahaya, entah maksudnya apa. Aku masuk kamar, kemudian mengambil hp merk anuku dan membuka aplikasi hijau. Ku cari nomor atas nama 'sayang' yang tak lain
Baca selengkapnya
Goda Ayah
  Sore, seperti biasa suamiku menyempatkan diri untuk pulang, hari ini dia piket 24 jam sampai besok pagi.   "Ayah piket?" tanyaku menyambut kesayanganku pulang    "Iya sayang, bunda mandi dulu, ayah mau cuci piring dulu, sebentar ayah ajak keluar sebentar buat beli makan malam," ucapnya, ia bergegas mengganti pakaian kerjanya beralih menggunakan kaos oblong dan celana pendek selutut.   "Oke," jawabku, namun aku tak kunjung beranjak. Aku masih mengintipnya sampai benar-benar pergi ke belakang untuk mencuci piring. Ponselnya sudah di letakkan di meja riasku seraya ia sambungkan dengan chargenya untuk mengisi daya.   Mau intip hp ayah dulu ah, liatin statusnya di privacy khusus diliat aku aja apa semua orang bisa liat nih, awas aja dia aneh-aneh. Setelah merasa aman dari pandangan suami, aku segera mengambil ponselnya, ku buka aplikasi W******p dan melihat storynya.  
Baca selengkapnya
Romantis Dong
Bab 7 Lepas piketnya suami adalah kebahagiaan bagiku. Aku bisa bangun agak siang, walau dia lelah sehabis jaga malam, ia tetap akan bangun lebih pagi di banding aku (kalau kondisi kantor aman, atau tidak ada laporan, biasanya yang piket bisa pulang dan istirahat lebih awal, tengah malam atau pagi buta).Ku kerjap-kerjapkan mataku sedemikian rupa, aku tak tahu suamiku pulang jam berapa. Entah tengah malam atau tadi pagi, ku pandangi jam dinding, sudah menunjuk angka 7. Aku bergegas bangun dan ku tinggalkan tempat tidur yang masih berantakan.Setelah buang air kecil dan mencuci muka, aku berjalan perlahan ke arah dapur. Suamiku sudah berada disana, sedang mengiris bawang merah, dan menyiapkan bumbu-bumbu lainnya, dia memang sangat jago memasak, aku kalah dibandingkannya."Pagi tuan putri, sudah bangun sayang?" sapanya, dilemparkannya senyum manis terbaiknya untukku, itu sungguh menjadi mood booster buatku setiap hari."Ayah masak apa?" tanyaku.
Baca selengkapnya
Sesekali Romantislah
 "Bun, ayah main sebentar ya? Ke belakang masjid." Suamiku memang sering banget ke tempat temannya yang berada di belakang masjid, biasanya tidak lama, hanya sekedar ngobrol sebentar, lalu akan pulang Lagi. "Oke sayang." Jawabku. Aku teringat saat awal menikah, dan baru sampai di tanah Papua, ia pamit pergi ke belakang masjid, "Bun, sebentar ya? Nanti ayah pulang," pamitnya kala itu. "Oke sayang, jangan lama ya, bunda takut sendiri," jawabku. Iapun pergi dengan mengendarai sepeda motor maticnya, sementara aku kembali masuk ke dalam kamar, menonton televisi dan bermain ponsel. 1 jam, 2 jam, dia tak kembali pulang, 3 jam, 4 jam, belum juga ada tanda-tanda suamiku akan pulang. [Ayah, kok lama sekali? Jam berapa pulang? Cepat pulang, ini sudah malam.] ku kirim pesan padanya, namun, pesan itu tak di jawabnya, di bacapun tidak. Ku coba lakukan panggila
Baca selengkapnya
Ngidam Bakso
 Ueekkkkk ... Ueeekkkkk ... Pagi-pagi aku sudah nek, mual muntah ga jelas, padahal makan teratur, apa bisa yah maag kambuh, padahal makan sudah teratur gini? "Bunda kenapa sih?" tanya suamiku yang masih berbalutkan selimut. "Masuk angin apa yah?" jawabku yang masih menahan mual-mual, wajahku sudah pucat pasi, dadaku terasa sesak karena lelah muntah-muntah. "Jam berapa ini? Ayah siap-siap dulu, hari ini ayah ngantor sebentar, nanti ayah ijin antar bunda ke klinik, kita periksa ya," ajak suamiku. "Baiklah sayang, ini sudah jam 7," jawabku, aku duduk di pinggir ranjang sambil berusaha menormalkan nafasku yang agak ngos-ngosan.  "Oke, ayah mandi dulu, bunda tidak usah masak ya, nanti kita beli aja sarapan."  Suamiku berlalu, menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya, kebetulan aku sudah cantik, ehh, enggak, maksdnya sudah bersih dan wangi
Baca selengkapnya
Papi?
 Tidurku nyenyak, sejak tahu hamil aku paling doyan tidur sambil megangin tangan suami, langsung lelep dan mimpi indah. Bahkan mual muntah pun tidak kurasakan lagi, yang paling berubah adalah selera makanku yang makin bertambah, juga makanan kesukaanku. "Tuan putri sudah bangun?" tanya suamiku yang sudah selesai memasak, aku malah asik malas-malasan di tempat tidur sambil sesekali menggeliat. "Ayah, maaf ya, bunda telat bangun, bunda ga masak lagi, malah ayah yang sibuk masak." Ada rasa bersalah di hatiku, kenapa aku jadi makin manja gini ya. Padahal sebelum nikah aku cewek pekerja keras. "Tidak apa-apa sayang, sarapan dulu sana," ucap suamiku. "Iya, bunda mau bersih-bersih rumah dulu yah, ga bisa lihat rumah berantakan." Aku beranjak dan mulai mengambil sapu. "Jangan capek-capek ya, pi mandi dulu," ucap suamiku yang langsung meninggalkanku ngeloyor masuk ke dalam ka
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status