Presdir Dingin Itu Suami Dadakanku

Presdir Dingin Itu Suami Dadakanku

last update最終更新日 : 2024-10-06
作家:  Aurel Ntsya連載中
言語: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 評価. 1 レビュー
134チャプター
2.4Kビュー
読む
本棚に追加

共有:  

報告
あらすじ
カタログ
コードをスキャンしてアプリで読む

概要

Pengantin Pengganti

Pria Dingin

Bos / CEO

Wanita Kuat

Dark Romance

Perjodohan

Nikah Kontrak

Drama

Tania harus menanggung rasa malu saat Ia dihadapkan dengan fakta bahwa Alam yang beberapa jam lagi akan menjadi suaminya, telah kabur bersama wanita lain. Berada dalam keadaan genting, Tania tidak banyak berharap akan ada seseorang yang datang menyelamatkan pernikahan impiannya. Namun, siapa sangka, pria yang selama ini selalu ia hindari justru ialah yang mengulurkan bantuan. Menyelamatkan Tania dan nama baik keluarganya. Lantas apa yang sebenarnya diinginkan pria tersebut? Mengapa ia membantu Tania?

もっと見る

第1話

Bab 1 Bukan Pernikahan Impian

"Permisi, Pak, maaf mengganggu. Saya Titania Lestari yang diminta untuk menghadap langsung pada Bapak, mengenai surat permohonan cuti yang saya ajukan."

Tania mengepalkan tangannya, ia dapat merasakan dengan jelas bagaimana butir-butir keringat mulai muncul dari dalam tubuhnya. Saat ini, ia sedang berada di ruangan bosnya karena ia perlu mengambil beberapa hari libur dalam waktu dekat.

Namun, sebenarnya ia sendiri pun tahu kalau bosnya tidak akan menyukai pengajuannya ini. Kemungkinan besar, bosnya akan menolak surat permohonan cuti yang ia ajukan.

Akan tetapi, Tania tidak punya pilihan lain.

“Mau bagaimana lagi? Memang disuruh menghadap pria seram ini,” batin Tania dalam hati.

Pandangan mata Tania terarah lurus pada papan nama di atas meja sang atasan, tidak berani menatap wajah bosnya.

Rayanggara Nugraha, nama yang terukir pada papan nama tersebut. Tania tanpa sadar menggigit bibirnya sembari menundukkan kepala, menatap tangannya yang bergetar. Untuk pertama kalinya Tania berhadapan dengan Presiden Direktur tempatnya bekerja.

"Untuk apa?" sebuah amplop surat melayang, jatuh tepat di atas kaki Tania.

Tania terkesima! Terkejut melihat surat pengajuan cuti yang sudah ia buat dibuang begitu saja.

Sesungguhnya, ia tidak terima, tapi Tania tidak berani memungutnya. Ia hanya bisa diam, seolah ia kehilangan pita suara hingga tak mampu menjawab pertanyaan dari Ray, sang Presdir.

"Kamu tidak dengar pertanyaan saya? Untuk apa kamu mengajukan cuti?" Pria itu mengulang pertanyaannya. Kali ini dengan intonasi suara yang terdengar rendah dan pelan, namun mampu membuat Tania merinding seketika. Belum lagi tatapan mata Ray yang menghunjam begitu dalam menatap Tania.

Tania tidak sabar untuk segera keluar dari sini!

"Ada acara pernikahan yang harus saya hadiri, Pak," jawab Tania, panik saat netra matanya tak sengaja bertemu dengan netra gelap Ray yang menatapnya begitu tajam.

"Terus?" tanya Ray tak acuh, seolah itu bukanlah hal penting yang memerlukan cuti.

Rongga pernapasan Tania terasa kosong, sebagian napasnya terasa pergi meninggalkan tubuhnya, saat ia mendengar pertanyaan Ray yang sudah menunjukkan penolakan atas surat permohonan cuti yang ia ajukan.

"Maksudnya, Pak?" tanya Tania, seakan ia tidak tahu maksud perkataan Ray yang hanya satu kata itu.

Ray mengangkat sebelah alisnya, menatap Tania.

"Apakah pesta pernikahan itu tidak dapat berlangsung jika kamu tidak hadir?" tanya pria itu dengan nada datarnya yang biasa.

Tania semakin gelisah, tanpa sadar ia meremas sebelah tangannya. Tania bahkan memejamkan mata selama beberapa saat sembari menunduk, mempertimbangkan jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan Ray.

“Apa yang harus aku katakan,” batin Tania dalam hati, ia merasa sudah tidak memiliki harapan. Ingin mengatakan yang sebenarnya, namun Tania bahkan tidak memiliki keberanian lebih untuk melakukannya.

"Siapa?" tanya Ray sebelum Tania sempat menjawab.

"Saya … Pak," jawab Tania dengan begitu pelan. Kali ini ia dapat menangkap maksud pertanyaan Ray, meski itu hanya satu kata. “Saya yang menikah.”

Hening.

"Tidak membaca peraturan?" Suara Ray terdengar dingin hingga membuat Tania menggigil.

Sebenarnya, sejak awal masuk ke ruangan ini Tania juga sudah pasrah jika Ia kemungkinan akan dipecat dari perusahaan. Tania tahu, ia melanggar peraturan yang sudah ia sepakati saat masuk bekerja di perusahaan ini. Karyawan perusahaan baru boleh mengajukan cuti jika sudah bekerja lebih dari tiga bulan.

Padahal Tania baru saja bekerja selama dua bulan. Tidak seharusnya ia mengajukan cuti sekarang.

"Maaf, Pak, saya tahu kalau saya telah melanggar peraturan perusahaan,” ucap Tania. Ia menelan ludah dengan gugup.

"Saya akan mengundurkan diri. Saya akan mengirim surat pengunduran diri saya segera."

Tania membungkuk, memberi hormat sebelum ia pergi dari sana. Meninggalkan Ray yang bahkan tidak mengatakan apa pun.

Sesungguhnya, Tania merasa sedih karena ia harus merelakan pekerjaan yang sudah susah payah ia dapatkan. Namun, pernikahannya tidak bisa ditunda lagi. Berdasarkan kesepakatan dua keluarga, memang pernikahan Tania dan sang kekasih harus dilaksanakan di hari kerja.

Tania tidak bisa membantah soal pemilihan tanggal tersebut. Karena menurut keluarga mereka, itu adalah hari yang baik untuk melangsungkan pernikahan.

"Tidak apa-apa, lagipula aku akan menikah." Tania mencoba untuk menyemangati dirinya sendiri, meskipun air mata sudah berada di ujung mata. “Jika memang aku harus menjadi ibu rumah tangga, aku juga tidak masalah.”

Akan tetapi, tepat di hari pernikahan, Tania dengan segera menyesali keputusannya.

“Tania! Calon suamimu kabur dengan selingkuhannya!”

Saat mendengar itu, tatapan Tania kosong, tidak percaya.

“Aku dengar, dia punya anak di luar nikah.”

“Pantas saja calon suaminya kabur.”

Tania mulai mendengarkan orang-orang di sekitarnya mulai bergunjing. Tidak dapat dicegah karena gedung pernikahan tersebut sudah ramai oleh tamu undangan.

Bukan hanya itu, Tanialah satu-satunya yang harus menanggung malu hingga rasanya ia ingin menghilang dari bumi ini.

“Ini semua pasti salah Tania! Tidak mungkin putraku kabur begitu saja jika si Tania itu tidak melakukan kesalahan!”

Semua cemoohan yang dilontarkan orang-orang terus berdengung di telinganya, membuat Tania bertanya-tanya apakah benar ia melakukan kesalahan yang tak termaafkan, hingga calon suaminya tega mempermalukannya seperti ini?

"Jika sudah seperti ini, apa yang harus kita lakukan? Kamu mempermalukan keluarga besar kita Tania!"

Tania menutup matanya, mencoba menenangkan diri. Entah berapa lama ia diam saja, tak bergerak di ruang rias tersebut , membiarkan orang-orang di sekitarnya mengatakan hal-hal yang tidak mengenakkan.

“Tuhan, bantulah hambamu,” batin Tania. “Apa yang harus aku lakukan?”

Tiba-tiba terdengar keributan di luar gedung, membuat semua perhatian langsung terarah ke sana. Termasuk Tania. Jantungnya nyaris berhenti saat ia mendengar seseorang berteriak:

“Mempelai prianya sudah datang!”

もっと見る
次へ
ダウンロード

最新チャプター

続きを読む

読者の皆様へ

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

コメント

user avatar
Sinta Donna Ardiana
kapan diperbarui nih thorrr ceritanya.... sampai tamat ya
2024-07-02 11:39:54
1
134 チャプター
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status