Share

Pelari handal

last update Last Updated: 2021-12-05 22:37:01

WARNING 21+

HARAP BIJAK DALAM MEMBACA DAN MEMILIH BACAAN.

_________________________________________

Penolakan yang berulang kali terlontar, tak sedikitpun dihiraukan oleh Max. Membuka paksa pengait yang terlilit di belakang punggung gadis itu,

Mendorong tubuh Ana ke sudut ruangan. Membuatnya bersandar, mulai mendengar jantung yang berdetak kencang dengan rasa panik memenuhi benak.

Entah apalagi yang harus ia lakukan. Tubuh itu terlalu lemah untuk melawan tindakan Max,

Menatap lekat manik coklat yang baru saja mengarah dan memandangnya dengan sorot lembut. 

"Sebe

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pria milik 'ARANA'   Pelari handal

    WARNING 21+HARAP BIJAK DALAM MEMBACA DAN MEMILIH BACAAN._________________________________________Penolakan yang berulang kali terlontar, tak sedikitpun dihiraukan oleh Max. Membuka paksa pengait yang terlilit di belakang punggung gadis itu,Mendorong tubuh Ana ke sudut ruangan. Membuatnya bersandar, mulai mendengar jantung yang berdetak kencang dengan rasa panik memenuhi benak.Entah apalagi yang harus ia lakukan. Tubuh itu terlalu lemah untuk melawan tindakan Max,Menatap lekat manik coklat yang baru saja mengarah dan memandangnya dengan sorot lembut."Sebe

  • Pria milik 'ARANA'   Tak berhak melarang

    "Halo?" ucap suara pria dibalik layar."Jangan buang waktuku. Cepat katakan, kenapa kau tidak mengirim hal yang kusuruh?" sontak Max mengerutkan alis.Pagi ini laki laki itu dengan antusias menunggu laporan yang seharusnya Fero berikan. Namun sampai hari menjelang siang tak kunjung tiba,"Hubungkan layar laptop pada Fero! Aku ingin lihat, apa yang sebenarnya dia lakukan." pekik Max pada pengawal yangs sedang bertugas disisinya."Katakan. Apa yang sedang gadis itu lakukan?""Mm. Nona Ana, semalam pindah dan tinggal dalam asrama sekolah.""Dia sekarang sedang bekerja, sebagai pelayan di cafe li

  • Pria milik 'ARANA'   Tak butuh anestesi

    "Apa kau yakin?" gumam Mosco berusaha memastikan,"Aku tidak suka mengulang." seru Max, dengan raut sinis.Dor!Entah apa yang membuat pria itu berani mengacungkan senjata ke arah Max. Namun dengan sigap telapak kekar itu menangkis peluru yang keluar,Merebut paksa dan membalikkan mulut pistol ke hadapan Mosco,"Kau sudah kuberi kesempatan. Tapi tidak kau gunakan dengan baik,"Dor! Dor! Dor!Dengan cepat menghabiskan sisa peluru untuk menembus habis kepala pria berambut gelombang tadi.

  • Pria milik 'ARANA'   10 peluru

    "Bapak Ryan Bimantara.."Dep.Kedua manik hitam itu membulat sempurna, seketika ingatan masa lalu membuka luka lama. Ana terdiam tak menghiraukan tepuk tangan meriah yang murid lain lontarkan,Api amarah yang terlihat jelas dari sorot matanya, beralih pada sosok pria yang tengah berjalan menaiki tangga.Mata serta senyuman yang tak asing. Pria yang pernah menjadi alasannya tertawa, namun sosok yang sama kini mengobarkan api luka dalam hati Ana."Bisa bisanya. Dia begitu bangga membawa nama perusahaanku!" gerutu Ana dalam hati, menggertakkan gigi dengan kedua tangan mengepal kuat.15 menit kemudian.

  • Pria milik 'ARANA'   Mengikuti seminar

    "Ups! maaf, maaf." celetuk siswi, dengan sigap menyentuh bahu gadis yang telah ia tabrak."Maaf ya, ini salah mereka. Aku sibuk bercerita dan ga sengaja nabrak kamu,""Hey! Padahal kau selalu mengoceh meski kita tidak memintanya!" hardik Gea mengerutkan alis."Hust! Udah diem.""Sekali lagi, maaf ya!""Iya, gapapa." angguk Ana, dengan senyum ramah.Perlahan mendongak, menatap lekat para gadis yang ada di depannya. Mereka terdiam seakan saling mengenal,"Loh. Kamu yang kemarin nanya ruang kepsek kan?"

  • Pria milik 'ARANA'   Memburu teman

    Tap.Tap.Tap.Langkah kaki itu begitu santai melewati lorong sekolah. Dengan seragam serta tas yang tersemat di punggungnya, gadis itu menatap jalan dengan raut datar."Padahal semalam. Aku udah niat, ga pakai uangnya!""Ternyata aku pake juga, buat beli buku.""Dan untung saja, bekas ciumannya cukup dibawah. Aku pikir ini tidak akan terlihat," benak Ana sedikit mengusap kerah bajunya.Sorot mata sedikit terganggu, mendapati beberapa siswa dan siswi yang tengah berkumpul di depan pintu kelas."Hey. Tunggu!"

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status