Pria milik 'ARANA'

Pria milik 'ARANA'

Oleh:  Eljanes Crocus  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
26 Peringkat
21Bab
2.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

WARNING 21+ Setelah mengalami penghianatan serta sakitnya meregang nyawa. Gadis itu diberi kesempatan untuk menjalani kehidupan kedua, "Mulai sekarang kau adalah wanitaku"tegas Zachta menatap tajam gadis yang telah ia lucuti, Secuil tragedi mengantar Arana ke ranjang yang salah. Bagaimana bisa,dia bersetubuh dengan adik ayahnya?

Lihat lebih banyak
Pria milik 'ARANA' Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
relasi rea
suka banget sama ceritax..
2021-12-07 04:28:27
0
user avatar
dibatezal
Keren Thor ...
2021-12-05 21:24:07
0
user avatar
Biba
Bagus thor. Lanjut
2021-12-05 20:27:31
0
user avatar
Rere Hana
Semangat author ...
2021-12-05 19:44:32
0
user avatar
Faza Mi
I like it.
2021-12-05 15:04:32
0
default avatar
sofimnd95
Bagus nihh
2021-12-05 14:49:03
0
default avatar
polgenta345
Mantap kak
2021-12-05 14:41:57
0
user avatar
ahmad Nazar
Suka sm ceritax
2021-12-05 14:31:03
1
user avatar
Mega mega
max lembutnya cuma ke ana nich
2021-12-05 10:21:00
1
user avatar
Mona
good job thor. ak suka ceritx
2021-12-05 10:13:51
1
user avatar
Mona
mntp. beli gedung ke beli bal bekel
2021-12-05 10:13:28
1
user avatar
Roni To
suka sm ceritanya
2021-12-05 10:06:20
1
user avatar
Pandu Putra
bagus ceritax
2021-12-05 06:03:53
1
user avatar
Seroja Re
ditunggu klnjutannya
2021-12-05 05:59:03
1
user avatar
Seroja Re
suka karakter cowoknya
2021-12-05 05:58:31
1
  • 1
  • 2
21 Bab
Prolog
Seorang gadis cantik bernama Areta Sidney, baru saja menggelar acara pertunangan dengan pria yang ia cintai. Ryan Bimantara. Pria yang berhasil mendapatkan hati seorang putri tunggal dengan setumpuk warisan yang ia miliki di usia muda.  "Hey, lihat!" "Dia murid baru di kelas kita." "Hai. Boleh aku minta nomormu?" kalimat pertama yang Ryan ucapkan pada Reta,  Entah apa yang dia lakukan, hingga bisa menimbulkan keberanian pada hati gadis itu. Reta melawan kehendak keluarga, meski semuanya menentang hubungan mereka berdua. "Ayahnya adalah pria pengangguran," "Kata orang, ibunya memiliki penyakit mental!" "Tidak! ibunya meninggal karena bunuh diri." "Kau yakin, akan menikah dengan pria tidak jelas itu?" Banyak sekali ocehan yang mereka lontarkan pada Reta, namun dia hanya menutup telinga. "Plis om. Hanya sekali saja, setujui permintaanku!" "Tidak. Sampai kapanpun, kalian tidak b
Baca selengkapnya
Pengkhianatan
"Sh---sakit. Kenapa gelap sekali?" pikir Reta masih memejamkan mata, Rasa sakit serta hawa dingin yang menusuk kutikula membuat kesadaran gadis itu kembali. Terbit kerutan di kedua alis berkat hal aneh tengah mengoyak organ dalam tubuhnya. Dengan susah payah dia berhasil membuka mata namun terkejut ketika mendapati diri tengah tersungkur tak berdaya. Tubuh itu terlentang melirik langit mobil yang sekarang justru menjadi alasnya berbaring, Berusaha keras mengingat kejadian yang telah menimpa hingga muncul sekelebat ingatan buruk dalam benak Reta.  Bersama ketiga temannya, mobil putih itu sedang berada dalam perjalanan pulang sampai insiden rem yang tiba tiba tak berfungsi lalu menyebabkan kendaraan beserta seluruh penumpang jatuh ke dalam jurang.  "Ryan, Ryan, bangun!" pekik suara gadis begitu tergesa gesa, suaranya cukup keras sampai mengalihkan lamunan Reta. "Suara siapa?" gumamnya mendongak, berusaha meraih benda apapun sebagai tum
Baca selengkapnya
Kesempatan lain
Memandang dinding serba putih juga perabotan lain, semakin yakin bahwa dirinya tengah berada bahkan terbaring di atas ranjang pasien. Manik hitam yang sibuk mengamati sekeliling seketika tersentak kaget, saat mendapati begitu banyak alat menempel ria di bagian dadanya. "Ah, apa ini!" teriak Reta dalam hati nyaris membulatkan mata, "A--pa aku masih hidup?" Ceklek.... Terdengar suara dari arah pembatas berhias kaca yang perlahan terbuka, berhasil mengalihkan sorot mata Reta pada seorang suster yang sedang berjalan dengan sebuah papan berisi lembar kertas. Masih sigap menatap setiap kalimat yang tertulis di dalamnya seakan bersiap untuk melakukan semacam pengecekan.  Perawat itu berhenti tepat di samping ranjang lalu mulai mengalihkan pandangan, saling bertatapan dengan santai hingga menyadari sesuatu yang membuatnya terbelalak. "Hah!" sontak perawat, dengan cepat berlari keluar ruangan.  Meninggalkan Ret
Baca selengkapnya
Pecahan memori
Reta Sidney, wanita berusia 25 tahun yang telah berhasil menduduki jabatan CEO di perusahaan K. Menyebar banyak proyek besar serta program baru yang mampu meningkatkan saham perusahaan, Siapa sangka wanita seperti Reta memiliki nasib yang malang. Di malam pertunangan, dia harus menerima sebuah pengkhianatan dari sahabat dan pria tercintanya. Setelah itu mati dengan cara mengenaskan,  Beruntung takdir masih memberi sedikit simpati dan memberi kesempatan Reta untuk membalas semua derita. Hingga berhasil hidup kembali dengan cara aneh dalam tubuh gadis berusia 18 tahun bernama Arana, Dengan keluarga sederhana juga kepala keluarga yang mampu mengatur keuangan namun tidak membuat anaknya merasa kekurangan. Meski bekerja dalam perusahaan besar sekaligus milik keluarga, ayah Arana bekerja di bawah tekanan para kakaknya yang berkuasa karena beruntung menjadi putra sulung. Walau berbeda dari kehidupan dulu, mau tidak mau Reta h
Baca selengkapnya
Pemakaman
Kediaman luas yang tak terlalu megah, perabotan lengkap yang tertata rapi tanpa bantuan pelayan.  Teringat jika mereka terpaksa memecat dua pelayan demi menyanggupi biaya pengobatan Arana, "Biar Leo aja yang mengantar Ana," ucapnya menatap Citra, "Ya sudah, kamu ke atas sama kakak. Mama mau nyiapin makan malam buat kita semua," mengusap cepat ujung kepala gadis yang tengah tersenyum sebagai tanda persetujuan, Sigap gadis itu beralih melangkah di samping pria yang mulai hari ini akan menjadi kakaknya. Mereka berjalan menaiki tangga hingga berhenti di depan pintu kamar yang telah terbuka, Terlihat sebuah ruangan berhias nude yang begitu memanjakan mata. Meski tidak seluas kamar Reta, namun ini adalah ruangan yang begitu nyaman.  Setidaknya semua itu ditata dengan tulus tanpa adanya kepalsuan. Sekilas memandang ke segala arah. Kamar kosong yang sebelumnya dipenuhi berbagai peralatan aneh demi menopang hidup Arana,
Baca selengkapnya
Menyelinap masuk
Hembusan angin menerpa dedaunan, beberapa langkah kaki terdengar saling bersahutan. Mereka bertiga baru saja selesai melepas duka di hadapan makam. Terlihat Leo, yang masih menggenggam erat tangan adiknya. "Kalau tidak salah, tadi aku melihat Tuan Maxime. Bagaimana dia bisa kemari?" celetuk Leo penasaran, "Hah? Dia kenal sama Om Zachta?" pikir Ana berusaha untuk tetap tenang melihat dua orang yang tengah berhadapan. "Dia itu omnya Reta,"  "Om kandung?" tanya Leo mengangkat alis, sedikit penasaran karena usia pria yang baru memasuki umur kepala tiga. "Iya, dia anak paling bungsu. Jadi usianya cuma beda 5 tahun sama Reta," "Oh--ya udah. Kalo gitu, aku pamit pulang." ujar Leo mendapat anggukan sebelum gadis tadi melangkah pergi meninggalkan kedua kakak beradik. "Ayo kita ke mobil," ajaknya tersenyum menatap Ana, Segera mereka berjalan menghampiri kendaraan yang terparkir cukup jauh. Gadis itu terdiam melangkah
Baca selengkapnya
Kesalahan satu malam
WARNING 21+ _____________________________ Harap bijak dalam membaca. _____________________________ 30 menit kemudian, Gadis yang tengah asik mengotak atik layar ponsel, tak sengaja mendengar langkah kaki dari luar kamar. Sekali lagi tersentak kaget, segera meringkuk di belakang sofa.  Ceklek. Seorang pria tinggi dengan setelan jas yang dipakai mulai melangkah masuk dengan sebuah berkas di tangannya. Diletakkan berkas tadi ke atas meja, dengan sigap membuka beberapa kancing kemeja sebelum meraih segelas air dan meneguk habis.  "Tunggu! Kenapa aku sembunyi! Kan niatku mau ketemu Om Zachta," pikir Ana mengerutkan alis, menggerutui sikap penakutnya. "Kok malah gini, seharusnya aku keluar!"   Dengan keberanian yang berhasil meyakinkan diri, perlahan gadis itu mendongak dan beranjak bangun, menatap punggung lebar berbalut jas hitam di depannya.  Mulai melangkah mende
Baca selengkapnya
Pria mesum
Suasana hening dalam kamar serta udara dingin yang menyelimuti, tampak ranjang luas berisi sepasang orang yang sempat memadu kasih.   Terlihag seorang gadis tengah mengernyit sambil beralih posisi. "Ng..."   Kedua matanya terbuka, menatap langit kamar yang terasa asing sebelum beralih menatap lantai berisi potongan kain.    Seketika terbelalak karena mengingat akan kejadian buruk, tragedi yang membuat Ana harus menghabiskan malam dengan Max.     Masih terasa jelas bagaimana pria itu merobek serta menjamah paksa setiap bagian tubuhnya, bahkan sakit di antara selangkangan tidak akan sembuh dalam waktu dekat.   Dengan cepat Ana menoleh hingga me
Baca selengkapnya
Serangan balik
Setelah selesai mengatasi rasa sakitnya, gadis itu bergegas turun. Mendapati anggota keluarga lain telah mengisi meja makan. "Besok Ana udah bisa masuk sekolah," celetuk Wira nyaris membuat gadis itu tersedak. "Sekolah?" "Iya, nanti Ana bakal punya banyak temen baru." tambah Citra tersenyum cerah, "Nanti malam kamu bisa ikut kakakmu keluar, buat belanja perlengkapan sambil jalan jalan." ujar Wira menatap gadis yang tengah sibuk mengisi perut. "Hm.." gadis itu mengangguk sambil tersenyum, entah kapan terakhir kali dia berbelanja barang seperti itu. Pukul 14.00 "Nyonya, di luar ada Nona Sarah dan Nona Mia." pekik seorang pelayan wanita, Karena tak lagi harus membayar biaya pengobatan, mereka kembali mempekerjakan wanita paruh baya serta putrinya yang sedari dulu bekerja di rumah ini. "Suruh masuk, beritahu Rima untuk menyiapkan tempat di taman belakang. Setelah itu pergilah ke atas dan panggil Ana," ujar Citra men
Baca selengkapnya
Pria tua!
Pukul 19.00 Hamparan lantai yang begitu luas, cahaya terang serta hentak kaki yang saling bersahutan. Di depan rak kaca, terlihat bayangan seorang gadis yang tengah berjalan bersama Leo. Kedua tangan mereka sibuk menenteng beberapa kantong plastik, "Mau beli apa lagi?" gumam Leo melirik ujung kepala gadis yang sedang sibuk menunduk. "Hm, kayaknya udah deh!" gadis itu mendongak setelah mengabsen barang yang memenuhi kantong. "Ya udah. Ayo pulang," "Hm," angguk Ana, mengikuti langkah pria di sampingnya. Sesampai di luar toko, tak sengaja sorot mata gadis itu menoleh ke arah lain. Bangunan dengan pernak pernik lentera serta dekorasi serba pink, berhasil memikat Ana. Langkahnya terhenti, membuat Leo menyadari kemana pandangan adiknya mengarah. "Mau beli es krim?" sontaknya mengangkat alis, Seketika Ana menoleh sambil mengangguk, dengan raut polos yang terpampang nyata. "Ya udah ayo.." lugas Leo, meng
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status