Share

Boneka Besar

Penulis: Galuh Arum
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-23 15:45:50

Bu Maria membuatkan sang suami teh hangat saat Pak Hanif pulang. Pasangan suami istri itu kini duduk berhadapan. Sang istri tahu jika suaminya sedang banyak masalah. Ia beranjak dari tempat duduk dan memijit pundaknya.

“Papa capek?” tanya Maria.

“Ia, Mah. Apalagi lelah menghadapi Alexa, Papa masih tidak sudi memiliki cucu dari keturunan berengsek.” Pak Hanif kembali mengingat Frans.

Bu Maria terdiam sejenak, memang tidak bisa menolak takdir. Walau sekarang Alexa menikah dengan Joan, tapi pria itu bukan ayah kandung bayi yang dikandung Alexa. Bagaimana bisa semua terjadi pada keluarganya.

Kedua kakak perempuan Alexa semua menikah dengan orang yang tepat. Mengapa anak terakhir mereka mendapat nasib berbeda dengan sang kakak, hanya itu yang menjadi pikiran Bu Maria.

“Sudahlah, Pah. Kasihan Alexa, ia sedang hamil dan butuh dukungan dari kita.” Maria menambahi.

Pak Hanif beranjak dari tempat duduk dan memilih untuk membersihkan diri. Ia sudah muak dengan semua keadaan yang membuatnya tidak bisa berkata-kata. Harga dirinya sudah terinjak-injak oleh sang anak.

Pria itu paham dan seharusnya memberi dukungan, tapi hatinya masih tidak bisa menerima jika sang anak mengandung benih pria yang tidak bertanggung jawab.

Bu Maria kembali terdiam, jika sudah membicarakan Alexa pasti sang suami langsung menghindar. Wanita dengan lipstik merah itu pun tahu jika semua itu kesalahan sang anak yang tidak bisa menjaga kehormatannya.

Bu Maria kembali merapikan gelas dan membawanya ke dapur. Seperti biasa, ia berbincang dengan Bi Rumin. Wajahnya terlihat Sangat masam jika membahas tentang Joan dan Alexa. Suaminya selalu saja membela dan merasa Joan pria baik yang memang pantas untuk sang anak.

“Ibu sama Bapak pasti berdebat lagi?” tanya Bi Rumin.

“Yah, Bibi tahu Bapak seperti apa. Sekali tidak suka dan begitulah.”

“Sabar, Bu. Bapak masih belum bisa menerima, selama ini kan semua anaknya berhasil, tapi cobaan datang dari Non Alexa.”

Bu Maria menyeduh teh untuk menghilangkan bad mood di hatinya. Tarikan napasnya terlihat ia begitu tertekan.

**

Alexa sengaja memilih boneka yang paling besar dan mahal. Ia yakin sopir pribadi ayahnya tidak bisa membelikannya. Bisa jadi Joan akan menguras tabungan bahkan gajinya yang dia sisihkan untuk tabungannya. Alexa puas saat membayangkan keusahan sopir yang sok baik itu.

“Aku mau ini,” ujar Alexa. Alexa mengambil boneka yang menurutnya lucu.

“Ambil yang kamu mau,” balas Joan tanpa melihat harga dan besarnya.

Alex langsung menggendong boneka besar dengan kesusahan. Sudah pasti harganya sangat mahal.

“Memang kamu bisa bayar kalau aku mau yang ini?” Alexa mencibir Joan.

“Ambil saja, saya masih ada tabungan untuk membeli boneka itu.” Jawab Joan membuat Alexa mengerucutkan bibir.

“Kamu kenapa? Nggak suka?”

Alexa mencibir dan melangkah bak anak kecil yang menggendong boneka besar itu ke kasir. Ia pikir Joan tidak bisa membayarnya, tapi malah terlihat santai.

Joan melangkah ke kasir dengan dompet terlihat tebal. Tidak ingin terlihat ingin tahu, Alexa hanya menunggu di tempat duduk.

Saat hendak berbalik, Joan dikejutkan dengan sapaan seorang wanita.

“Bang Joan, loh, Bang Joan kok ada di sini, bukannya Bang Joan ada di—“

Joan langsung meminta wanita itu untuk tidak bicara lagi karena takut Alexa mendengarnya. Dia menarik wanita itu menjauh dari Alexa.

“Sesil, jangan keras-keras. Soalnya Abang lagi menyamar,” ujar Joan.

Pria itu terpaksa harus berbicara pada Sesil dengan sebenarnya. Sementara, Alexa memperhatikannya dari kejauhan dengan bingung dan curiga. Joan dengan siapa, apa kekasihnya atau istrinya bisa jadi, pikir Alexa.

“Maksud Abang apa, sih?” tanya Sesil. Sesil sama sekali tidak mengerti dengan penyamaran apa yang di katakan oleh Joan. sudah lama tak bertemu, malah di buat bingung.

“Nanti Abang ceritakan, tolong pergi dulu. Bagaimana?” Joan meminta Sesil untuk pergi.

Walau ingin tahu, Sesil mengikuti apa yang diminta Joan. Wanita itu meninggalkan toko dan melirik ke arah Alexa yang tiba-tiba menghampiri Joan. Seperti yang dikatakan Joan, cepat pergi dan menjauh.

“Dia siapa?” tanya Alexa.

“Dulu, anak majikan aku sebelum kerja sama Papa kamu.” Hanya itu yang dijawab Joan.

Kemudian Joan mengajak Alexa pergi dan makan siang. Sepertinya dunia begitu sempit, mereka kembali bertemu dengan beberapa orang yang dikenal. Kini Alexa bertemu dengan Bowo.

“Lexa,” panggil Bowo.

“Eh, sama siapa Wi?” tanya Alexa.

Alexa memperhatikannya wajah Bowo yang penuh luka lebam. Tangannya reflek memegang wajah sahabatnya itu.

“Ini kenapa?” tanya Alexa.

“Bukan apa-apa,” jawab Bowo.

Joan merasa tidak suka saat melihat Alexa menyentuh wajah Bowo. Pria itu menatap sengit sang istri dan mengajaknya untuk pergi.

“Apa, sih. Aku belum selesai bicara sama teman aku.” Alexa mengerucutkan bibir.

“Lex, aku nggak suka kamu sembarangan megang cowok. Apa lagi sok perhatian seperti itu. Kamu pikir bagus seperti itu di depan suami kamu?”

“Loh, kok kamu jadi protektif? Ingat, ya, aku terpaksa menikah sama kamu. Lagi pula, jangan pernah ikut campur urusan aku. Mau berteman sama siapa pun hak aku. Dia sahabat aku, Joan.”

“Nggak ada real sahabat antara perempuan dan laki-laki. Pasti di antara salah satu akan tumbuh cinta. Camkan itu!”

Joan tidak main-main dengan perkataannya. Baginya walau mendadak menjadi suami dari anak majikannya, ia pun tidak akan mempermainkan pernikahan.

Hanya saja, ia harus lebih sabar menghadapi Alexa yang masih belia.

“Joan tunggu aku!” Alexa berteriak sembari mengejar Joan yang melangkah cepat.

**

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pura-pura Miskin ternyata sultan    Pertemuan Alexa dan Sesil

    Sesil menarik napas dalam-dalam, berusaha meredam kecemasannya sebelum akhirnya menggeser layar ponsel untuk menerima panggilan.“Joan?” ucapnya, suaranya terdengar lebih tegang dari yang ia harapkan. Ia melirik Alexa yang duduk di depannya dengan wajahnya tegang. Suara Joan terdengar datar di ujung sana, “Sesil, aku perlu bicara denganmu.”Sesil buru-buru memotong, suaranya sedikit lebih keras dari yang dimaksudkan, “Aku sedang bersama Alexa sekarang.”Hening. Joan tidak menjawab. Ia pasti memahami maksud Sesil. Keduanya tahu bahwa rahasia hubungan keluarga mereka tidak pernah sampai ke telinga Alexa. Ada alasan yang tidak pernah diungkapkan Joan mengapa ia memilih untuk merahasiakan bahwa Sesil adalah sepupunya.“Baik,” jawab Joan akhirnya, singkat, seperti menyetujui kode yang disampaikan Sesil.Sesil segera menutup telepon, merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Alexa menutup bukunya dengan pelan, lalu menatap Sesil dengan pandangan penuh selidik."Joan menelepon?"

  • Pura-pura Miskin ternyata sultan    Kecemasan Joan

    Tidak bisa di biarkan, Joan pun tidak mungkin menyembunyikan identitasnya. Selain itu, di mulai cemas dengan beberapa kali Jerico kakaknya menghubungi Alexa. Tidak akan Joan diam begitu saja seperti dulu sang kakak merebut semuanya. "Hari ini aku mau ke kantor papa. Kamu di rumah sama mama atau ada kegiatan lain?" tanya Alexa. "Aku mau ketemu Sesil." Sontak kopi yang sedang di minum Joan pun tersembur begitu saja. Alexa sudah menduga jika sang suami akan kaget mendengar apa yang di katakan. Memang dengan sengaja Alexa mendekati Sesil untuk mengetahui hubungan mereka berdua. Joan kembali merapikan bajunya yang sedikit terkena kopi. "Di ganti Joan. Kamu mau ke kantor Papa dengan baju dengan noda?" Alexa sedikit menggerutu lalu mengambil baju kemeja berwana navy dan menyerahkannya pada Joan."Pakai ini." "Kamu enggak mau bantu aku ganti baju?" tanya Joan."Mimpi aja terus. Halu! Pakai sendiri." Alexa keluar dari kamar, sedangkan Jona terkekeh di kamarnya. Agak sedikit senang karen

  • Pura-pura Miskin ternyata sultan    Kehadiran Seren

    "Aku tidak suka kamu dekat atau didekati pria lain. Walau status pernikahan kita hanya dari sebuah kesalahan kamu. Hargai aku walau hanya menjadi suami pengganti." Joan Mempertegas apa yang dia rasakan. Tidak tahu harus menjawab apa, bagaiamana bisa Joan tahu dirinya tadi bersama dengan Jeri. "Apa Sesil yang mengadu? Dia sengaja bukan?" tanya Alexa. Joan mengerutkan kening, bagaimana bisa Alexa berpikir yang mengadu adalah Sesil. Tidak tahu saja jika yang mengadu adalah kaka iparnya. Namun, tidak mungkin dia mengatakan hal itu karena Alexa tidak tahu jika dirinya sering bertukar pesan pada Adam. "Bukan Sesil, bahkan dia tidak ada mengirim pesan hari ini." "Tapi biasanya dia mengirim pesan?" tanya Alexa sinis. Kali ini malah Alexa yang merasa kesal dengan Joan. Keduanya sebenarnya sudah saling peduli. Apalagi Alexa yang sudah mulai merasa kesal atau cemburu jika Joan bersama dengan wanita lain. "Kenapa jadi aku yang di sudutkan? Kita lagi bahas Jerico."Alexa kini merasa heran,

  • Pura-pura Miskin ternyata sultan    Ikut Campur

    Clarisa begitu emosi bagaimana bisa sekarang semua orang justru memihak kepada Joan sepertinya laki-laki itu sudah bisa mencuci otak semua orang sampai-sampai dirinya yang anak kandung justru diperlakukan seperti itu. Sebenarnya apa yang ia katakan tidak ada salahnya bukan memangnya Joan menikah dengan Alexa itu karena Alexa hamil dan sekarang Alexa sudah keguguran lantas tidak diperlukan lagi bukan, dia pun langsung meninggalkan ruang tamu dan masuk ke kamarnya. Mereka berencana akan menginap karena sudah terlalu malam. Adam meminta maaf pada ayah mertuanya. "Maaf pak mungkin karena Clarissa terlalu kelelahan dia tidak bermaksud seperti itu, dia hanya terlalu Sayang saja kepada Alexa." Sebagai seorang suami Ia hanya ingin melindungi martabat istrinya itu. Dirinya juga tidak menyangka jika ternyata Clarissa bisa mengatakan hal seperti itu, hal yang benar-benar sangat diluar dugaan ia kira Clarissa hanya membenci Joan saja tak menyangka jika ternyata istrinya itu berani mengatakan h

  • Pura-pura Miskin ternyata sultan    Ipar rese

    Sementara, di rumah Joan kesal melihat sebuah pesan dari Adam. Sang kakak benar-benar membuat dia jengkel, bagaimana Jeriko bisa mendekati Alexa. Katanya itu benar-benar begitu sangat gatal bagaimana bisa adik iparnya sendiri saja didekati andai saja sang kakak mengetahui yang sebenarnya jika Alexa itu adalah istrinya meminta kakak tidak akan berani seperti itu. Ia di rumah hanya bisa menahan rasa kesal yang benar-benar begitu sangat membara saja, Johan benar-benar tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh kakaknya itu karena mendekati sang istri. Dia benar-benar merasa begitu sangat kecewa sekali. Ia tentu saja akan memberikan sebuah pelajaran.Harusnya dia di sana dan dengan bangga memperkenalkan sang istri pada keluarganya. Namun, karena hal itu benar-benar membuatnya merasa ia tidak bisa memperkenalkan istrinya di hadapan orang tua. Padahal Alexa benar-benar wanita yang pantas dirinya banggakan dan waktu saja yang belum tepat. Ya benar-benar merasa begitu sangat menyesal, seharu

  • Pura-pura Miskin ternyata sultan    Hanya Karena Joan

    "Iya, anak saya Alexa sudah menikah. Dia menikah muda dan suaminya hari ini sedang mengurus bisnis saya di luar kota." Kali ini Pak Hanif yang berbohong. Hanya karena satu orang kedua orang tua itu terpaksa berdusta.Mereka berdua harus berbohong untuk menutupi semuanya, tidak mungkin jika mereka semua harus mengatakan secara langsung. Rasanya benar-benar martabat menantunya.Harusnya mereka tahu jika yang mereka lindungi adalah orang yang sama. Joan, benar-benar membuat mereka pusing. Pak Hardi berbohong untuk melindungi harkat dan martabatnya, Pak Hanif ia berbohong untuk melindungi menantunya itu. Mereka semua begitu sangat tampak melindungi Joan.Sayang sekali pikir bu Delima jika Alexa sudah menikah karena dirinya ingin sekali wanita itu jadi menantunya. Sayangnya dia baru saja bertemu dengan Alexa dan tidak mengenal Alexa lebih dulu, mungkin akan lain cerita. Padahal tadi darinya cinta berangan-angan mengenai Alexa, tetapi sayangnya justru langsung dipatahkan oleh kenyataan jik

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status