Share

Bab 771

Author: Zaina Aulia
Tak disangka, saat melihat tangan yang terulur ke arahnya, sorot mata Andini tiba-tiba berubah dingin.

Alih-alih menerima mangkuk kosong itu, dia malah langsung mencengkeram pergelangan tangan Rangga dan menatapnya dengan tajam. "Rangga, kamu ini masih tahu malu nggak?"

Kemudian, dia bertanya dengan nada dingin, "Gelang bodhi yang aku berikan ke Kak Kalingga, kenapa bisa ada di tanganmu?"

Gelang bodhi itu jelas-jelas adalah hadiah darinya untuk Kalingga!

Barulah saat itu Rangga sadar, gerakan tangannya saat menyodorkan mangkuk telah memperlihatkan gelang itu. Namun, dia malah tersenyum santai. "Itu hadiah dari Kakak."

"Nggak mungkin!" Andini langsung membantah dengan tegas.

Barang yang dia berikan pada Kalingga, meski Kalingga tidak menyukainya, dia tidak akan mungkin memberikannya pada Rangga.

Namun, penolakan Andini yang begitu keras malah memancing amarah Rangga. Dia berdiri sambil membiarkan pergelangan tangannya tetap dicengkeram Andini, lalu mendekatinya selangkah demi selangkah.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 772

    Andini kembali berjaga di sisi tempat tidur Abimana selama satu jam sebelum akhirnya pergi.Namun, dia tidak langsung masuk ke istana, melainkan kembali ke kediaman Pangeran Surya terlebih dahulu. Setelah itu, dia menemui Darya dan Danbo untuk menyerahkan resep penawar racun itu kepada mereka."Dasar bajingan! Mereka ini benar-benar menghalalkan cara apa pun!" ujar Darya sambil mengumpat geram.Danbo memandang Andini dengan ekspresi agak cemas. "Tadinya kami pikir bisa tinggal di ibu kota beberapa hari lagi, tapi sekarang sepertinya harus segera pergi."Andini tidak memahami kekhawatiran di mata Danbo. Dia hanya membalas dengan senyuman ringan. "Baik."Namun tak disangka, Darya juga ikut mengernyit. "Kami sudah dengar soal kepala pelayan itu. Putri Safira bukan orang yang mudah dihadapi. Sebisa mungkin, kamu harus bersabar. Tunggu sampai Kak Surya kembali. Biar dia yang membelamu dan membereskan semuanya."Ternyata itu yang mereka khawatirkan. Senyum Andini terlihat semakin hangat saat

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 771

    Tak disangka, saat melihat tangan yang terulur ke arahnya, sorot mata Andini tiba-tiba berubah dingin.Alih-alih menerima mangkuk kosong itu, dia malah langsung mencengkeram pergelangan tangan Rangga dan menatapnya dengan tajam. "Rangga, kamu ini masih tahu malu nggak?"Kemudian, dia bertanya dengan nada dingin, "Gelang bodhi yang aku berikan ke Kak Kalingga, kenapa bisa ada di tanganmu?"Gelang bodhi itu jelas-jelas adalah hadiah darinya untuk Kalingga!Barulah saat itu Rangga sadar, gerakan tangannya saat menyodorkan mangkuk telah memperlihatkan gelang itu. Namun, dia malah tersenyum santai. "Itu hadiah dari Kakak.""Nggak mungkin!" Andini langsung membantah dengan tegas.Barang yang dia berikan pada Kalingga, meski Kalingga tidak menyukainya, dia tidak akan mungkin memberikannya pada Rangga.Namun, penolakan Andini yang begitu keras malah memancing amarah Rangga. Dia berdiri sambil membiarkan pergelangan tangannya tetap dicengkeram Andini, lalu mendekatinya selangkah demi selangkah.

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 770

    Andini berjalan kembali dengan membawa semangkuk obat. Sepanjang jalan, pikirannya dipenuhi kekhawatiran terhadap Surya dan para kakak dari Pasukan Harimau.Jika benar senjata-senjata milik suku Tru dilumuri racun, bukankah para prajurit Negara Darsa yang terkena sabetan pedang akan sulit sembuh dan akhirnya kehilangan nyawa? Sungguh kejam!Nanti, dia harus menyuruh Darya dan Danbo membawa resep penawar racun yang telah diteliti oleh gurunya.Dengan pikiran itu, Andini akhirnya tiba di paviliun Abimana. Begitu membuka pintu, ternyata yang berjaga di dalam bukan pelayan biasa, melainkan Rangga."Kamu?" Andini secara refleks menunjukkan sikap menolak. "Kenapa kamu ke sini?"Rangga bangkit dan tersenyum pada Andini. "Kudengar Abimana terluka parah dan kembali ke ibu kota dalam keadaan kritis. Kami tumbuh besar bersama sejak kecil, tentu aku harus datang."Alasan itu cukup masuk akal. Andini pun tidak curiga dan berjalan masuk."Pedang suku Tru dilumuri racun. Lukanya belum sembuh sampai s

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 769

    Mengingat hal itu, Andini perlahan menggeleng.Tidak bisa. Saat ini gurunya sedang meneliti Pil Peredam Napas, setelah itu masih harus menetralisasi Racun Pelebur Tulang. Waktu terlalu terdesak, sementara urusan terlalu banyak. Mana mungkin dia menambah beban lagi pada gurunya?Dengan alis berkerut, Andini menunduk, memandangi jemarinya yang saling menggenggam. Hatinya benar-benar kacau.Yinara, Adara, Kalingga .... Ditambah lagi, dia harus tetap waspada terhadap Safira. Semua ini hampir membuatnya kewalahan!Siapa yang menyangka, Abimana justru terluka parah di saat seperti ini. Seolah-olah segala masalah menumpuk bersamaan, datang tanpa henti, membuat siapa pun tak sanggup menahan.Memikirkan itu, Andini kembali menarik napas panjang. Tak masalah, dia masih bisa menanganinya. Dia hanya berharap semua ini bisa berakhir dengan baik."Andin ...." Tiba-tiba, sebuah suara pelan terdengar. Andini langsung menoleh ke arah Abimana.Namun, Abimana masih terbaring di ranjang. Kedua matanya ter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 768

    Keesokan hari, pagi-pagi sekali, Andini sudah pergi ke Kediaman Adipati.Namun, tujuannya bukan sepenuhnya karena ingin melihat kondisi Abimana. Saat ini di Kediaman Adipati hanya ada tabib kediaman yang mengawasi. Hal itu bisa saja menimbulkan keraguan orang-orang terhadap kemampuan sang tabib.Untuk berjaga-jaga, Andini memilih untuk tinggal lebih lama di sana. Dengan begitu, jika Abimana sadar, orang-orang akan mengira bahwa murid tabib sakti yang telah menyembuhkannya, bukan mencurigai bahwa tabib kediaman adalah tabib sakti.Kresna telah berjaga semalaman di samping Abimana. Mungkin karena cemas, dia baru bisa memejamkan mata menjelang fajar. Makanya saat Andini masuk, Kresna masih tidur.Andini melangkah pelan ke sisi ranjang. Sinar matahari pagi menyinari rambut Kresna yang sudah memutih, membuat hati Andini terasa berat.Baru semalam berlalu, uban di kepala Kresna tampak bertambah banyak. Beberapa waktu terakhir, terlalu banyak hal yang terjadi di Kediaman Adipati. Pria yang du

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 767

    Usai berkata demikian, Andini memberi salam dan bersiap untuk pergi.Tak disangka, Kresna tiba-tiba bersuara lagi, "Kue yang kamu kirimkan tempo hari, Ayah sangat suka. Terima kasih atas perhatiannya."Mendengar itu, Andini tertegun. Kue itu ... bukankah dia kirimkan untuk gurunya? Dia langsung menoleh ke arah tabib kediaman, melihatnya tersenyum misterius sambil mengangguk pelan. Tampaknya, kue itu memang masuk ke perut Kresna.Di saat seperti ini, Andini pun merasa tidak enak hati untuk menjelaskan lebih lanjut. Dia hanya mengangguk pelan tanpa berkata apa-apa, lalu bergegas pergi.Di luar Kediaman Adipati, Sapri masih menunggu. Begitu melihat Darya dan Danbo ikut keluar bersama Andini, Sapri langsung tampak gembira dan lega.Begitu Andini masuk ke kereta kuda, ketiganya pun duduk di luar kereta kuda. Mereka menuju ke Kediaman Pangeran Surya.Andini duduk diam di dalam kereta, hanya mendengarkan obrolan ringan dari ketiga orang di luar."Bagaimana keadaan Pangeran?""Sangat baik! Ora

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status