Share

Bab 7

Binar buru-buru masuk ke dalam rumahnya, setelah menyelesaikan pekerjaannya di toko roti ibunya, tepat pada pukul sepuluh malam.

Hal itu mampu membuat Embum bingung, melihat Binar yang kini sedang menggeledah tumpukan majalah yang berada di lemari bawah tv.

“Kau mencari apa?” tanya Embun, seraya mengaitkan tas slempangnya pada penggantung pakaian

Binar masih sibuk mencari “Aku mencari majalah fasion yang sempat ibu tunjukan padaku tadi.”

Embun tahu, majalah yang dicari Binar adalah majalah fasion yang menampilkan biografi dari seorang Deolinda Diatmika, itu membuatnya menjadi berpikir yang tidak-tidak

“Kenapa kau mencari itu?”

Binar diam, dia tidak menjawab. Karena terlalu fokus mencari majalah itu di antara banyaknya majalah berbagai macam

Embun khawatir, jika Binar memang benar mempunyai urusan dengan Deolinda. Untuk memastikan, Embun gerak cepat menghampiri Binar dan bertanya sekali lagi dengan sedikit sentakan

“Kenapa kau mencari itu?!”

Mendengar sang ibu yang bereaksi seperti itu, membuat Binar kebingungan.

“Ada apa? Aku hanya ingin membacanya.”

“Kenapa kau ingin membacanya? Untuk apa?”

Binar semakin bingung, kenapa Embun sangat terlihat seperti tidak suka melihat Binar mencari tahu tentang Deolinda

“Ada apa dengan ibu? Aku hanya ingin tahu siapa itu Deolinda.”

“Tidak perlu! Kau tidak perlu tahu siapa itu Deolinda.”

“Kenapa?”

“Pokoknya tidak boleh, bisakah kau menurut perkataan ibu?”

“Y-ya.” Binar ragu untuk menuruti perintah itu, tapi satu sisi dia sangat penasaran.

Setelah mendapati jawaban dari sang putri, Embun beranjak menuju kamarnya. Semua harinya sudah ia lewati dengan seluruh tenaganya. Dia sangat lelah.

Di dalam kamarnya, Embun membuka laci dan mengeluarkan majalah fasion yang menampilkan sosok Deolinda. Padangan matanya kala melihat foto wanita itu, memiliki kesan emosiaonal yang sangat tinggi. Lalu secara perlahan jemarinya mengerat, meremas majalah itu hingga permukaannya tidak mulus lagi

***

Binar tidak begitu saja, membiarkan rasa penasarannya bersemayam di dalam kepalanya.

Dia akhirnya mencari tahu lewat pencarian di kolom internet. Deolinda orang yang sangat dikenal, keluarganya juga terpandang. Jadi media internet pasti banyak yang mengekpos kehidupan tentang wanita itu.

Sejak, Gibran mengatakan jika kehadirannya malam ini dan membawa id card miliknya sudah menjadi jawaban siapa dirinya yang sebenarnya. Binar menjadi sangat penasaran. Dia ingin tahu siapa nama laki-laki itu. Jika Gibran benar tunangannya Deolinda. Nama laki-laki itu pasti tercantum dalam biografinya, dan setelah Binar mengetahui siapa nama laki-laki itu, dia akan mencari tahu siapa sosok Gibran ini.

Setelah penacariannya, berhasil membuahkan apa yang dia cari. Binar mulai membaca semuanya dan menemukan nama dari tungannya.

“Gibran Emilio Fransisco. Putra dari Jackson Fransisco Direktur utama perusahaan Moon Light.”

Matanya benar-benar melotot, apalagi jantungnya sampai Binar merasa jantungnya sudah berada tidak di tempatnya lagi.

Nama itu tidak begitu asing. Binar ingat, kapan dia mendengar nama itu, yaitu di perusahaan tempatnya bekerja, semua orang menyebut nama itu sebagai presdir baru yang mengantikan tuan Jackson.

Lantas Binar pun langsung, menutup laman websitenya dan meranjak pada aplikasi telpon, dia akan menelpon Fany sahabatnya.

Sambungan itu tidak berbunyi lama. Fany menerimanya dengan waktu yang cukup singkat.

“Ada apa kau menelponku?” tanya Fany di balik telpon

“Aku hanya ingin menanyakan sesuatu.”

“Apa itu?”

“Kau punya foto, presdir kita yang baru itu?”

“Gibran? Ya, tentu saja punya. Aku sempat bekerja dengan dia selama dua tahun, ku rasa aku memiliki foto berdua dengannya. Kenapa?”

“Boleh aku melihatnya? Aku ingin tau sosok presdir kita yang baru.”

Fany terdengar tertawa di sebrang telpon, dia sepertinya sedang meledek “Apa kau naksir dia?”

“Aku hanya ingin tahu!” tekan Binar

Fany terkekeh “Baik-baik. Aku akan mengirimkannya.”

“Ya, aku tunggu!”

Sambungan telpon itu terputus, dan langsung menampilkan notif dari Fany yang mengirimnya sebuah foto.

Akan tetapi, pada saat Binar ingin mengunduhnya. Tiba-tiba saja oprator mengirimkan pesan, jika kuota internet yang dia punya sudah sepenuhnya dia gunakan. Hal itu membuat Binar mendecak.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status