Share

Queen Shaenette
Queen Shaenette
Penulis: Arasta

Chapter 1

Kerajaan kertas awan, salah satu kerajaan yang memiliki nama lain Paper Royal Castle ini terletak di dalam hutan larangan. Paper Royal Castle memiliki seorang Raja dan Ratu yang selalu ramah dan bijaksana dalam mengatur rakyat-rakyatnya. 

Pemukiman di sekitar Paper Royal Castle juga tentram dan nyaman. Karena rakyat di sana memiliki tata krama terhadap tamu-tamu kerajaan ataupun tamu luar yang datang. 

Raja Agresto, dan Ratu Grittel memiliki putri kembar yang bernama Guenloie Grizelle Shaenette dan Zeline Zakeisha Grizelle. 

Shaenette memiliki paras cantik, namun sikap tertutupnya membuat semua rakyat selalu berpikir jika Shaenette adalah gadis sombong. Ia juga jarang mengikuti pertemuan Raja-Ratu kerajaan lainnya. Dan itu juga membuat nama Shaenette tidak terlalu dikenal oleh kerajaan lain. 

Sementara Zeline juga tak kalah cantik dibandingkan Shaenette. Ia memiliki sikap ramah kepada semua orang, selalu membantu rakyat berkebun, berkuda dengan sang Ayah, dan memanah. 

Zeline memiliki kemampuan bela diri, dan ia juga mampu mengikuti pelatihan-pelatihan para Ratu dalam acara Tujuh Puteri untuk mewakili kerajaan. 

Namun saat usia Shaenette dan Zeline memasuki ke delapan belas, mereka mendapatkan ancaman dari penyihir tentang kehancuran Paper Royal Castle. Para Witch datang dan mengubah Castle menjadi Kingdom Of Darkness. 

Mereka mengubah Paper Royal Castle dan menjadikan Ratu Grittel istri dari salah satu penyihir yang bernama Harei. Ia juga membunuh Raja Agresto dan membuang jasadnya ke dalam sumur tua yang sudah berubah menjadi pintu utama masuknya kerajaan kegelapan itu. 

Sementara Zeline dijadikan istri dari salah satu penyihir hutan larangan, dan Zeline mendapatkan perlakuan buruk, yaitu menjadi seorang maid untuk penyihir itu. Agezo. 

Zeline sudah mencoba untuk melarikan diri, meminta bantuan kepada seluruh pelayan istana, namun mereka tidak ada yang berani. 

Zeline juga sudah mengirim pesan burung kepada pacarnya, Denvio; Prince pertama kerajaan Northen Kingdom. 

Sementara Shaenette mendapatkan sihir tidur dari Osaze dan menyembunyikannya di sebuah goa Maheru di atas bukit hutan larangan. 

Dan semua kehidupan berubah

---OooO---

 “Shaenette! What are you doing?” Bentakan  Zeline membuat Shaenette menghentikan aktivitasnya menyiram mawar merah di belakang istana. 

Ia melihat Zeline yang menatapnya tajam.

“Dad menyuruhmu untuk bersiap. Kenapa kau tak mengganti pakaianmu? Rudel sudah menyiapkan pakaianmu.”

Rudel adalah salah satu maid pengasuh Zeline dan Shaenette sejak kecil.

 “I don’t want to go.” 

Zeline lagi-lagi melihat Shaenette dengan tatapan tidak percaya. “Are you kidding me, Shaenette! Dad will be angry with me if I can’t persuade you!” Zeline menarik paksa tangan Shaenette, sementara Shaenette terus memberontak. “Ayo, Shaenette. Kita haru pergi!”

 “Zeline. I don’t want to go! Aku ingin di sini.”

 

“Shaenette!” 

 “Please Zeline … Aku tidak menyukai pertemuan ini.”

Zeline melihat wajah kembarannya itu, kemudian melepas tangan Shaenette. Ia tahu jika Shaenette tidak menyukai keramaian. 

 

“Untuk sekali ini, Shaenette. Kau bisa tidak datang di pertemuan selanjutnya.”

Shaenette terdiam. 

 

“Please Shaenette, Mom hopes for you.”

Shaenette menghela nafasnya. Kemudian ia meletakan penyiram tanamannya di samping pot bunga mawarnya. “Ok, I coming.” Zeline tersenyum, kemudian mengangguk. “Tapi ini yang pertama dan terakhir.”

Setelah mengucap itu, Shaenette berjalan ke arah kamarnya untuk mengganti pakaiannya. 

Ia akan mencoba untuk menghadiri pertemuan antar Raja dari Castle berbeda. 

 “Yes, Shaenette. I Love you.” 

---OoooO----

Pengawalan menuju istana Northen Kingdom sangat ketat. Kereta kencana sang Raja dan Ratu sudah siap, bahkan untuk kedua princess Paper Royal Castle juga sudah siap. 

Zeline menggunakan gaun panjang beludru berwarna senada dengan milik Shaenette dengan belahan dada sedikit terlihat. Baju itu cantik, penjahit kerajaan terkenal yang menjahitnya langsung. 

Selama perjalanan, Shaenette hanya diam melihat kanan dan kiri hutan. 

Sesekali ia mendengar sesuatu yang memanggilnya. Ia tak paham, dan menghiraukannya begitu saja. Sementara Zeline, ia tersenyum selama perjalanan. 

Sampainya di Northen Kingdom, Raja dan Ratu turun bersamaan dengan Zeline dan Shaenette.

Mereka melempar senyuman kepada semua rakyat Northen Kingdom yang menyambutnya. Tapi tidak dengan Shaenette, ia hanya terdiam tanpa senyum. 

 “Help me, Shaenette.” Bisikan di telinga Shaenette membuatnya langsung melihat kanan dan kiri kerajaan. Ia mencari tahu, siapa yang membisikannya itu. 

“Let me go, Shaenette.”

Shaenette lagi-lagi melihat kelangit-langit kerajaan. Ia melirik Zeline yang sedang memberi hormat kepada Deandrre; Raja Nothen Kingdom. 

 

“Zeline, I leave for a while.” 

Belum sempat Zeline bertanya ke mana saudarinya pergi, Shaenette sudah menjauhi orang-orang di sana. Zeline yang ingin mengejar, langsung ditahan oleh kekasihnya Denvio. 

 “Hai Dear. Kau datang juga, aku menunggumu sejak tadi.” Denvio memberikan kecupan ringan di bibir Zeline. 

 “Denvio, maaf sudah membuatmu menunggu lama. Aku tadi merayu Shaenette untuk datang,” kata Zeline yang membuat kedua mata Denvio memicing. Ia mencari keberadaan Shaenette, namun tak kunjung bertemu. 

 

“Shaenette datang? Mustahil.”

 

“Serius Denvio. Ia datang, dan tadi izin pergi ke toilet.”

Denvio terdiam sejenak. 

 

“Tenang saja, aku akan mengenalkanmu kepada saudariku itu.”

Denvio menghela nafasnya, kemudian mengangguk. “Baiklah. Kita ke sana, Zeline. Aku akan mengenalkanmu kepada teman-teman pemanahku.”

Zeline mengangguk, kemudian pergi bersama Denvio kea rah teman-temannya. 

---OoooO---

“Shaenette, help me!” Panggilan itu membuat Shaenette merasa jika suara itu sangat dekat dengannya. Shaenette melihat sekililing taman kerajaan yang terdapat banyak kuda-kuda dari kerajaan Northen.

“Shaenette!”

Shaenette terdiam melihat seorang laki-laki yang membawa sebuah panah emas itu sedang mengurung seekor kijang ke dalam sebuah kandang. 

Pandangan Shaenette dan kijang kecil itu bertemu, dan Shaenette melihat kijang itu kembali meminta tolong kepadanya.

 “Help me, Shaenette. Let it go!”

Shaenette membasahi bibirnya, kemudian melangkah mendekati laki-laki itu. 

 “Excuse me sir,” panggil Shaenette.

Laki-laki itu, ia menoleh dan melihat Shaenette dengan tatapan datar. 

Tidak ada senyuman di wajahnya, yang ada raut wajah datar. Shaenette tidak memperdulikan itu, ia hanya memperdulikan nasib kaki kijang yang terluka itu. 

 “Bisakah anda mengeluarkan kijang itu, Tuan?” 

Lagi, laki-laki itu tak berujar apa pun. 

Ia kembali mengunci kandang itu. 

Shaenette mengepal tangannya. Merasa diacuhkan, ia memilih untuk merebut paksa kunci itu dari tangan laki-laki yang ia tidak kenali. 

 “What are you doing here?” tanya laki-laki itu. 

 

“As you see, Sir.” Shaenette membuka gembok itu kemudian mengambil kijang kecil yang terluka itu. “Aku hanya ingin menyelamatkannya.”

Laki-laki itu, ia terdiam memandang Shaenette dengan tatapan yang tak bisa diartikan. 

Setelah mendapatkan kijang itu, ia langsung merobet ujung gaunnya dan mengikatnya di kaki sang kijang itu. 

Shaenette mengelus bulu kijang itu. “Kau akan baik-baik saja, teman.”

Setelah mengucap itu, Shaenette kembali berjalan memasuki istana tanpa mengacuhkan laki-laki yang tidak berkomentar apapun itu. 

Sekali lagi, Shaenette tidak memperdulikan orang lain. 

 

“Thank you, Shaenette. Aku bisa pergi sekarang, kau tak perlu khawatir.”

Shaenette mengangguk. Kemudian ia menurunkan kijangnya dan membiarkan kijang itu pergi ke arah hutan. Shaenette tersenyum tipis, kemudian mengingat jika acara akan segera dimulai. 

Shaenette dengan terburu-buru langsung berlari, namun langkahnya terhenti karena penyihir menyerangnya tiba-tiba. 

Shaenette tampak terkejut, namun beberapa menit kemudian Shaenette bisa mengendalikan ekpresinya. 

 “Guenloie Grizelle Shaenette. Kau akan mati!”  

Setelah mengucap kata itu, sang penyihir meniup sesuatu ke wajah Shaenette dan membuat Shaenette terjatuh dan tertidur. 

Penyihir itu tersenyum senang, kemudian mengangkat Shaenette dengan mantranya kembali. 

 “Kau akan lenyap di hari ke seratusmu, Shaenette!”

---OoooO---

Bersambung ....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status