Share

Menjilat Ludah

Rinai tersenyum ketika melihat bayi cantik berkulit putih itu menggeliat. Walau sudah dipakaikan bedung dengan kuat, tetap saja dia bisa melepaskan tangannya. Wanita itu mengusap pipi sang bayi dengan lembut saat bibir bayi tersebut bergerak hendak mencari sesuatu. Rinai sengaja membiarkan makhluk mungil itu merengek. Dia suka mendengar tangisan bayi, rasanya suara itu mampu mencairkan hatinya yang membeku.

Rengekan bayi tersebut berhenti saat Rinai menyodor dot berisi susu formula. Dengan penuh kasih sayang dia menggendong sang bayi, lalu meninabobokannya. Sepertinya bayi tersebut memang sangat kehausan, hanya beberapa menit susu itu tandas dari botolnya. Tak lama bayi itu pun kembali tertidur pulas.

Semua gerakan Rinai tak lepas dari mata Irene. Harus dia akui jika mantan menantunya itu sangat telaten dan lembut. Anindya--putri Reinart dan Amanda--tidak lagi rewel seperti beberapa hari yang lalu. Dia sampai kebingungan bagaimana menenangkan tangis sang cucu. Kemudian, nama Rinai te
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status