Share

Curi Kesempatan

"Oris?" Sepasang mata Rion terlihat heran ketika melihat Oris ada di apartemen tersebut.

"Tuan Rion," jawab Oris seolah ragu kemudian hendak berlalu pergi.

"Tunggu!" Rion mencegah Oris pergi.

Dada Oris berdebar kencang saat Rion menahan langkahnya.

"Maaf, Tuan, maafkan saya." Suara Oris bergetar seolah menyembunyikan ketakutan yang besar.

Rion menyipitkan mata ketika melihat Oris berbuat demikian. Tentunya dalam hati Rion penuh dengan tanya karena melihat kelakuan Oris saat ini.

"Saya telah terlibat rencana pembunuhan Anda dan saya pun terlibat penculikan kekasih Anda, Tuan."

Sepasang mata sipit Rion membulat saat mendengar pengakuan Oris. Tangannya mengepal dan hampir saja meluncurkan pada wajah Oris yang kini sedang tertunduk.

Tidak, Rion. Lu tidak boleh seperti ini. Batin Rion. Perlahan dia melenturkan tangan dan mengatur emosinya.

"Aku sudah tau," ucap Rion berpura-pura, lalu melepaskan tangannya dari Oris.

"Apa?"

"Ya, aku telah mengetahuinya."

Detik itu juga Oris berlu
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status