Share

Ch. 2 A Young Man With No Desire

Semua perjalanan ini berawal dari seorang pemuda berumur 18 tahun yang tidak memiliki hasrat dalam hidupnya.

Pagi ini dia harus terbangun lagi dari mimpi buruk yang sering dia alami berulang kali. Mimpi tentang seorang wanita yang belum pernah dia temui sebelumnya, namun wajahnya terasa sangat familiar dan kehadirannya terasa hangat.

"Teruslah hidup..." Ucap wanita tersebut di mimpinya

Dia tidak paham satupun makna dari apa yang diucapkan wanita itu. Namun semua potongan kejadian di mimpi itu selalu berulang sama persis.

Kepalanya sakit setiap kali dia selesai bermimpi buruk. Dia duduk di tepi kasur dengan memegangi kepalanya. Setelah dirasa rasa sakitnya memudar, dia bangkit menuju toilet di kamarnya. Membasuh wajahnya di wastafel, memandangi cermin di depannya, memikirkan harus kembali menjalani kehidupan yang tidak dia sukai.

Selesainya dia membasuh diri, dia pergi menuju ruang makan untuk membuat sarapan. Hanya ada dirinya saja yang berada di rumah. Kedua orang tuanya cukup sibuk bekerja di luar negeri meninggalkan dia seorang.

Dia menyalakan televisi sambil memakan serealnya. Lagi-lagi berita mengenai penyerbuan monster ke dunia manusia.

Saat ini adalah tahun 2025, Bumi sedang berperang. Bukan dengan sesama manusia maupun antar negara, tapi dunia sedang berperang melawan monster yang tidak pernah dilihat manusia sebelumnya.

Monster yang mengerikan keluar dari sebuah portal hitam, yang secara acak muncul di seluruh dunia.

Awal mula portal tersebut adalah pada Bulan Juli 2023. Portal pertama diberitakan muncul di negara Meksiko, kemudian secara acak menyebar ke seluruh dunia.

Banyak yang berspekulasi ini adalah senjata perang modern baru, ada yang percaya ini adalah kiamat, ada pula yang berpikir ini semua rekayasa politik global.

Memang rasio kemunculan portal tersebut sangat kecil. Pada juli – Desember 2023 terhitung hanya ada 12 Kasus munculnya portal di dunia secara berurutan. Dan puncaknya pada Desember 2023 terjadi ledakan dahsyat di tempat portal pertama ditemukan, yang mengakibatkan sebagian negara meksiko hilang. Tapi semenjak itu, kasus portal tidak lagi muncul.

Monster dengan bentuk yang beragam dan mengerikan, seperti Anjing hitam kepala api, raksasa mutan,  dan lain sebagainya berhamburan keluar portal. Saat terjadi hal itu, dunia menyebutnya Portal Break. Hanya satu tujuan dari monster itu, yaitu memangsa makhluk hidup.

Dunia sudah berhasil beradaptasi terhadap serangan-serangan kecil dari para monster. Tentara mulai memusnahkan monster-monster yang tersisa, portal-portal akhirnya bisa dijaga ketat.

Tidak ada yang tahu makhluk apa itu atau asalnya dari mana, karena monster tersebut tidak meninggalkan apa-apa. Hanya meninggalkan trauma dan rasa takut.

Tapi bukan berarti dunia akhirnya sudah damai, portal yang sudah muncul tidak kunjung hilang. Walaupun tidak ada kemunculan portal baru setelah ledakan di Meksiko.

Dengan  negara-negara di dunia yang akhirnya menyatukan kekuatan untuk menghadapi krisis ini, dan nyatanya mereka bisa mengontrol keadaan sampai saat ini. Bisa dibilang sekarang keadaan sudah mulai mencapai tahap kondusif.

Banyak negara  yang tidak terkena kemunculan portal monster tersebut, masyarakat bisa dibilang sudah tidak merasa  khawatir atau takut akan kejadian ini lagi. Mereka masih beraktifitas seperti biasa, bekerja ke kantor, berbelanja ke pasar, bahkan bersekolah.

Begitu pula yang dirasakan oleh Razzara, seorang pemuda SMA berumur 18 tahun. Dia adalah salah satu siswa yang akan segera lulus dari sebuah sekolah di kota kecil. Negaranya adalah salah satu dari negara yang tidak terkena dampak portal.

Tidak banyak aktifitas yang dia lakukan sehari-hari, kebanyakan dia pergunakan untuk berkumpul dengan teman-temannya, mereka adalah Alvin, Aksa, Daniel, dan Vera. Dan akhir pekan ini pun mereka  berencana berkumpul di rumah Alvin. 

Bel berbunyi menandakan Aksa yang sudah berada di depan pintu rumah Raz. Aksa adalah salah satu teman terdekat Raz di SMA, dia orang yang santai, ceria, dan cerdas, ya walaupun dia terkadang malas dan kurang pintar dalam pelajaran sekolah. Bisa dibilang dia adalah penganut prinsip hidup bebas tanpa kekangan, yang justru kebalikan dari gaya hidup Raz.

Tidak banyak hal yang bisa diceritakan tentang Raz. Raz terlahir dari keluarga kaya dengan pengajaran yang ketat dan otoriter dari orang tuanya saat kecil. Tapi hal tersebut tidak diimbangi dengan perhatian dan kasih sayang dari mereka, karena Raz sering ditinggalkan oleh mereka. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja, daripada meluangkan waktu untuk Raz.

Mungkin itu yang akhirnya membuat Raz merasa  tertekan dan kurangnya hasrat dalam menjalani kehidupannya. Mencari-cari kegiatan bersama temannya menjadi sebuah pelarian dari penatnya kehidupan yang dia jalani.

Tentu akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan temannya Aksa. Kadang perbedaan itu membuat Raz iri. Aksa seperti kebalikan dari kehidupan Raz. Tapi entah kenapa hal itu yang membuat mereka menjadi begitu akrab.

Raz segera menyelesaikan sarapannya dan menghampiri Aksa di depan pintu.

“Hey, masuklah. Aku siap-siap dulu” Sapa Raz pada Aksa yang sudah menunggunya.

“Duh kau ini! Harusnya siap-siapnya dari tadi dong! Oh iya Vera bilang kita semua kumpul di minimarket dekat rumah Alvin saja, sekalian belanja makanan buat nanti” Keluhnya sambil masuk ke rumah Raz.

“Oh ya? Dia memberitahu di grup? Aku belum cek Handphone, ya sudah aku mandi dulu”

Setelah Raz selesai dengan persiapannya, mereka pun berangkat menuju lokasi yang dijanjikan. Akhir pekan siang hari, cuaca cerah, terik matahari bersinar terang. Terlihat Vera, Alvin dan Daniel yang sudah menunggu mereka di depan minimarket.

“Ah kalian ini! Dari Mana saja? Kami sudah menunggu lama disini!” Marah Alvin pada Raz dan Aksa

Alvin dia  teman Razzara dari kecil bersama dengan Daniel. Dia sangat loyal, pintar, tampan, kadang sikapnya dingin dan juga pendiam. Keluarganya cukup kaya. Rumahnya kadang selalu dijadikan tempat basecamp acara perkumpulan mereka.

“Salahkan Raz! Aku datang ke rumahnya dia belum apa-apa, bikin kesel memang” Aksa berusaha berargumen dengan Alvin.

“Ya, maaf teman-teman. Aku bangun kesiangan tadi pagi, jadi terlambat, maaf ya.”

“Hai Raz!” Sapa Vera pada Raz.

“Oh hai Vera, kau tampak cantik juga hari ini”

“Hehe makasih”

“Heh Babi gendut, sibuk sekali sama teleponmu!” Tegur Aksa pada Daniel.

“Ssssttt…. Lagi telepon gebetan!!” Jelas Daniel dengan ketus kemudian memalingkan wajahnya ke belakang.

Yah memang seperti itu Daniel, dia selalu fokus mengejar perempuan walaupun tidak pernah mendapatkannya. Semua teman-temannya sudah paham dan memaklumi kelakuannya yang seperti itu.

“Ok, ayo kita masuk ke minimarket. Sudah siang ini.” Ajak Alvin pada mereka.

Mereka mengangguk tanda menyetujui ajakan Alvin. Mereka segera masuk ke minimarket.

Di dalam minimarket mereka membeli beberapa bahan dan persediaan. Alvin dan Aksa mengambil persedian minuman dan mie instan, Vera mengambil makanan ringan, sedangkan Daniel dia menunggu di luar sambil masih menelepon gebetannya.

Tapi pandangan Raz teralihkan oleh televisi yang menggantung di depan kasir supermarket. Bertanya-tanya kenapa berita yang ditampilkan rasanya penting dan pembawa acara membawakan berita tersebut tergesa-gesa dengan raut wajah sedikit cemas.

Dalam headline tertulis ‘Penampakan Bayangan Besar Di Langit Rusia’. Gambarnya kurang jelas karena reporter  yang mengambil gambar dari kejauhan, sehingga Raz tidak begitu yakin dengan apa yang ditampilkan di TV.

Kemudian cahaya yang sangat menyilaukan menghantam bayangan besar di langit itu,

DHUARR!! 

Suara keras dari TV menggelegar.

Ternyata bayangan besar di langit  tersebut tertembak oleh sebuah cahaya terang dan meledak dengan keras. Suara dari ledakan tersebut membuat bising area sekitarnya. Sehingga kamera reporter berita live yang meliput dari ratusan kilometer jauhnya pun mengalami putus suara. Dan sebelum gambar dari kamera tersebut mati, terlihat puing-puing berjatuhan dari bayangan di langit.

Vera yang sudah selesai mengambil makanan ringan memperhatikan Raz dengan penasaran. Dia menghampiri Raz dan bertanya,

“Ada apa Raz? Lagi nonton apa? Serius amat kayaknya”.

Raz yang masih kebingungan dan tidak tahu harus menjawab apa. Dia berusaha mengumpulkan potongan-potongan informasi yang baru dia terima. 

Pikirannya masih penuh pertanyaan dari apa yang dia lihat, kemudian dia menatap mata Vera berusaha untuk menjelaskan kejadian yang dia lihat di TV.

Sebelum dia berucap, tiba-tiba Daniel membuka pintu dengan terbata-bata dan berteriak

“GA… GAWAT!! POR… PORTAL!!!!”

Seketika mereka yang mendengarnya terkejut dan menyusul daniel. Tanpa aba-aba atau berkata apapun mereka dan seluruh orang yang ada di minimarket itu keluar dan melihat keadaan di sekitarnya. 

Raz berusaha mencari letak portal yang ditunjukkan oleh Daniel. Dan benar saja, ada lebih dari 3 portal yang keluar di sekitar minimarket tempat Raz berada sekarang.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status