Share

Bab 5

Alagar pergi ke balkon sambil membawa dua kaleng Bir dari lemari pendingin setelah selesai mengenakan pakaiannya. Pria itu memberikan salah satu kaleng Bir untuk Pricilia.

"Bagaimana perusahaan Ayahmu, apa semuanya sudah berjalan lancar?" tanya Alagar sambil duduk di kursi samping tempat duduk Pricilia.

"Semuanya berjalan lancar, berkat Ayah kamu, terima kasih Alagar," jawab Pricilia lembut lantas menenggak Bir di tangannya.

Alagar mengernyitkan dahi. "Kenapa berterima kasih padaku? Seharusnya kamu berterima kasihlah pada Ayahku, yang membantu kalian."

"Ck, kamu pikir aku bodoh? Ayahmu tidak bisa apa-apa tanpa asisten pilihanmu itu," sergah Pricilia.

Alagar hanya tersenyum, pasalnya ia juga tahu kalau sang Ayah sebenarnya tidak pandai berbisnis, karena itulah ia menunjuk seseorang untuk mendampingi Ayahnya.

Orang yang ditunjuk Alagar bukanlah orang sembarangan, dia merupakan Kaki tangan Alagar yang secara kebetulan reinkarnasi di masa yang sama dengannya.

Orang tersebut tidak memiliki ingatan masa lalu seperti Alagar. Namun, Alagar dapat mengetahui kalau dia mantan bawahannya dulu yang selalu menyiapkan dana perang untuknya. Kecapakan dia dalam mencari uang tidak perlu diragukan lagi, bermodalkan dengan hal tersebut. Alagar tanpa ragu merekrutnya dan hasilnya memang sangat memuaskan, dia mampu mendongkrak kinerja Ayahnya, selama Alagar berada di luar negeri.

"Dimana kamu bertemu dengan Mikel? Dia sepertinya sangat pandai, apakah lulusan sekolah ternama di luar negeri?" tanya Pricilia penasaran.

Alagar menggelengkan kepalanya. "Dia hanya lulusan sekolah menengah atas, keluarganya kurang mampu, tidak seperti yang kamu kira."

"Lulusan sekolah menengah atas? Tidak mungkin ... apa kamu bercanda?" sanggah Pricilia tidak percaya.

Alagar menggendikan bahu, faktanya Mikel memang terlahir dari orang tidak mampu. Ia  merekrutnya karena percaya kalau kemampuan Mikel masih sama seperti dulu.

Pricilia menatap tidak percaya Alagar, jika benar Mikel hanya lulusan sekolah menengah atas, artinya pria yang di kaguminya itu menemukan bakat yang sangat luar biasa. Karena pencapaian Mikel sangat besar, walaupun statusnya hanya seorang asisten tapi faktanya para pebisnis mengakui Mikel sebagai seorang C.E.O. bayangan di Ruiz Grup.

Langit tiba-tiba menggelap dengan begitu cepat. Alagar menyipitkan matanya, ia langsung menyentuh Pricilia, membuat wanita itu tidak sadarkan diri dan membuka sebuah dimensi, memasukkannya ke dalam sana.

Alagar beranjak berdiri, menatap langit yang terus menggelap, seolah akan terjadi badai besar di sana.

"Keluarlah Indra!" tegur Alagar dengan suara dingin.

"Hahahaha ... ternyata benar kau memang terlahir kembali, Alagar!" Suara Indra terdengar menggelegar di atas  Alagar.

Perlahan sebuah asap hitam muncul, seruan petir yang saling menyahut menyelimuti asap hitam tersebut, kemudian muncul sosok pria yang dipenuhi energi listrik menjalar di tubuhnya sedang duduk di awan hitam.

Alagar mengangkat tangannya, ia langsung memasukkan Indra ke dimensi Api. Dimensi kedua yang telah Alagar kuasai.

"Hoooh ... apakah ini neraka?" tanya Indra yang tampak tidak takut sama sekali meski di bawa ke dimensi Api Alagar.

"Seperti yang kamu lihat, selama sepuluh ribu tahun aku hidup di tempat seperti ini, bisa dikatakan ini rumahku," jawab Alagar santai.

Kobaran Api menyembur dimana-mana, tempat tersebut sangat panas, mengingat di sana hanya ada batu dan Api, bahkan sungai di sana terbentuk oleh magma. Tidak ada mahluk hidup bisa bertahan di tempat tersebut, karena mereka akan langsung meleleh ketika berada di sana, kecuali para pengguna kekuatan absolute seperti Alagar dan beberapa Monster yang pada dasarnya tercipta oleh api.

"Kau membawaku kemari, apakah menyuruhku untuk memadamkan api di sini, Alagar?" tanya Indra menggoda.

Alagar mengulas sebuah senyum. "Lakukanlah jika bisa, Dewa rendahan!"

Alagar langsung menggerakan tangannya, dari magma keluar seekor ular besar dengan tubuh berwarna merah berselimut api.

Groaar

Sebuah Golem batu api juga tercipta, meraung keras, menghampiri Alagar bersama dengan ular api besar yang muncul dari magma.

"Cih, kau memang masih sama seperti dulu, tidak bisa di ajak bicara baik-baik, Alagar!" raung Indra marah.

"Bicara baik-baik? Ah ... dari awal aku terlahir lagi ke dunia ini, sudah tidak percaya dengan kalian, karena itulah aku selama ini menyembunyikan diri, sambil memperkuat tubuhku dan aku rasa sudah waktunya untukku sekarang mengajari Dewa rendahan seperti kalian," tantang Alagar percaya diri.

"Kau ...." Dewa Indra tampak sangat marah, sosok tersebut langsung mengeluarkan beberapa naga petir.

Alagar tersenyum saat melihat Indra marah padanya, ia memang sudah menunggu lama untuk membalaskan dendam atas perbuatan para Dewa dulu terhadapnya.

Swuzz

Indra menggerakan tangannya, naga petir langsung menyerang Alagar semuanya secara bersamaan. Akan tetapi Alagar tidak membiarkan hal tersebut, ia juga menggerakan ular magma yang ukurannya lebih besar dari naga petir dan juga Golem batu api.

Swut

Duar! Duar! Duar!

Terjadi ledakan demi ledakan ketika naga petir menghantam Golem batu api dan dan Ular magma.

Mereka terus beradu satu sama lain, membuat dimensi tersebut terguncang. Api semakin menyembur keluar dengan besar, sungai magma bergejolak seolah akan tumpah.

Alagar memperhatikan setiap serangan dari Indra, pria itu menyeringai, ia menggerakan tangannya dengan sangat cepat.

Tiba-tiba muncul kelelawar kegelapan berjumlah ribuan dari sebuah goa yang tidak jauh dari tempat tersebut, menyerbu Indra.

Sontak saja Indra terkejut ketika melihat segerombol kelelawar kegelapan menyerbu ke arahnya.

Indra membuat awan gelap untuk menghadang kelelawar. Awan-awan gelap tersebut berkumpul di depan Indra kemudian mengeluark petir yang seolah menembaki gerombolan kelelawar kegelapan.

Duar! Duar! Duar!

Kelelawar kegelapan berjatuhan satu per satu terkena tembakan petir dari awan hitam yang di ciptakan Indra. Namun, jumlah kelelawar yang begitu banyak membuat Indra kewalahan.

Swut

Swut

Kelelawar kegelapan berhasil menerobos awan hitam Indra sebagian, mereka semua menyerang Indra dengan cakar dan taringnya bagaika pisau.

"Argh, brengsek!" Indra berteriak marah.

Alagar yang melihat hal tersebut tersenyum simpul, dari dulu kelemahan Indra memang meremehkan lawannya, sehingga ia tidak memiliki rencana untuk melakukan serangan balik.

Indra mengumpulkan energinya, ia langsung melepaskan energi yang di kumpulkannya ke seluruh tubuh hingga tercipta sebuah gelombang listrik sangat besar menjalar di seluruh tubuhnya.

Kelelawar-kelelawar kegelapan berjatuhan terkena sengatan listrik tersebut. Alagar yang melihat hal tersebut membiarkannya dan hanya memperhatikan itu dengan seksama.

"Kau pikir bisa mengalahkanku dengan serangga seperti ini, Alagar!" Raung Indra percaya diri.

Alagar menggerakan tangannya, tiba-tiba Golem batu Api dan Ular Magma langsung agresif, kedua sosok monster panggilan tersebut seolah merasakan perintah dari Tuannya.

Groaar!

Boom! Boom!

Golem batu meraung keras, menghantam naga petir hingga langsung hancur seketika. Begitu juga dengan Ular Magma, menggigit naga petir hingga menghilang.

Indra terkejut saat melihat naga petirnya menghilang oleh serangan dua monster milik Alagar. Sosok Dewa petir itu baru menyadari kalau monster tersebut bukanlah energi kekuatan Alagar, melainkan keduanya merupakan sosok monster penghuni dimensi tersebut.

Duar!

Golem batu api dan Ular Magma menyerang Indra secara bersamaan, tetapi tiba-tiba Indra menghilang dari sana.

"Masalah kita belum selesai Alagar! Aku pasti akan kembali!" Terdengar suara Indra yang telah menghilang dari dimensi Api.

Alagar hanya tersenyum mendengar hal tersebut, ia mengangkat tangannya, meminta kepada para monster agar kembali ke tempat semula. Golem batu Api, Ular Magma dan Kelelawar kegelapan langsung kembali ke tempatnya masing-masing.

Alagar menjentikkan jarinya, hanya dalam sekejap mata ia kembali ke balkon rumahnya dan perlahan langit kembali cerah. Pria itu mengeluarkan Pricilia dari dimensi tempat dia menyembunyikannya. Ia membawa Pricilia ke kamar, membaringkan di ranjang, membiarkan wanita itu agar beristirahat di sana.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status