Share

44. HANTU PERPUSTAKAAN

"Kenapa?" Luna sontak menjawab dengan spontan.

Danny hanya mengalihkan wajahnya. "Untuk menghormatinya Luna. Kamu boleh bertanya tentang semua di sini tetapi tidak untuk Bayu. Bisa jadi lebih baik kamu tidak tahu."

Setelah berkata demikian Danny kemudian pergi. Di saat itulah Luna melihat Bayu di ujung lorong. Dia tidak berekspresi apapun, namun tidak pula membuatnya takut. Bayu terkesan seperti hantu yang terjebak di sini. Namun penyebab mengapa dia sampai terjebak Luna tidak tahu.

Luna masih penasaran dengan perkataan Danny soal menghormati seseorang. Apakah benar bungkam dan diam adalah cara agar Bayu bisa tenang. Dia merasa Bayu membawanya ke batu nisan tersebut juga memiliki alasan. Jenny pun sudah memberi petunjuk. Lantas kepada siapa dia harus bertanya. Apakah dia harus menemui Asih kembali? Memikirkannya saja sudah membuat bulu kuduk Luna berdiri. Alhasil dia memilih untuk mandi.

Selesai mandi dan merias diri dan berpakaian. Seperti halnya mahasis

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status