Share

Bab 104. SEBUAH KETULUSAN

Arbia duduk memghadap Praditia yang sudsh ldbih dulu duduk dan memandangnya penih dengan perasaan. Sedangkan Ratu Prameswari yang berlalu dengan perasaan dongkol dan kesal tiba-tiba mengeluarkan ultimatum mengejutkan.

"Kalau bisa, jangan biarkan dia keluar hidup-hidup. Dia itu hanya penyakit yang mengganggu!" ucapmya tandas dan tegas entah sama siapa dan yang pasti titahnya itu diiyakan olen si penerima nelpon.

"Arbi," suara itu lebih mirip orang memanggil untuk curhat.

"Iya, Pak," jawab Arbi polos tanpa sedikitpun menaruh curiga atau berkesan untuk tahu sebenarnya apa maksud Praditia ingin menemuinya.

Praditia mrmandang ragu sejenak lantas menatap dalam-dalam perempuan muda yang pernah membuatnya mabok kepayang itu.

"Bapak, ada yang mau disampaokan sama, Saya?" tamyanya kemudia karena menunggu Praditia melanjutkan ucapannya begitu lama.

"Aku--" sejenak Praditia ragu.

"Lanjutkan, Pak. Apa Bapak di lapas ada masalah? Kalau memamg ada m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status