Share

BAB 15

Sebagai sesama perempuan, aku merasa iba saat Mas Adam menceritakan mengenai perjalanan cinta Ervina. Namun, sebagai seorang istri aku tak mau ada yang dekat-dekat dengan suamiku.

“Tapi bukan berarti dia harus terus menungguimu di sini kan? Ingat, Mas! Perselingkuhan itu berawal dari kedekatan yang berujung pengkhianatan!” ucapku mengingatkan.

“Sil, Ervina hanya menganggapku kakak. Enggak lebih! Jadi kamu jangan terus curiga. Lagian dia kan majikanku. Jadi wajar jika datang menjenguk,”

“Apa pun alasannya, aku enggak suka kamu dekat-dekat dengannya. Titik!”

Mas Adam tak menyahut, tapi dari raut wajahnya aku membaca kalau dia keberatan.

Kami saling diam, sementara dua bocah yang sedari tadi ikut bersama masih asyik bermain gadget. Tentu saja bergantian karena aku hanya memiliki satu ponsel.

“Aku keluar sebentar, Mas! Titip mereka!” ucapku kemudian.

“Mau ke mana?” tanyanya.

“Keluar. Sebentar!”

Tak mungkin jika kubilang aku akan menemui Ervina. Bisa dipastikan dia akan mencegah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status