Share

Bab 2

Author: Ananda FJ
last update Last Updated: 2025-09-07 23:19:00

Wirya sangat terkejut, dia pikir Lia berulah dan Aruna tahu bahwa itu adalah ulah Lia. Ternyata Aruna memiliki pandangan lain terhadapnya dan menduga bahwa dirinyalah yang berusaha menyingkirkannya dari sisi Bayu.

“Ini sudah sangat keterlaluan! Kamu pergilah ke kota cepius untuk meluruskan masalah ini. Pantas saja dia menolak ketika aku memberikan restu padanya kemarin, pasti dia menduga aku memisahkannya dengan Bayu!”

Andra menerima perintah itu tapi menurutnya Bayu mungkin sudah menjelaskan tentang siapa orang yang menyelakai Aruna.

Sore itu Andra memutuskan untuk berangkat ke kota cepius. Andra beristirahatlah di hotel dalam perjananan ke sana. Dan pada keesokan paginya dia langsung menuju ke vila. Pada saat itu ternyata Bayu belum kembali dari perusahaan.

Andra memutuskan untuk menunggunya di vila dan dia juga mengirimkan pesan pada Bayu bahwa dia datang karena perintah Wirya.

Di sisi lain, Bayu dalam perjalanan menuju rumah Aruna. Aruna belum pulang sejak kemarin dan pikirnya Aruna mungkin sudah kembali hari ini.

Bayu menunggunya sangat lama, sampai siang hari dia dihubungi oleh pelayan di vila bahwa Andra menunggunya.

Bayu juga membaca pesan yang dikirim Andra untuknya.

“Apa guna menjelaskannya? Aruna tetap menolak untuk masuk menjadi menantu Keluarga Adiwangsa. Wanita itu tidak pernah tertarik dengan status dan kekayaan jadi sangat sulit untuk membujuknya.”

Bayu dalam perjalan kembali ke vila, dia merasa kasihan pada Andra jadi dia menerima panggilannya.

“Kak? Halo?”

“Kamu ingin meluruskan semua masalah ini? Untuk apa? Apa kamu pikir Aruna akan tergerak dan bersedia menjadi istriku? Dia memiliki urusan dan misi sendiri dalam hidupnya. Lagi pula masalah Lia adalah salahku, dulu dia tunanganku dan dia menyakiti Aruna juga karena ingin merebut perhatianku.”

Andra mendengarkan dari seberang sana, “Kak, aku memang meluruskan masalah ini pada nona Aruna, tapi sebenarnya aku ingin kamu membantuku!”

Bayu tidak mengerti maksud Andra. Selama ini Andra tidak pernah meminta bantuan apa pun darinya.

Ketika Bayu tiba di vila, barulah Andra menjelaskannya.

“Kak, aku ingin bercerai dengan Lia. Dia bersedia menikahiku bukan untuk hidup bersamaku tapi untuk mengambil hatimu. Wanita itu sangat licik dan keji, aku tidak ingin memiliki istri seperti itu!”

Bayu memijit pelipisnya, dirinya sendiri juga tidak memiliki kemajuan dalam hubungan.

“Masalah pernikahanmu dengan Lia, kalian harus membicarakannya. Kamu harus bertanya padanya apakah dia bersedia bercerai denganmu, jangan sampai dia menuntutmu balik! Kamu tahu Lia, bukan? Apa kamu pikir dia rela kamu ceraikan begitu saja?”

Andra menarik napasnya dalam-dalam lalu bertanya masalah lain pada Bayu.

“Kak, aku ingin tahu di mana nona Aruna tinggal, aku tetap harus mengatakan padanya kalau dugaannya selama ini keliru. Aku dengar dia kabur waktu karena mengira Wirya yang berusaha menyingkirkannya. Aku ingin bilang padanya bahwa itu adalah rencana Lia untuk menjauhkannya darimu!”

Bayu menggelengkan kepalanya. “Tidak! Kamu tidak boleh menambah masalah lagi! Lebih baik dia tidak tahu tentang Lia, oke?”

Andra langsung menghela napas berat.

Karena Bayu menolak memberitahukan itu, Andra diam-diam mencarinya. Dia pergi ke kantor polisi terdekat dan bertanya pada petugas di sana. Ternyata petugas yang ditanyainya adalah bawahan Satria yang bekerja di kantor Aruna.

“Apa nona Aruna bekerja di sini?”

“Ya benar! Tuan siapa? Saya akan melaporkan padanya bahwa Anda datang mencarinya!” Jawabnya.

“Aku Andra, dulu kita pernah berteman.” Andra tidak mengatakan bahwa dia adalah adik sepupu Bayu.

“Tapi, petugas Aruna sudah beberapa hari tidak masuk. Dari yang saya dengar beliau sedang melaksanakan misi penting dalam penyelidikan.”

Andra mangut-mangut, dia merasa frustrasi karena tidak menemukan Aruna.

“Jadi kapan nona Aruna kembali bekerja di kantor?”

Petugas itu menggelengkan kepalanya.

“Petugas Aruna tidak memiliki jadwal secara khusus. Dia secara resmi bertugas di lapangan. Biasanya dia kembali kalau misinya sudah selesai.”

Andra berjalan keluar dari kantor lalu duduk di kursi ruang tunggu. Andra mencoba menghubungi Aruna, nomornya tidak aktif.

“Nomornya sudah lama tidak aktif, jadi bagaimana bisa aku menghubunginya?”

Andra mengernyitkan keningnya, dia teringat dengan petugas tadi. Sebagai rekan kerjanya pasti orang itu tahu nomor teleponnya.

Petugas tadi diam-diam melaporkannya pada Satria tentang seorang pria bernama Andra yang sekarang sedang mencari Aruna. Status keduanya adalah teman dekat.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SIMPANAN MAFIA GANAS   Tunangan bohongan

    Pagi itu, kamar Leon berubah menjadi salon mewah. Tiga orang stylist dan seorang penata rias sibuk membolak-balik Ailea, dari ujung kaki sampai ujung rambut. Ailea hanya bisa diam. Ini bukan dirinya. Ini adalah kostum yang diciptakan Leon untuk menjalankan misi."Rambutnya harus di-styling seperti ini, Tuan Leon suka kesan elegan, tapi tajam," kata sang stylist, menunjuk majalah.Leon sendiri hanya muncul sesaat, berpakaian kaus santai tapi mahal. Ia mengawasi Ailea dengan tatapan menilai, bukan mengagumi."Kau terlihat terlalu takut, Ailea," komentarnya datar. "Aku tidak membelimu untuk menjadi seorang pengecut. Ingat, hari ini kamu adalah Ardane. Putri dari keluarga Ardane. Bertingkah seperti itu."Leon lalu pergi, meninggalkan Ailea dengan rasa marah dan terhina yang membakar.Pukul tujuh malam. Ailea berdiri di depan cermin. Gaun off-shoulder berwarna maroon memeluk tubuhnya dengan pas, rambutnya ditata sleek ke belakang, dan kalung berlian kecil melingkari lehernya—bukan miliknya

  • SIMPANAN MAFIA GANAS   Siasat di Balik Cermin

    Pagi pertama Ailea di kantor Leon adalah neraka ber-AC. Ia duduk di kursi tamu, menyalin data dari berkas PT. Adiwangsa Properti Utama ke dalam laptop, sementara Leon duduk di kursi pimpinan, mengabaikannya. Atmosfernya dingin, kejam, dan terasa seperti berada di bawah teropong.Pukul sepuluh pagi, interupsi datang. Nayla mengetuk pintu, membawa nampan berisi dua gelas kopi dan beberapa berkas. Senyum profesionalnya langsung menghilang saat melihat Ailea."Leon," sapa Nayla, mengabaikan kehadiran Ailea sepenuhnya. "Ini laporan keuangan triwulan. Aku juga bawakan kopi untukmu.""Taruh saja di meja," kata Leon, masih sibuk dengan panggilan telepon.Nayla meletakkan kopi di meja Leon, lalu sengaja mendekati Ailea. "Kamu, yang Ailea kemarin kan?""Ya," jawab Ailea singkat, tidak mau terprovokasi.Nayla tersenyum meremehkan, suaranya pelan tapi menusuk. "Aku dengar kamu asisten pribadi yang baru. Well, congrats sudah dapat job desk baru. Tapi di sini ada etika. Kamu harus tahu job desk da

  • SIMPANAN MAFIA GANAS   Dibingkai di Ruang Pimpinan

    Mobil sport hitam Leon melaju membelah padatnya jalanan ibu kota. Ailea duduk di sampingnya, tumpukan berkas PT. Adiwangsa Properti Utama ada di pangkuannya. Di sampingnya, Leon terlihat tenang, namun aura kekuasaan yang ia pancarkan di ruang tertutup itu terasa menekan."Jelaskan padaku," ujar Leon tiba-tiba, tanpa menoleh. "Apa kelemahan Wira yang paling jelas?"Ailea terkejut karena tes mendadak itu. Ia menarik napas. "Menurut laporan cash flow, dana yang mengalir ke rekening pribadi Wira sangat besar, tidak wajar. Itu bisa jadi petunjuk untuk aset di luar negeri, atau, yah, dia punya kebiasaan buruk yang butuh uang cepat.""Kebiasaan buruk," ulang Leon, suaranya mengandung nada persetujuan. "Aku suka. Aku ingin tahu persisnya kebiasaan buruk apa itu. Dan kamu akan mencari tahu. Langsung dari sumbernya."Mobil memasuki area parkir khusus di lantai paling atas gedung pencakar langit. Saat mereka keluar, beberapa staf sudah berbaris, menyambut Leon dengan hormat berlebihan."Pagi, Tu

  • SIMPANAN MAFIA GANAS   Tugas Pertama Seorang Aset

    Ailea terbangun karena aroma. Bukan aroma parfum mahal Leon, melainkan aroma kopi premium yang menusuk indra. Ia melompat dari sofa—bukan karena takut, tapi karena panik. Pukul 06.30 pagi.Ia melihat ke tempat tidur. Kosong. Tempat tidur king size itu rapi, seolah tidak pernah ditiduri. Leon tidak ada. Ke mana dia? Ailea merasa sedikit lega, namun pengawasan terasa lebih mencekam daripada kehadirannya.Ailea cepat-cepat mandi dan mengenakan pakaian kasual yang baru disiapkan Leon. Begitu ia keluar, ponsel barunya berdering. Nomor tak dikenal. Ailea ragu-ragu sejenak, tapi ancaman semalam langsung muncul di benaknya.Ponsel barumu itu harus selalu on. Aku telepon atau kirim pesan, harus diangkat, detik itu juga."Halo?" suara Ailea terdengar sedikit kaku."Sudah bangun?" Suara Leon rendah, dalam, dan tanpa basa-basi. "Datang ke ruang makan utama. Jangan telat lima menit pun."Panggilan diputus. Ailea buru-buru menuruni tangga.Leon sudah menunggunya di ruang makan, mengenakan setelan j

  • SIMPANAN MAFIA GANAS   Bab 3

    Di sisi lain, Aruna masih beristirahat di kamar Satria. Tubuhnya menjadi lebih lama pulih karena hampir setiap malam Satria datang untuk mereguk kehangatan. Aruna melayaninya selama dua hari kemarin, dan sekarang dia tidak ingin lagi melakukan itu. Satria datang ke kamar saat Aruna sedang membalut perban di lengan kanannya. “Aruna, apa kamu mengenal seseorang bernama Andra?” Aruna melihat raut wajah Satria sedang kesal padanya. Pagi tadi pria itu bersetubuh dengannya, tetapi Aruna menolaknya dan bahkan mengancam akan bunuh diri jika Satria memaksanya terus berhubungan badan. Awalnya Aruna rela melakukan semua itu secara alami, tapi setelah dia memikirkannya lebih jauh, semua tindakan itu terasa tidak masuk akal dan sebaiknya segera dihentikan “Kenapa kamu bertanya tentang orang yang tidak aku kenal?” Tanya Aruna balik. “Andra bilang dia teman dekatmu!” “Banyak nama Andra di dunia ini Satria. Lagi pula aku tidak tahu siapa Andra!” Dia sudah berjanji pada Wirya bahwa dia tidak a

  • SIMPANAN MAFIA GANAS   Bab 2

    Wirya sangat terkejut, dia pikir Lia berulah dan Aruna tahu bahwa itu adalah ulah Lia. Ternyata Aruna memiliki pandangan lain terhadapnya dan menduga bahwa dirinyalah yang berusaha menyingkirkannya dari sisi Bayu. “Ini sudah sangat keterlaluan! Kamu pergilah ke kota cepius untuk meluruskan masalah ini. Pantas saja dia menolak ketika aku memberikan restu padanya kemarin, pasti dia menduga aku memisahkannya dengan Bayu!” Andra menerima perintah itu tapi menurutnya Bayu mungkin sudah menjelaskan tentang siapa orang yang menyelakai Aruna. Sore itu Andra memutuskan untuk berangkat ke kota cepius. Andra beristirahatlah di hotel dalam perjananan ke sana. Dan pada keesokan paginya dia langsung menuju ke vila. Pada saat itu ternyata Bayu belum kembali dari perusahaan. Andra memutuskan untuk menunggunya di vila dan dia juga mengirimkan pesan pada Bayu bahwa dia datang karena perintah Wirya. Di sisi lain, Bayu dalam perjalanan menuju rumah Aruna. Aruna belum pulang sejak kemarin dan pikirnya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status