Share

Vania Sayang

"Tuan, hendak pergi kemana?" tanya Calista, ketika mendapati Zayn, yang sudah rapi dengan setelan baju santai. Jika dilihat-lihat kembali, tampaknya Zayn akan pergi berolahraga?

"Haruskah aku mengatakan segala kegiatanku kepadamu?" Zayn melipat kedua tangan di dada, menaikkan sebelah alisnya menatap penuh tanya.

"Saya hanya ingin memastikannya saja, Tuan."

"Heum, sudahlah. Aku tidak ingin berlama-lama berbicara denganmu. Sebaiknya, diriku ingin menghirup udara segar." Setelahnya dia melenggang pergi. Seperti biasa, mengacuhkan segala sesuatu yang Calista ucapkan.

Gadis mungil itu, berbalik badan. Memperhatikan punggung Tuannya cukup lama. "Semangat, Tuan! Selamat, menikmati olahragamu! Semoga harimu menyenangkan!" teriak Calista kemudian.

Zayn tidak menoleh, hanya mengangkat sebelah tangannya. Calista sekedar termangu di sana dan tersenyum kecil.

***

Baru beberapa meter meninggal apartemen, Zayn sudah seperti idola yang sedang digandrungi. Aura ketampanannya seolah memancar sempurn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status