Share

KE PESTA!

Sakti beringsut mendekati Kenriki dan berbisik di salah satu telinga pria itu. Wajah Kenriki merah mendengar bisikan yang dikatakan oleh Sakti.

Seketika, sekujur tubuhnya gemetar, dan Kenriki bangkit lalu menjauh dari Sakti agar temannya itu tidak tahu apa yang sekarang terjadi padanya setelah mendengar apa yang dikatakan Sakti baru saja.

Dalam sekejap, bayangan kejadian di masalalu berkelebat satu persatu di otak Kenriki dan itu membuat pria itu terhuyung sebelum mencapai kursi di belakang meja kerjanya.

Melihat keadaan sahabatnya yang aneh, Sakti bergegas bangkit dan membantu Kenriki untuk duduk.

"Lu sakit?" tanyanya pada Kenriki.

"Kagak, cuma sedikit pusing."

"Gue antar pulang?" tawar Sakti.

"Kagak usah, sebentar juga sembuh, gue cuma mau sendirian dulu, bisa?"

"Lu yakin, kagak papa?" tanya Sakti masih khawatir dengan apa yang dialami oleh Kenriki.

"Kagak papa, cuma kecapekan, ntar juga baik lagi."

Setengah mati, Kenriki menyembunyikan apa yang ia rasakan sekarang pada sahaba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status