Laura terpaksa menikah dengan Kenriki karena orang tuanya terlilit hutang milyaran rupiah lantaran mengobati kakaknya yang sakit kanker darah. Pernikahan pun berlangsung di bawah aturan Kenriki yang membuat aturan meskipun mereka menikah Laura tidak boleh menyentuhnya. Namun, saat Lyoudra kakak Laura sembuh, sang kakak justru jatuh cinta pada Kenriki. Apakah Laura akan mempertahankan pernikahannya dengan Kenriki meskipun Kenriki suaminya yang tak tersentuh? Apa yang membuat Kenriki tidak bisa disentuh oleh istrinya sendiri?
View MoreBRUKK!!
Laura menubruk seorang pria berpakaian formal hingga tubuh mereka saling terjajar ke belakang. Namun, karena tubuh Laura tidak setinggi tubuh pria yang ditabraknya, Laura yang tersungkur di lantai koridor hotel dibandingkan pria yang ia tubruk tadi, yang hanya terjajar ke belakang.Tetapi meskipun Laura tidak membuat sang pria tersungkur karena tubuh mereka bertabrakan, pria itu menggerutu sambil membersihkan pakaiannya yang tadi beradu dengan tubuh Laura.Seolah-olah, Laura membawa wabah berbahaya hingga ia tidak mau wabah itu mengenai pakaian mahalnya.Di belakang Laura, terdengar derap langkah beberapa kaki, sadar orang yang mengejarnya sudah dekat, Laura segera bangkit meskipun lututnya terasa sakit karena terbentur keras dengan lantai koridor ketika ia tersungkur tadi.Namun, saat ia berusaha untuk tetap melangkah, suara jeritan terdengar di mulutnya membuat pria yang ditabraknya menatap ke arah dirinya antara kesal, dan prihatin.Sementara beberapa orang yang mengejar Laura semakin dekat dan sudah nyaris sampai ke lokasi di mana Laura dan pria itu berada.Sang pria maju ke arah Laura yang terlihat sangat ketakutan dan panik. Gadis itu berusaha untuk melangkah, sambil meminta maaf pada pria berpakaian formal di hadapannya berulang kali dengan suara terbata-bata."Kau dikejar?" tanya pria itu pada Laura dengan suara yang datar."Iya, mereka orang-orang yang membawa saya secara paksa ke hotel ini, saya dipaksa untuk melayani tuan mereka, tapi saya tidak mau," tutur Laura dengan suaranya yang perlahan antara ketakutan dan kesakitan.Melayani!Melayani!Melayani!Kalimat itu berulangkali menggema di otak pria yang ditabrak Laura hingga untuk sesaat ia terhuyung.Laura terkejut, ia buru-buru meraih salah satu tangan lelaki tersebut khawatir pria itu tersungkur seperti dirinya, namun dengan kasar pria itu menghempaskan tangan Laura hingga lagi-lagi Laura terjajar ke belakang, dan salah satu orang yang mengejarnya langsung menangkap Laura.Laura semakin ketakutan, ia berusaha memberikan isyarat pada pria yang ditabraknya tadi agar lelaki itu mau membantunya lepas dari cengkraman orang-orang yang memaksanya tersebut, sungguh ia tidak mau dikembalikan ke kamar hotel di mana pria tua kaya raya sudah menunggu untuk menikmati tubuhnya.Jika bisa memilih, lebih baik ia terjun bebas ke lantai dasar hotel mewah itu daripada harus melayani pria tua karena hutang orang tuanya begitu banyak.Pria yang ditabrak Laura perlahan-lahan mampu mengatasi dirinya yang tadi sempat kacau lantaran kata-kata 'melayani' diucapkan oleh gadis yang menabraknya tadi."Hei! Aku sedang punya urusan dengan gadis itu, serahkan dia padaku, biar aku memberikan hukuman buatnya!"Ia bicara demikian pada orang-orang yang mengejar Laura."Gadis ini pelayan bos kami, dia sedang mencari masalah, sekarang juga harus dibawa menghadap bos kami, jika dia membuat Anda marah, katakan saja berapa denda yang harus kami bayar, asalkan dia tetap ikut kami!"Pria yang memegang kedua bahu Laura bicara demikian, sembari mengeratkan cengkraman tangannya pada tubuh Laura.Laura mengerenyit menahan sakit, karena cengkraman tangan pria itu seolah ingin meremukkan tulang bahu dan tangannya.Mendengar apa yang diucapkan oleh orang yang memegang Laura, pria yang ditabrak Laura tadi melangkah dengan tenang ke arah di mana posisi Laura dicengkeram.Beberapa orang di belakang Laura dan laki-laki yang mencengkramnya maju seolah mengambil sikap siaga.Tetapi, pria yang ditabrak Laura itu tetap tenang, tidak terpengaruh sama sekali dengan situasi yang diterimanya sekarang."Ayahku pemilik hotel ini, di seluruh hotel ini terpasang cctv, jika perilaku kalian membuat aku tidak nyaman, maka kalian akan dapat masalah, katakan pada bos kalian, berapa harga perempuan ini, biar aku yang menebusnya, karena seseorang yang sudah membuat masalah denganku, hanya aku yang boleh memberikan hukuman itu padanya!"Mendengar apa yang diucapkan oleh pria yang ditabrak oleh Laura, orang-orang yang mengejar Laura terkejut. Mereka tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa hingga kukuh untuk mempertahankan Laura.Perlahan, pria yang mencengkram tubuh Laura merenggangkan cengkeramannya.Sementara itu, karena tidak sabar menunggu, laki -laki yang ditabrak Laura itu mengambil sesuatu dari balik jas formal yang ia pakai.Dengan cepat, ia menuliskan sesuatu di sebuah kertas yang diambilnya dari saku jasnya tersebut.Setelah itu, ia merobek kertas tersebut dan memberikannya pada pria yang mencengkram Laura.Satu tangan pria itu ingin mengambil kertas yang diberikan laki-laki berpakaian formal itu.Namun, laki-laki itu menarik tangannya hingga kertas itu tidak bisa dijangkau oleh pria yang mencengkram Laura karena tubuhnya kalah tinggi dengan tubuh pria pemilik kertas tersebut."Lepaskan dulu dia, baru kau boleh menerima kertas ini dariku!" katanya dengan nada suara yang tegas.Karena diperintahkan demikian, mau tidak mau pria yang mencengkram tubuh Laura melepaskan cengkeramannya, hingga laki-laki yang ditabrak Laura itu memberikan isyarat pada Laura untuk mendekat padanya.Laura patuh, meskipun ia tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh laki-laki berpakaian formal itu padanya, tapi setidaknya Laura berharap laki-laki itu hanya memberikan hukuman yang berbeda dari apa yang harus ia lakukan pada bos para pria yang mengejarnya.Sementara itu, kertas di tangan laki-laki berpakaian formal berpindah tangan.Ia memeriksa apa yang ditulis pria berpakaian formal itu di kertas tersebut, wajahnya seketika berubah."Bagaimana? Apakah kurang?" tanya laki-laki berpakaian formal itu pada pria yang mencengkram tubuh Laura."Kurang, hutang gadis ini pada bos kami dua milyar dengan bunganya," katanya pada laki-laki berpakaian formal itu.Mendengar ucapan pria tersebut, laki-laki berpakaian formal kembali mengeluarkan sesuatu dari saku jas-nya, seperti tadi, ia menuliskan jumlah uang yang harus ia tambah, lalu ia merobek kertas itu dan memberikannya pada pria di hadapannya.Kertas berpindah tangan, dan kali ini bibir hitam pria itu tersenyum senang."Ini baru benar, ambil saja wanita itu, dengan uang ini, bos kami akan membeli puluhan wanita untuk melayani kami!" katanya dengan nada senang.Ia berbalik dan ingin meninggalkan laki-laki berjas formal itu dengan Laura, namun langkahnya terhenti saat laki-laki berjas itu kembali bersuara."Hutang gadis ini sudah lunas, kalau kalian kembali mengejarnya, kalian akan aku laporkan ke polisi karena wajah kalian semua sudah terekam di kamera cctv hotel ini, jadi lebih baik akhiri kejar kejaran kalian dengan gadis ini karena sekarang aku yang berkuasa atas dia!" katanya dengan suara yang tegas."Baik! Tenang saja, kami akan mengatakan hal itu pada bos kami, nikmati saja tubuh gadis miskin itu sesukamu!"Setelah bicara demikian, pria itu mengajak temannya untuk meninggalkan Laura dengan laki-laki berpakaian formal tersebut.Setelah mereka semua pergi, laki-laki itu terhuyung kembali, dalam sekejap sikap gagahnya tadi saat berhadapan dengan para pria yang mengejar Laura lenyap seketika.Laura buru-buru mendekat ingin menopang tubuh laki-laki itu, meskipun ia tidak tahu apakah pria tersebut baik, namun, kenyataan bahwa laki-laki itu sudah menebus hutang orang tuanya yang sangat banyak itu membuat Laura tidak mungkin pergi begitu saja.Apakah ada, pria yang mau mengeluarkan uang sebanyak itu untuk orang yang tidak dikenal?Atau jangan-jangan, pria ini sama saja seperti bos para lelaki yang mengejarnya tadi? Meminta dilayani juga di atas tempat tidur, kah?"Singkirkan tanganmu dariku, jangan menyentuhku sedikitpun kalau kau tidak mau aku hajar!"Lamunan Laura tentang ketakutannya atas pria yang bisa dikatakan sudah menolongnya itu buyar seketika saat laki-laki itu bicara demikian sambil menjauhkan diri darinya seolah Laura sesuatu yang berbahaya hingga ia harus menjauh!"Maaf, maafkan saya, Tuan!""Iya, kamu benar, aku juga berharap seperti itu, lagipula apa yang bisa kita takutkan? Anak ini anak kita, dites berapa kali juga tetap saja anak kita."Kenriki menarik napas lega mendengar ucapan sang istri, artinya istrinya tidak lagi merasa tertekan karena situasi yang baru saja mereka alami. Genggaman tangannya di telapak tangan istrinya semakin erat seolah menegaskan, ia tidak akan meninggalkan istrinya apapun keadaannya nanti di masa depan. "Aku tadi sedikit terkejut mendengar kata-kata kamu tadi pada Kak Lyoudra, seperti bukan kamu, tapi aku tahu kamu melakukan itu karena kamu ingin membuat kakakmu sadar sudah terlalu berlebihan pada kita."Kenriki bicara, dan Laura tersenyum tipis mendengarnya."Kamu juga, enggak seperti biasanya, merespon perkataan dia yang tadi, aku cuma mengimbangi, karena kurasa kamu sedang merencanakan sesuatu jadi aku hanya ikut saja meskipun aku tidak tahu apa yang sebenarnya kamu rencanakan.""Istri cerdas. Terima kasih, dan semoga saja itu membuat K
Telapak tangan Laura mengepal mendengar apa yang diucapkan oleh sang kakak, jika tadi ia berniat untuk diam saja tanpa ingin ikut campur apa yang mungkin menjadi rencana Kenriki, sekarang, Laura sudah hilang kesabaran. Mungkin Kenriki yang merespon cemoohan kakaknya itu benar kakaknya memang harus sekali-kali dijawab dengan sombong agar perempuan itu juga bisa menghargai ia dan suaminya mulai sekarang."Untuk Kenriki, aku memang menanggalkan semua perasaan malu atau pasifku selama ini, Kak! Kalau aku tidak berinisiatif untuk menyentuhnya, dengan berbagai cara, aku tidak akan membuat dia bisa disentuh, mungkin selamanya dia tetap menjadi suami tak tersentuh, jadi untuk sebuah hal yang mendesak, aku memang tidak seperti Laura yang biasanya, tapi bukankah itu baik? Aku agresif pada suamiku sendiri!"Kenriki dan juga Lyoudra dibuat kaget ketika tiba-tiba saja, Laura bicara seperti itu pada Lyoudra. Apalagi Lyoudra, ia terlihat tidak hanya kaget, tapi juga merasa marah karena wajahnya jadi
"Kamu serius?" tanya Kenriki saat usai mendengar harapan sang istri.Laura mengangguk, dan Kenriki tersenyum melihat anggukan kepala istrinya."Kau tidak malu kalau ada yang bilang aku aneh karena aku yang seperti itu?" Kembali Kenriki melontarkan pertanyaan, dan Laura memeluk tubuh Kenriki yang masih polos seolah meyakinkan apa yang ia putuskan benar -benar sebuah harapan yang ia inginkan."Tapi, kalau aku ingin kamu seperti itu, aku pasti akan membuat kamu tersiksa, jadi semua aku kembalikan sama kamu, di luar dari pada itu tentu saja kamu yang sehat adalah sebuah harapan untukku, keinginan aku itu hanya sebuah keinginan bahwa aku tidak rela ada perempuan lain yang merebut kamu dariku."Laura bicara sambil memeluk suaminya, dan Kenriki balas memeluk sang istri sambil sesekali mengecup kening istrinya seolah menegaskan bahwa ia senang dengan apa yang diucapkan oleh Laura padanya."Sebenarnya, apa yang kamu harapkan itu pernah aku pikirkan sebelumnya....""Benarkah? Kau juga berharap
Kenriki gugup, hingga hal itu membuat dirinya langsung menangkap tangan istrinya lalu ia membalikkan tubuhnya ke arah sang istri. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya seperti orang bodoh dengan jantung yang berdebar kencang. Padahal, mereka sudah sering melakukan hal yang sangat intim namun tetap saja Kenriki seperti baru berdekatan dengan sang istri dengan perasaan dan hati yang tidak tenang, disertai debaran jantung yang juga tidak bisa membuat dirinya rileks."Melakukan tugas yang harus aku lakukan...."Laura menjawab dengan wajah yang merona, dan Kenriki geleng-geleng kepala mendengar hal itu. "Tidak perlu memaksakan diri, kamu tertekan dengan situasi sekarang yang tidak memungkinkan kita untuk -""Riki! Laura! Kalian di dalam?"Tiba-tiba saja, suara Tante Keisya terdengar, memotong ucapan Kenriki yang tadi sudah separuh kalimat. "Ya! Ada apa, Mi!" sahut Kenriki dengan suara sedikit terbata lantaran terkejut ibunya tiba-tiba berteriak. "Mami mau nyusul Papi dulu, ada yang harus k
"Soal apa itu?" tanya Kenriki dengan wajah yang terlihat tegang. Tidak ingin melihat istrinya khawatir seperti itu.Mendengar pertanyaan Kenriki, Laura bukannya langsung menjawab, perempuan itu mengalihkan pandangannya ke arah lain menghindari tatapan mata suaminya yang sedang menatapnya dengan sorot mata yang tajam karena khawatir dengan apa yang diucapkannya tadi."Sayang, kenapa tidak bicara? Kamu khawatir soal apa? Apakah karena obat itu, Erna menekan kamu?" tanya Kenriki lagi dan pertanyaan keduanya kini membuat Laura menatapnya sesaat dengan wajah yang terlihat sedikit salah tingkah. Membuat Kenriki semakin penasaran."Wajahmu merah, apakah yang kau khawatirkan itu bukan hal yang berbahaya tapi.....""Ah! Tidak! Aduh, gimana ya, ngomongnya, aku enggak tahu, apakah aku harus percaya atau tidak, tapi mungkin untuk masalah ini, kita bisa konsultasikan pada Dokter Linda kalau kita sudah punya uang.""Sampai harus konsultasi? Memangnya ada apa? Apa yang dikatakan Erna padamu?" Kenr
"Ya.""Kamu serius?""Serius, tapi, bukannya kamu sekarang enggak suka lagi sama aku? Percuma aja, kan? Lupakan aja.""Aku selalu suka sama kamu, Erna, meskipun kamu tidak menyukaiku karena di hatimu hanya ada Riki, tapi buat aku kamu tetap seseorang yang aku sukai.""Kenapa? Aku sudah banyak membuat kesalahan, aku bikin hidup Kenriki rusak, aku juga membuat perusahaan orang tuanya bangkrut, aku, ah! Kamu akan malu kalau kamu bersama dengan aku.""Asalkan kamu berubah, aku tidak akan malu, kamu sudah menyerahkan obat penawar itu pada Riki, artinya, kamu sudah berubah dan sadar kesalahan, sekarang, tiba waktunya kamu belajar melupakan dia, karena masih ada seseorang yang tulus untuk kamu."Erna bungkam. Perasaan dan hatinya bergejolak, rasanya sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, sampai akhirnya...."Kalau begitu, apakah sekarang kita jadian?" tanya Erna sambil berpaling dan menatap wajah Sakti dengan sorot mata penuh arti."Asalkan kamu berjanji untuk merelakan Riki dengan Laura.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments