Share

SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA
SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA
Penulis: Kirani senja.

Bab 1

Penulis: Kirani senja.
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-26 19:38:39

"Nenek ... ." Kudengar putri bungsu ku memanggil nama nenek nya, aku yang saat itu sedang sibuk membersihkan rumah hanya diam tanpa menengok keluar. Namun setelah beberapa menit, ibu mertuaku tidak masuk kerumah atau pun memanggil nama ku.

"Kok tumben Ibu nggak masuk kedalam," pikir ku, lalu aku pun bergegas untuk menghampirinya.

"Ibu, kapan ibu datang? Mari masuk," ajak ku pada nya dengan ramah. Namun bukan sesungging senyuman yang aku dapatkan dari wajah ibu mertua ku, melainkan raut wajah yang sudah di penuhi dengan emosi.

"Rina, kenapa kamu tidak bilang kalau Arga lagi sakit, hah!" sentak nya.

Aku cukup terkejut saat ibu mertua tiba-tiba marah padaku. Benar dugaan ku, kalau dia memang marah.

"Bu, tapi kan Arga juga tidak ada di rumah. Dia masih di luar kota, jadi untuk apa aku bilang sama ibu. Lagi pula, tadi pagi aku nggak sempat mampir ke rumah ibu, karena Kirani sakit aku membawa nya ke klinik " jawab ku menjelaskan.

Memang tadi pagi-pagi sekali, sekitar pukul 06:00 Arga adik ipar ku menelpon ku dan meminta aku untuk menelpon suamiku untuk mengantar dirinya ke dokter. Aneh memang, padahal jarak tempat nya bekerja dengan tempat suamiku bekerja tidak terlalu jauh, tapi entah mengapa dia malah menelpon ku yang posisinya ada di kampung halaman.

Pagi itu kebetulan hp ku habis baterai dan nomor suamiku juga sedang tidak aktif. Aku sudah meminta Arga untuk menelpon langsung Kaka nya saja, lagi pula mereka sama-sama tinggalkan di kota yang sama, karena kebetulan suamiku juga bekerja di kota yang sama dengan adik nya.

Namun entah dapat kabar dari mana sehingga mertua ku bisa tahu kalau Arga lagi sakit dan Arga menelpon ku. Entah setan apa yang merasuki ibu mertua ku sore itu, dia marah dan menuduh ku, kalau aku selalu pilih kasih kepada anaknya bungsu nya itu. Padahal tidak sama sekali, aku selalu berusaha menjadi Kaka yang terbaik untuk adik-adik ku, entah itu adik ku atau adik ipar ku. Namun karena rasa benci ibu mertuaku pada ku, sehingga ia meluapkan amarah nya begitu saja tanpa berpikir kalau hati ku akan terluka atau tidak.

"Dasar wanita pelit. Kamu memang dari dulu nggak sayang sama adik ipar mu. Kamu lupa, kalau rumah yang Kamu tempati saat ini adalah aku yang membangun nya. Seumur-umur kamu nggak pernah beli beras, nggak mikir ini itu, seharusnya kamu sadar, Rina! Atau jangan-jangan, uang putra ku Kamu kasih sama keluarga mu? Kamu ini memang istri pembawa sial. Pantas hidup mu tak bergelimang harta, karena kamu tak pernah ibadah! Jadi rejekinya sempit," hardik nya tanpa rasa iba.

"Astagfirullah, astagfirullah." Aku hanya mengelus dada saat ibu mertua ku memakai ku di depan umum dan menjadi tontonan para tetangga rumah ku.

Air mataku menetes, hati ku terasa perih. Baru kali ini aku di hina dan di rendahkan seperti ini dan bahkan yang melakukan itu semua adalah ibu mertuaku sendiri. Ingat rasanya saat itu juga aku menjerit dan angkat kaki dari rumah yang baru saja kami tempati 6 tahun, namun aku tahan karena melihat wajah kedua putri ku.

Dengan bangga, ibu mertua bilang kalau rumah ini hasil jerit payah nya sendiri. Padahal dia lupa, sebelum membangun rumah ini aku juga ikut menyumbang seluruh tabungan ku selama waktu aku masih gadis, karena aku pikir, rumah itu juga akan menjadi milikku, tapi kenyataannya, saat aku sudah tidak punya apa-apa lagi dan hanya karena masalah sepele, mertua dengan mudah mencaci dan menghinaku, bahkan aku di permalukan sedemikian rupa di depan umum.

Ya Allah, terkadang aku berpikir, di mana hati nuraninya? Seandainya saja, kejadian ini menimpa kepada putri nya.

Aku baru tahu, kalau ibu mertua ku tak menyukai saat kami baru saja menikah. Seandainya saja aku tahu dari awal kalau ibu nya tidak setuju mas Arman menikah dengan ku, mungkin aku memilih untuk mundur dan mengubur dalam-dalam perasan cinta ku untuk mas Arman.

Namun nasi sudah menjadi bubur. Aku terlanjur menikah dengan putra nya dan kini pernikahan kami sudah memiliki dua buah hati. Satu laki-laki dan satu permpuaan, Athalla dan Kirani.

Ibu mertua ku pergi begitu saja setelah puas melupakan emosi pada ku, aku berusaha untuk menenangkan diri ku, lalu menyusul nya ke rumah nya. Kebetulan jarak rumah yang aku tempati tidak terlalu jauh, hanya beda RT saja.

Sore itu juga aku langsung menyusul nya dengan maksud ingin menjelaskan nya kepada bapak mertua ku, tapi tak di sangka setibanya di sana bukan sambutan hangat yang aku terima dari bapak mertuaku, lagi-lagi cacian dan hinaan yang aku dapatkan dari nya.

"Untuk apa kamu datang kesini, hah? Saya sudah tidak sudi melihat wajah mu lagi," ucap nya dengan suara lantang dan lagi-lagi aku di permalukan di depan umum, karena kebetulan sore itu tetangga samping rumah mertua ku mereka sedang duduk di teras rumah nya.

Semua orang diam sambil menatap ku. Aku yang masih bercucur air mata, berusaha untuk menjelaskan nya kepada mereka, namun hati mereka seperti sudah tertutup, mereka tidak mau mendengar penjelasan ku dan menilai kalau aku yang bersalah karena tidak memberi tahu, kalau anak bungsunya sedang sakit, padahal secara logika, salah aku di mana. Walaupun kalau aku memang salah, apa aku pantas di perlakukan seperti itu? Apa itu adil bagi ku? Aku sudah seperti manusia yang tidak punya harga diri lagi di depan mereka, apa karena aku terlahir dari keluarga miskin sedangkan mereka keluarga kaya sehingga aku di pandang sebagai manusia yang hina di matanya. Walaupun seandainya aku memberi tahu kepada mereka kalau putranya sakit, toh tidak ada yang bisa mereka lakukan karena posisi masih berada di luar kota.

"Pergi dari sini. Saya tidak mau mendengar penjelasan apapun lagi dari mulut mu. Untuk kedepannya, kalau kamu masih mau rumah tangga mu langgeng dengan Arman, jangan ulangi hal seperti itu lagi, atau saya akan meminta Arman untuk menceraikan kamu!"

Deg!

Lagi-lagi dada ku nyeri saat mendengar ucapan bapak mertuaku. Namun kali ini aku memilih diam dan menahan air mata ku sebisa mungkin.

Cukup!

Sudah cukup. Orang-orang yang sedang ada di hadapan ku sekarang tidak berhak lagi mengatai ku sesuka hati mereka.

Aku lalu mengusap air mata ku dan menatap kedua wajah mereka secara bergantian dengan tatapan sedikit berani. Aku merasa kalau ini sudah cukup bagi ku. Ibu ku yang telah melahirkan kedunia ini juga tidak pernah memperlakukan aku seperti ini, tapi mereka yang baru saja kenal karena menikah dengan putranya malah memperlakukan aku seperti binatang.

"Kalau kalian ingin mengambil putra mu kembali, silahkan saja! Ingat! Hukum Allah itu adil!" ucap ku dengan lantang, lalu menarik tangan putra sulung ku dan mengajak nya pergi dari rumah mertua itu.

Aku bersumpah dalam hati, tidak akan ku ijinkan kaki ku di rumah itu lagi. Lalu meninggalkan rumah itu dengan rasa yang begitu perih dan aku tidak akan melupakan kejadian hari ini.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 24

    POV author.Tangan Arman gemetar saat menerima kartu undangan pernikahan manatan istrinya. Bahkan ia tak berani untuk membuka apalagi membaca tulisan di dalamnya. Arman tak sanggup membaca nana mantan istrinya bersanding dengan lelaki lain.Dengan langkah gontai, lelaki itu masuk kedalam rumah nya sambil berlinang air mata. Entah mengapa rasa nya begitu sakit saat sang mantan akan menikah lagi. Padahal mereka sudah tidak ada hubungan apapun lagi. Tapi tetap, hati Arman terasa amat sakit."Kartu apa itu, Arman?" tanya bu Nani s sambil mengambil kartu tersebut dari atas meja.Dengan cepat, Bu Nani membuka kartu tersebut tanpa membaca siapa pengirimnya. Wanita itu terkejut, matanya membulat serta mulutnya menganga."Ada apaan sih, Bu? Kok, ekspresi nya kayak gitu banget!" Anita datang dari arah belakang, dengan cepat gadis yang sekarang sedang hamil 3 bulan tersebut mengambil kartu undangan tersebut dari tangan sang ibu, lalu membacanya.Sama seperti Bu Nani. Gadis itu juga sangat terke

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 23

    Aku terenyuh dengan ucapan mas Haikal. Kalau di lihat dari raut wajahnya, dia serius mengatakan itu. Tapi entah mengapa, mendengar semua itu hatiku malah merasa sedih. Kegagalan rumah tangga ku dengan mas Arman membuat aku trauma untuk memulai nya lagi."Maaf, Mas. Aku masih betah sendiri," ucapku."Tapi mau sampai kapan, Rina? Kamu bercerai udah mau dua tahun, harus butuh waktu berapa lama lagi untuk kamu bisa membuka hati untuk orang lain, setidaknya aku!" ucap mas Haikal.Tubuhku bergetar, hatiku semakin tidak karuan. "Tapi aku belum siap, Mas. Maaf, aku permisi."Aku segera beranjak pergi dari tempat itu dan meninggalkan mas Haikal sendiri di sana. Aku tahu dia pasti kecewa, namun aku juga tidak tahu apa aku mencintai nya atau tidak.Hari berganti malam, walaupun malam sudah larut tapi aku masih terjaga. Kata-kata mas Haikal masih terngiang jelas di telinga ku. Ingin melupakannya dan menganggap semua itu tidak pernah terjadi nyatanya tidak bisa. Di dalam kamar terasa panas, padaha

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 22

    Siang itu aku mendapat telpon dari seorang karyawan yang bekerja di restoran ku. Katanya, di sana terjadi keributan oleh seseorang yang mengaku sebagai keluarga ku. Aku penasaran, siapa orang yang sudah mengaku sebagai saudara ku sehingga siang itu juga aku langsung datang ke TKP."Ada apa ini ribut-ribut?" tanyaku setibanya di sana. Semua orang diam saat mendengar suaraku. Dan kedua wanita itu berbalik badan menatap ku."Bu Nani, Anita?""Bu Rina, ini orangnya. Mereka sudah pesan makanan banyak di restoran kita, tapi mereka nggak mau bayar. Mereka bilang, katanya mereka saudara nya Bu Rina," pungkas karyawati yang menahan mereka berdua.Wajah ibu pucat pasi, begitu juga dengan Anita. Gadis yang dulu pernah menyiram ku dengan kuah bakso, dia terlihat tertunduk malu. Entah emang beneran malu atau ada alasan lain, ah aku nggak peduli lagi."Dulu memang mereka keluarga ku, tapi sekarang bukan," tegas ku."Tuh denger sendiri kan! Jadi kalian cepat bayar!" "Rina, saya ini masih nenek nya

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 21

    POV Arman.Satu tahun terkahir, setelah aku resmi bercerai dari Rina dan menikah wanita pilihan ibu, kehidupanku ternyata tidak lebih baik saat aku masih mengarungi bahtera rumah tangga bersama Rina.Liana, wanita pilihan ibu, ternyata dia bukan wanita baik-baik. Dia mau menikah denganku karena mengincar sesuatu dariku, harta satu-satunya yang aku miliki telah dia jual demi menutupi hutang-hutang nya sebelum menikah dengan ku tanpa sepengetahuan ku. Kini hidupku semakin tidak jelas karena sudah tidak punya apapun, apalagi sekarang bapak sudah meninggal dan ternyata meninggalkan hutang yang jumlahnya sangat banyak sehingga aku dan ibu terpaksa menjual semua aset-aset yang kami miliki demi menutup hutang-hutang bapak. Hanya rumah ini satu-satunya yang kami miliki. Pekerjaan pun mendadak sepi, sehingga aku hanya mengandalkan dari hasil kerja serabutan itu pun kalau ada orang yang membutuhkan jasa ku. Dari hasil usaha ku aku harus membaginya dengan ibu, istri dan juga adik ku sehingga aku

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 20

    Satu tahun sudah aku menyandang setatus janda. Tidak mudah bagiku melewati masa-masa itu, di mana aku harus menjadi ayah sekaligus ibu untuk kedua anakku. Setelah kami bercerai, mas Arman lepas tanggung jawab begitu saja, aku tidak masalah kalau dia tidak memberikan nafkah untuk anak ku, karena Alhamdulillah tanpa uang nya pun aku bisa memberikan materi yang cukup untuk anakku. Yang membuat aku merasa sedih, dia tidak pernah sekalipun mengunjungi anak-anaknya padahal aku tidak pernah melarangnya untuk bertemu dengan anak-anaknya.Dalam satu tahun ini Alhamdulillah usaha ku sudah berkembang. Dulu hanya warteg biasa, kini sudah menjadi rumah makan atau yang di sebut restoran. Omset yang di dapat dalam satu bulan, bisa mencapai puluhan atau bahkan ratusan juta itu total dari keseluruhan. Aku bersyukur atas semua rejeki yang Allah berikan padaku.Dari hasil kerja keras ku selama ini, aku berhasil membangun rumah impian di pinggir kota dengan model minimalis modern dan Alhamdulillah juga,

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 19

    Hari ini, tepat di hari Senin aku dan mas Arman menggelar sidang putusan di pengadilan. Aku sudah tidak sabar menanti hari ini, setelah hari ini aku akan terbebas dari hubungan yang begitu menyiksa batin ku.Aku datang di temani oleh bapak, Ratna dan juga pengacara ku. Ibu sebenarnya ingin ikut, namun aku larang. Aku takut ibu sedih melihat aku seperti ini.Aku dan Ratan duduk di bangku sambil menunggu pak hakim dan yang lainnya datang termasuk mas Arman. Dari tadi aku belum melihat wajah nya, apa mungkin dia tidak datang lagi? Tapi rasanya tidak mungkin, ini adalah sidang terakhir untuk kami."Bu Rina, pak Arman kalian di panggil pak jaksa," ucap seseorang yang baru saja keluar dari ruangan itu.Deg!Aku terkejut saat nama ku di panggil. Jujur, aku sangat-sangat gugup sekaligus takut. Takut kalau mas Arman beneran tidak datang, tentu sidang nya bakal di tunda lagi dan itu sangat merugikan waktu ku.Hari ini aku sengaja tutup warung sementara, aku ingin masalah ku dengan mas Arman seg

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 18

    "Sudah? Puasa, kalian menghina ku sekarang! Kalau sudah silahkan pergi dari sini," usir ku pada ibu mertuaku dan juga permpuaan itu.Tadi aku hanya diam karena ingin melihat sampai di mana dia akan menghina ku. Kini akan ku tunjukkan siapa aku yang sekarang."Kamu ngusir saya?" bentak nya geram."Iya," tegasn ku sambil melipat kedua tangan ku di dada."Berani kamu sekarang sama saya!" sentak nya sembari mengangkat tangan ke atas, dia berniat memukul ku namun aku berhasil meraih tangan itu sebelum tangan nya menyentuh pipi ku."Pergi dari sini atau terpaksa aku akan menyeret kalian dari warung ku," desis ku sembari menatap wajah mereka dengan tatapan tajam."Ha ... Ha ... Ha ... Dia memang gila, Rini. Dia merasa kalau ini adalah warung milik nya. Sampe segitunya orang miskin berkhayal jadi orang kaya, sehingga babu berasa menjadi majikan," cibir nya sambil berceloteh ria mengejekku."Oh sepertinya kalain memang perlu di usir. Mila, bawa keluar mereka sekarang juga!" titah ku."Baik, M

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 17

    POV Arman.Hari ini, setelah hampir 3 bulan aku tidak bertemu dengan Rina, secara tak senja aku bertemu lagi dengan nya namun dengan situasi yang tidak baik.Siang itu, aku dan Rini, wanita yang dipilihkan ibu sebagai pengganti Rina kelak setelah kami resmi bercerai datang kesebuah warung makan yang ada di pinggir jalan kota. Namun tak menyangka, di sana aku malah bertemu dengan Rina. Terkejut? Sangat! Aku sangat-sangat terkejut melihatnya ada di sana. Entah apa yang sedang Rina lakukan di warung itu? Tapi sepertinya, dia bekerja di warung tersebut dan wanita yang seperti nya majikan nya itu menghalangi langkah ku saat aku mencoba untuk mengejar Rina ke belakang.Sial! Aku tahu dia pasti sangat-sangat kecewa dengan ucapan yang terlontar dari Rini. Mungkin dia berpikir kalau aku sudah mengkhianati cinta nya padahal tidak sama sekali. Aku juga tidak tahu kalau Rini akan berkata seperti itu. Saat aku ingin menjelaskan semuanya tapi Rina sudah tidak ingin mendengarkan apapun lagi dari ku.

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 16

    "Rina?""Mas Arman," balas ku dengan wajah terkejut."Kamu kenal sama dia, Mas?" tanya wanita itu kepada mas Amran.Mas Arman tidak menjawab, dia hanya mengangguk mengiakan. Sementara wanita itu terlihat kebingungan melihat ekspresi mas Arman seperti itu, dan aku? Aku bisa saja walaupun sejujurnya hatiku sakit. Kami belum resmi bercerai tapi dia sudah mengandeng permpuaan lain di depan mataku sendiri. "Dia siap, Mas?" Kini giliran aku yang bertanya, aku penasaran siapa sebenarnya permpuaan ini."Dia_""Aku istri nya. Kenapa emang?" potong wanita itu.Deg!"Istri? Sejak kapan kalian menikah?" tanyaku dengan suara bergetar."Sudah hampir 8 tahun, kenapa emangnya? Terus ada urusan apa Anda menanyakan itu padaku?"Delapan tahun? Itu sama seperti usia pernikahan ku sama mas Arman. Apa mungkin selama ini? Tidak. Aku yakin mas Arman tidak pernah mengkhianati pernikahan kami, tidak. Ini tidak mungkin."Mbak yakin, kalau kalian sudah menikah selama 8 tahun sama lelaki ini?""Yakinlah, Mbak. M

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status