Share

Bab 6

Siang itu asisten yg di janjikan syahid datang. Namanya sitti dan Syahid memperkenalknya pada Aisyah.

"Ini namanya mbk sitti." 

"Oh iya." kata aisyah sambil tersenyum pada mbk sitti 

"Ini istri saya namanya Aisyah." syahid memperkenalkan aisyah pada mbk sitti.

"Cantik banget istri tuan." 

Aisyah tersenyum. 

"Iya dong cantik." kata syahid.

Mereka bertiga tertawa bersama.

"Semoga mbk sitti betah ya kerja di sini." kata Aisyah.

"Insya allah betah kok." kata mbk Sitti. 

"Aisyah mbk sitti ini jago ngaji dan hafal Quran loh." 

"Ohh yaa? subhanallah." 

"Kangan memuji saya berlebihan gitu tuan." kata mbk Sitti. 

Kini di mereka tidak tinggal berdua lagi, meski baru kenal Aisyah sangat akrab dengan mbak Sitti san mereka masak bersama untuk makan malam.

Setelah selesai makan malam bersama Aisyah dan Syahid langsung menuju kursi di balkon rumahnya sambil membawa buku.

Ia duduk sambil menikmati udarah malam dan membaca surah al baqarah.

اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَـيُّ الْقَيُّوْمُ ۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ ۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗۤ اِلَّا بِاِذْنِهٖ ۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ ۚ وَلَا يَــئُوْدُهٗ حِفْظُهُمَا ۚ وَ هُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ 

allohu laaa ilaaha illaa huw, al-hayyul-qoyyuum, laa ta'khuzuhuu sinatuw wa laa na'uum, lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, man zallazii yasyfa'u 'indahuuu illaa bi'iznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihiii illaa bimaa syaaa', wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardh, wa laa ya'uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal-'aliyyul-'azhiim 

"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar." 

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 255) 

Dari dalam Aisyah melihat Syahid, ia mendengarkan suara suaminya yang begitu merdu dari dalam rumah.

"Subhanallah, kamu adalah keindahan yang nyata, dan aku bersyukur krna kini keindahan itu allah sandingkan dengan diri ini, diri yang mungkin tidak punya keindahan apa apa." 

Setelah selesai Aisyah menghampiri Syahid sambil membawah teh hangat dan ia menaruh di meja depan syahid.

Ketika Aisyah ingin masuk kembali kedalam rumah Syahid menahannya dengan cara memegang tangannya Aisyah.

"Duduklah di sini, Temani aku." 

"Tidak perlu di minta, karena aku kan menemani sepenjang hidupmu." sambil tersenyum.

Aisyah duduk di dekat Syahid.

"Akan ku jelaskan sedikit tentang Bidadari Surga dalam penggambaran Al Quran, mau kan?" 

Asiyah mengangguk.

"Surat al-Waqi'ah ayat 35-37 

"Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung,lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan, yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya,"

(al-Waqi'ah: 35-37) 

Wanita penduduk surga diciptakan Allah dengan penciptaan yang tidak sama dengan keadaannya ketika di dunia. Mereka diciptakan dengan bentuk dan sifat yang paling sempurna yang tidak dapat binasa. Mereka semuanya, baik bidadari surga maupun wanita penduduk dunia yang menghuni surga, allah jadikan mereka sebagai gadis-gadis yang perawan selamanya dalam seluruh keadaan. Mereka senantiasa mengundang kecintaan suami mereka dengan tutur kata yang baik, bentuk dan penampilan yang indah, kecantikan paras, serta rasa cintanya kepada suami. 

Apabila wanita surga ini berbicara, orang yang mendengarnya ingin ucapannya tidak pernah berhenti, khususnya ketika wanita surga berdendang dengan suara mereka yang lembut dan merdu menawan hati. Apabila suaminya melihat adab, sifat, dan kemanjaannya, penuhlah hati si suami dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Apabila si wanita surga berpindah dari satu tempat ke tempat lain, penuhlah tempat tersebut dengan wangi yang semerbak dan cahaya. Saat "berhubungan" dengan suaminya, ia melakukan yang terbaik. 

Usia mereka, para wanita surga ini, sebaya, 33 tahun, sebagai usia puncak/matang dan akhir usia anak muda. 

Allah menciptakan mereka sebagai perempuan yang selalu gadis lagi sebaya, selalu sepakat satu dengan yang lain, tidak pernah berselisih, saling dekat, ridha dan diridhai, tidak pernah bersedih, tidak pula membuat sedih yang lain. Bahkan, mereka adalah jiwa-jiwa yang bahagia, menyejukkan mata, dan mencemerlangkan pandangan. (Lihat keterangan al-Allamah as-Sa'di t dalam Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 834)

Surat ar-Rahman ayat 55-58

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"

Seakan-akan mereka itu permata yakut dan marjan." (ar-Rahman: 55-58)

Mereka menundukkan pandangan dari melihat selain suami-suami mereka sehingga mereka tidak pernah melihat sesuatu yang lebih bagus daripada suami-suami mereka. Demikian yang dinyatakan oleh Ibnu Abbas dan lainnya. 

Diriwayatkan bahwa salah seorang dari mereka berkata kepada suaminya, "Demi Allah! Aku tidak pernah melihat di dalam surga ini sesuatu yang lebih bagus daripada dirimu. Tidak ada di dalam surga ini sesuatu yang lebih kucintai daripada dirimu. Segala puji bagi Allah yang Dia menjadikanmu untukku dan menjadikanku untukmu." (Tafsir Ibni Katsir, 7/385) 

Bidadari yang menjadi pasangan hamba yang beriman tersebut adalah gadis perawan yang tidak pernah digauli oleh seorang pun sebelum suami-suami mereka dari kalangan manusia dan jin. Mereka diibaratkan permata yakut yang bersih bening dan marjan yang putih karena bidadari surga memang berkulit putih yang bagus lagi bersih. (Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 385)

Surat ar-Rahman ayat 70

"Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik dan jelita."

(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 70)

Terkumpullah kecantikan lahir dan batin pada bidadari atau wanita surga itu. (Taisir al-Karimir Rahman hlm. 832)

Surat ar-Rahman ayat 72

"(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dan dipingit di dalam rumah." (ar-Rahman: 72)

Rumah mereka dari mutiara. Mereka menyiapkan diri untuk suami mereka. Namun, bisa jadi mereka pun keluar berjalan-jalan di kebun-kebun dan taman-taman surga, sebagaimana hal ini biasa dilakukan oleh para putri raja dan yang semisalnya. (Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 832)

Surat ad-Dukhan ayat 51-54

"Sesungguhnya orang-orang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata air-mata air. Mereka memakai sutra yang halus dan sutra yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami nikahkan mereka dengan bidadari-bidadari." (ad-Dukhan: 51-54)

Wanita yang berparas jelita dengan kecantikan yang luar biasa sempurna, dengan mata-mata mereka yang jeli, lebar, dan berbinar. (Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 775)" 

Aisyah mendengarkan penjelasan Syahid. 

"Masih ada beberapa ayat lagi di al Quran, yg belum mas bisa jelaskan padamu." 

Sambil menaruh kepalanya pada bahu Aisyah.

"Kamu adalah Bidadari dunia akhirat mas." 

Mendengar kata kata syahid Aisyah tersenyum malu.

"Kamu adalah wanita yg bersejerah Dalam hidupku." 

Aisyah terdiam dan tersenyum 

"Mas Aisyah mau tanya boleh?" 

"Tanya saja?" 

"Menurut mas istri ideal seperti apa?" 

Mendengar pertanyaan sang istri 

Syahid yg awal meletakkan kepalanya pada bahu Aisyah ia terbangun dan mentap Aisyah. 

"Istri ideal itu seperti Khadijah binti Khuwailid." 

"Kenapa beliau?" 

"Sebagai wanita, beliau lah yang utama sebagai panutan. Sebagai istri, beliau pula yang paling dikenang sang suami. Jika ada gelar wanita ideal, maka pastilah Khadijah yang pantas menyematnya. 

Cukuplah keutamaan Khadijah terlihat dari sebuah ucapan salam Jibril kepadanya melalui Rasulullah, "Sampaikanlah salam untuknya (Khadijah) dari Rabbnya dan dariku, dan berilah kabar gembira kepadanya dengan rumah (istana) di surga dari mutiara besar yang berongga, yang tidak ada kegaduhan di dalamnya dan tidak ada perasaan capek." (HR. Al Bukhari dan Muslim). 

Khadijah merupakan wanita pertama yang memeluk Islam. Hatinya selalu terbuka pada kebenaran. Ia tak akan menolak ajaran seseorang yang selalu dikenalnya tak pernah berdusta. Ia segera menerima kebenaran begitu mendapatinya, tanpa banyak bertanya, tanpa keraguan sedikit pun. Ia merupakan wanita terpandang, namun ia tak segan merendahkan diri di hadapan Allah. 

Khadijah sangatlah kaya raya. Ia merupakan salah satu pengusaha wanita paling sukses di Kota Makkah. Namun begitu memeluk Islam, ia rela meninggalkan segala kenyamanan hidup. Demi menyokong dakwah, ia rela merelakan semua hartanya. Ia kemudian hidup dalam keterbatasan harta bersama Rasulullah, namun tak pernah sekalipun lisannya mengeluh. 

Khadijah selalu menyokong Rasulullah di setiap jalan terjal menyebarkan agama Allah. Ia lah yang menguatkan saat Rasulullah lelah. Ia lah yang selalu memberi semangat agar Rasulullah bersabar mengajak pada tauhid. Ia lah yang membuat Rasulullah tegar atas segala ujian berat mendakwahkan Islam. 

Ketika orang-orang meninggalkan Rasulullah, Khadijah selalu berada di sisi beliau. Ketika orang-orang menolak ajakan Rasulullah, Khadijah lah yang pertama kali mengimani. Ketika orang-orang menyimpan hartanya, Khadijah lah yang memberikan semua hartanya. Sungguh, kesuksesan Rasulullah dalam berdakwah tak luput dari peran penting Khadijah sebagai istri sekaligus teman dan penyejuk hati. 

Lisannya tak pernah berkata keji. Ia selalu mengucapkan hal baik lagi menyenangkan. Ia tak pernah meninggikan suara, lebih-lebih di hadapan suaminya. Tak ada cela dalam akhlaknya. Orang-orang sekitar selalu memujinya. 

Teringat sebuah kalimat indah Khadijah yang menyejukkan hati Rasulullah saat beliau pertama kali menerima wahyu. Kalimat yang mampu menaklukkan rasa takut dalam hati Rasulullah. Sebuah kalimat yang mampu mengusir kekhawatiran Rasulullah atas apa yang menimpa beliau Shallallahu'alaihi wa sallam. 

Khadijah berkata, "Bergembiralah. Demi Allah, Allah tidak akan pernah menghinakanmu selama-lamanya. Demi Allah, sungguh engkau adalah penyambung silaturrahim, jujur dalam berkata, menanggung beban penderitaan orang lain, menyantuni pihak yang kekurangan, memuliakan tamu dan suka menolong," (HR. Al Bukhari dan Muslim). 

Kehidupan rumah tangga Rasulullah bersama Khadijah sangatlah bahagia lagi romantis. Inilah keluarga ideal, sakinah, mawaddah lagi rahmah. Rasulullah tentulah pria yang paling baik kepada keluarganya. Namun Khadijah pula selalu menjadi bunga di dalam rumahnya. 

Ia memberikan ketenangan bagi suami dan anak-anak. Tak pernah sekalipun Khadijah membuat marah Rasulullah. Ia selalu berusaha menyenangkan hati suami dan melindungi anak-anaknya. 

Segala sifat mulia Khadijah membuatnya menjadi pemilik istana indah di Surga. Allah bahkan mensifati istana itu sebagai sebuah kedamaian tanpa kegaduhan dan rasa lelah. Dua sifat, yakni gaduh dan lelah dinafikan dari Khadijah. 

Pasalnya, dua sifat ini selalu dihindari Khadijah saat di dunia. Ia tak pernah membuat gaduh di rumah tangganya maupun komunitasnya. Ia pula tak pernah menyebabkan suami dan orang-orang sekitarnya merasa lelah terhadap dirinya. 

Khadijah, ialah sang pemilik akhllakul karimah, wanita mulia lagi dimuliakan, istri shalihah dan menenangkan, ibunda mukminin yang menjadai panutan. Khadijah binti Khuwailid Radhiyallahu 'anha, pantaslah menjadi sosok wanita ideal untuk diikuti dan diteladani. "Sebaik-baik wanita surga adalah Khadijah." (HR. Al Bukhari dari Ali bin Abi Thalib)."

Aisyah mengangguk seolah mengerti apa yg di jelaskan Syahid.

"Kamu masih halangan sayang?" 

Aisyah hanya diam dan tersenyum 

"Iya iya tak perlu di jawab mas sudah paham, mas masuk dulu mau ke ruang perpustakaan kita." 

Aisyah mengguk 

Syahid masuk 

Sedangkan Aisyah mengambil sebuah kertas di depannya dan menulis sesuatu 

Dengan lantang kau membacanya 

Membaca kalam kalamNya 

Keindahan kalam kalamNya 

Berpadu dalam alunan merdu suaramu 

Tak sadar jika diri ini terpesona 

Pada setiap kalam yg keluar dari bibirmu 

Serasa meresap pada kalbu 

Dan kali pertama Hati ini luluh padamu 

Ya kamu 

Aku terpesona padamu 

KalamNya yg membuat hati ini mencair 

Setelah sempat membeku 

Aku mencintaimu kerna kau mencintai kalamNya 

Itu cara aku mencintaimu 

Sederhana tetapi indah

(Oleh author)

Usai menulis ia bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan tulisan itu.

Syahid kembali ke posisi semula dengan membawah leptop dan beberapa buku 

Dan ia terkejut dengan adan tulisan tersebut.

"Tulisan siapa ini?" 

Syahid mulai membacanya dan tersenyum 

"Sesederhanah itukah caramu mencintaiku?" 

**********

Pagi itu syahid mulai bersiap untuk pergi ke bandara. 

"Mau di anter kan?" tanya aisyah 

"Tidak perlu." 

"Mau naik taxsi?" 

"Tidak juga." sambil merapikan rambutnya. 

"lalu? Jalan kaki?" 

Syahid tersenyum melihat ke arah Aisyah.

"Sini ikut mas." sambil mengandeng Aisyah ke jendela.

"Itu yg akan mengantar nanti." 

Di luar sana ada sosok laki laki yg sedang memebersikan mobil.

"Mas pakai supir?" 

"Mas harap kamu gak keberatan ya, mas butuh dia." 

Aisyah menatap syahid dan memegang pipi syahid dengan kedua tangannya 

"Terserah mas, mau pakai atau tidak, itu hak mas dan apapun yg sekiranya mas butuh itu tanpa minta persetujuan Aisyah mas bisa malukan itu." 

Syahid kemudian mengecup kening Aisyah. 

"Terimah kasih." sambil memeluknya 

"Jangan lama lama ya." kata aisyah saat di pelukan syahid 

"Iya langsung pulang kok klau sudah selesai." 

"Yuk berangkat." sambil melepaskan pelukannya. 

Di dalam mobil Aisyah dan Syahid tidak saling bicara. Hanya melihat jalan yg mereka lalui. Mereka berdua duduk di kursi penumpang, menaiki mobil Honda Civic, untuk aktifitas sehari hari mereka nya punya satu mobil. Tiba tiba syahid meletakkan kepalanya di bahu aisyah 

"Masih ngantuk ya?" tanya aisyah.

"Lumayan." sambil memejamkan matanya.

Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.

"Gak perlu di antar sampai masuk, kamu langsung berangkat kerja ya takut kamu telat." kata syahid sebelum turun.

Aisyah mengguk.

Aisyah bersalaman dan mencium tangan syahid sedangkan syahid mengecup dahi Aisyah dan kemudian turun.

Aisyah menurunkan kaca mobilnya dan melambaikan tangan pada Syahid, Syahid membalas dengan senyuman juga melambaikan tangan. Mobil Aisyah melaju meninggalkan Syahid sedangkan Syahid langsung masuk ke dalam bandara.

Karena terburu buru tak sadar jika dirinya menyenggol koper seorang wanita dan wanita tersebut marah marah padanya.

"Woy hati hati dong mas, rusak entar koper saya." 

"Maaf mbak maaf gak sengaja." 

Si perempuana merasa tak asing dengan wajah Syahid dan ia membuka kaca mata hitamnya untuk melihat wajah Syahid lebih jelas 

"Mas syahid." 

"Siapa ya?" tanya syahid.

"Itu yg kemarin mas tolongin buat ganti ban, masak lupa." 

"Oh mbk kirana." 

"Iya, wa masih ingat ya." 

Syahid hanya tersenyum.

"Mau ke mana?" 

"Saya mau ke Riau." 

"Oh sama dong saya juga mau ke sana."

Tiba tiba terdengar sebuah pengumuman bahwa pesawat yg menuju riau di tunda penerbangannya Selama satu jam.

"Adu kok lama ya mas." 

"Iya lumayan lama." 

"Duduk saja di sana yuk mas." menunjuk ke kursi panjang.

"Boleh." 

Mereka duduk saling berjauhan.

"Mas syahid tidak mau dekat dekat rupanya." kata Kirana dalam hati. 

Syahid dan kirana hanya terdiam, Syahid hanya memainkan ponselnya sedangkan Kirana hanya melirik Syahid seolah oleh ia ingin di ajak biacara oleh Syahid.

"Mas syahid boleh saya tanya sesuatu?" 

"Silahkan, kalau bisa di jawab pasti saya jawab." 

"Waktu pertama kita bertemu, saya menjulurkan tangan sya pada mas tetapi mas syahid tapi hanya seperi ini." menyatuhkan keduan telapak tanggan kirana 

"Oh. "Syahid tersenyum.

Kemudian Syahid melanjutkan ucapannya.

"Mbak tahu kan sma Ratu Elizabeth (ratu inggris)?" 

"Iya tahu. " 

"Bisakah Semua orang berjabat tangan dengan Ratu Elizabeth?" 

"Oh tentu tidak bisa! cuma orang-orang tertentu saja yang bisa berjabat tangan dengan ratu."

Syahid tersenyum 

"Saya menggap Wanita-wanita Muslimah adalah para ratu, dan ratu tidak boleh berjabat tangan dengan pria sembarangan (yg bukan mahramnya)." 

"Oh." 

"Tidak hanya tampan tapi tahu bagaimana cara memperlakukan wanita dengan baik, idaman banget yg kyak gini." ucapana dalam hatinya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status