Pagi yang cerah matahari hangat terasa, cahayanya melintas di sela dedaunan Persik, di hutan yang letaknya di bagian utara Kota Shuimiao.LI Wei berjalan sepanjang hutan, berharap menemukan sumber daya yang ia butuhkan. Hutan ini tidak menyeramkan seperti yang dibilang banyak orang. Sepanjang jalan, ia hanya bertemu dengan makhluk-makhluk kecil seperti kelinci. Semuanya makhluk itu jinak tidak takut dengannya."Menurut petunjuk tuan Erkin, semua tanaman itu berada di jantung hutan. Meski risiko bertemu dengan jago-jago penjaga hutan dari Benteng Musim Semi, tapi aku tidak punya pilihan lain."Li Wei terus berjalan, dan hingga siang menjelang, hewan-hewan hutan yang ia temui. Tak ada makhluk semacam magical beast, atau mahluk spiritual, terlebih para jago dari benteng musim semi, seperti yang diceritakan banyak orang.Tiba-tiba, suara itu menggoda."Apakah itu adalah gemericik air?" Li Wei yang kehausan, mencari sumber gemericik air itu.Tak lama kemudian,"Ah... Betapa air sungai yan
Di tepi sungai berarus deras, di Hutan Mistis Tumbuhan Persik, manusia itu dan Dryad – roh pohon tampak bercakap-cakap. Dryar itu berbicara ramah."Namaku Verna. Aku Dryad, roh pohon Hutan Persik ini. Ceritakan padaku. Bagaimana sampai kamu diperdaya Nymph jahat itu." Tanya Verna ketika Li Wei telah sadar.Mata Li Wei terbelalak."Kakak, kamu roh pohon? Dryad maksudku," tanya Li Wei terkejut.Verna tersenyum lembut."Roh pohon Persik yang usianya 500 tahun, itu tepatnya." Jawab Verna, dan Li Wei semakin terpesona. “Sangkaku, roh semacam itu hanya ada di dongeng saja.”Tak percaya.Sejurus kemudian, setelah kagetnya, Li Wei menjelaskan rinci maksudnya datang ke Hutan Persik.Verna tekun mendengar. Mata jernih, wajahnya terlihat mirip gadis usia 18 tahun. Jika ia tidak menyebutkan, kalau dirinya adalah roh pohon, Li Wei pasti mengira gadis itu manusia sungguhan."Jadi kamu mencari Daun Kemangi terbelah dua, Bayleaf pemimpi, dan Kacang Polong berdaun merah?" Tanya Verna.Li Wei mengangg
Perjalanan Bersama Verna membuat Li Wei sadar. Makin ke tengah hutan, maka makin tumbuh subur berbagai tanaman. Itu tidak hanya pohon Persik. Barisan Pohon Cemara pun tumbuh berjejeran, tak mau kalah dengan Persik.Ributnya suara binatang yang sebagian adalah binatang liar, bergema di udara. Itu mengalahkan suara gemerisik daun dan pucuk pohon yang tertiup angin."Kita telah sampai." Kata Verna sambil menunjuk ke arah depan.Li Wei diam. Ia terpesona, tak percaya dengan penglihatannya.Di depannya terlihat satu taman herbal yang penuh rerumputan, terawat dengan baik. Pagar taman terbuat dari semak liar, penuh bunga. Bahkan ada ayunan di tengah-tengah taman. Li Wei tertarik melirik isi taman. Bunga di taman itu penuh aneka warna, bahkan warna yang belum pernah dilihat Li Wei sebelumnya.Aroma bunga kental tercium, dan membuat Li wei merasa melayang."Aku menduga didalam taman, penuh tanaman-tanaman ajaib dan langka. Aromanya begitu manis tercium." Batin Li Wei.Sreek - sreek!Pandangan
Tanaman itu terlihat begitu menggoda di mata Li Wei. Rasanya tak sabar, lalu dia bergerak tanpa sadar, maju satu langkah ke arah Gakoz yang tertidur."Tahan!"Li Wei merasa benaknya hampir pecah. Astrina berteriak begitu keras melalui transmisi. Rupanya tindakannya dianggap berbahaya, karena itu bisa membuat keselamatan mereka bertiga terancam.Li Wei langsung tersadar. Wajahnya penuh rasa penyesalan."Maafkan aku. Aku telah lupa diri." Anak itu tertunduk malu, ia berkata-kata tanpa suara. Tapi gerakan mulutnya dipahami oleh Verna dan Astrina."Tak masalah, dan jangan di ulang." Suara Astrina terdengar jelas di benak Li Wei.Astrina lantas melambaikan tangan, dan bubuk putih itu menyebar seperti salju, jatuh di seluruh tubuh Gakoz. Astrina tidak memberitahu apa bubuk itu tapi lebih menduga itu adalah bubuk obat pembius makhluk spiritual.Sejurus kemudian, setelah dirasa aman, Astrina baru berani berbicara, tapi dengan suara kecil."Itu tadi adalah bubuk pembius yang biasa digunakan u
Pada satu tempat di Kota Shuimiao, tempat perdagangan barang-barang ilegal bernama Flowerbite.Tuan Erkin menatap tak percaya ketika Li Wei menyerahkan - Daun Kemangi terbelah dua, Bayleaf Pemimpi dan Tanaman Kacang Polong Berdaun Merah."K-kamu berhasil mendapatkan semua ini, hanya dalam dua hari kunjungan ke hutan Persik?"Li Wei dengan polos menjawab."Di hutan sana aku bertemu dengan dua Dryad yang baik hati. Dari merekalah aku memperoleh semua tanaman ini."Tuan Erkin tak dapat berkata-kata lagi. Laki-laki itu hanya mengangguk-angguk. Suaranya lirik terdengar memuji-muji Li Wei."Keberuntunganmu begitu tinggi anak muda. Erkin tua ini tak sia-sia mau membantumu membuat sarung tangan yang kamu butuhkan.Sekarang tinggalkan semua sumber daya ini, benarkan Erkin tua ini menoreh mantra di satu sarung tangan yang tepat untuk kamu nanti. Kuharap benda itu akan siap dalam satu minggu kedepan."Li Wei meninggalkan Flowerbite."Seminggu dari sekarang aku akan menjemput sarung tangan pengen
Musim semi di Benua Longwu, dimulai dengan pucuk Pohon Peach mukai berbunga. Sebentar lagi tanaman itu akan berbunga, dengan keindahan yang mempesona.Kota Shuimiao dari Tera Empire merayakan datangnya musim semi dengan mengadakan Festival musim semi di lokasi wisata terkenal yang bernama air terjun Luna Mist.Beberapa acara digelar di sana semisal Festival layang-layang, festival bunga peach, festival lampion, lomba perahu naga, dan yang paling ditunggu-tunggu adalah lomba keterampilan beladiri menentukan jenius paling bersinar di kota Shuimiao ini.Banyak anak muda mempersiapkan diri, baik mereka yang berlatih bela diri secara mandiri di bawah bimbingan teknik turun temurun, atau juga anak-anak muda yang menempuh jalur keabadian lewat sekolah beladiri semisal Sekolah Jalur Merpati pimpinan Master Seo Park dan Sekolah Tinju dan Pedang Harimau pimpinan Master Chen Hongyi.Di Lokasi Festival Air Terjun Luna Mist.Arena tempat anak muda itu bertanding dibuat cukup besar, di lapangan terb
Li Wei berdiri dengan gugup diatas panggung arena. Wajar saja. Ini adalah pengalaman pertamanya, duel diatas arena, dan ditonton orang banyak – hampir seluruh penduduk Kota Shuimiao. Dihadapannya berdiri Feng Lai – pemuda usia 21 tahun bersenjata Guan Dao. Feng Lai menatap Li Wei, berusaha mengintimidasinya.Feng Lai memutar Guan Dao, dan suara desingan terdengar, ketika angin berkekuatan tinggi tercipta dari sabetan Guan Dao.Perlu kamu ketahui. Guan Dao adalah senjata tombak Panjang, yang memiliki kepala berupa golok tajam. Senjata Guan Dao ini lebih sering digunakan para panglima perang, Ketika bertugas di dalam satu peperangan besar. Tombak yang terbuat dari besi baja, serta kepala senjata dari golok, itu membuat senjata ini berat – hanya praktisi bertenaga raksasa saja yang dapat menggunakan Guan Dao.Suara Wasit terdengar."Dan pertarungan, dimulai!"Aba-aba itu baru saja terdengar. Menyusul suara mirip deburan ombak terdengar ketika Feng Lai, mengayunkan kepala Guan Dao yang be
Di lokasi Wisata Bernama Air Terjun Luna Mist, di tempat ramai Ketika festival musim semi diadakan,"Duel dimenangkan oleh Li Wei dari Flowerbite!" Wasit memberi pengumuman.Lama sesudahnya tempat itu diam dalam keheningan. Tak ada seorangpun yang bertepuk tangan, kecuali perempuan penghibur dari Lotus blossom Tea Room.Li wei turun dari panggung, ia langsung disambut Wei Fang dan kawanannya, dengan hangat. Wei Fang sangat bangga. Perempuan itu memuji-muji Li Wei tiada henti."Lihatlah ponakan ku ini.” Wei Fang menatap Li Wei yang terlihat makin dewasa – mungkin karena ukuran tubuhnya yang jangkung.“Well aku telah menduga. Ponakan tersayang ini pada akhirnya akan menunjukkan bakatnya, dan itu adalah bakat bela diri." ucap Wei Fang bangga.Perempuan lainnya ikut memuji-muji Li Wei. Anak itu sampai merah padam, tak dapat berkata-kata lagi. Li Wei dikerumuni perempuan cantik dari Lotus Blossom, dengan tatapan3 iri, juga benci.Sementara itu di atas panggung terdengar suara wasit membaha