Home / Urban / Sang Pemilik Tahta / Bab 29. Edward, Dhisa dan Varra.

Share

Bab 29. Edward, Dhisa dan Varra.

Author: inoz eL
last update Huling Na-update: 2024-02-10 19:35:06

“Kenapa begini…?”

Dhisa merenungi nasibnya.

Merenungi nasib, bukan karena uang 50 juta yang hilang tapi nasib dimana dirinya yang selalu di abaikan sama keluarga angkatnya, dan juga dianggap orang luar.

Sebuah notifikasi dari ponselnya berbunyi.

“Uangmu, aman.”

Itu adalah isi dari pesan yang ada di ponselnya.

“Ini… siapa ini?” Tanya Dhisa yang penasaran.

Dia sama sekali tidak mengerti apa maksud dan tujuan dari orang yang telah mengirimkan pesan kepadanya itu.

Yang dia tahu kini hanyalah uangnya di akun sudah ditarik, namun ternyata ada orang yang telah mengirimkan pesan kepadanya terkait masalah uang tersebut.

Seolah-olah orang itu telah menolongnya, atau lebih tepatnya orang itu sengaja agar uang tersebut tidak diambil oleh orang-orang yang tidak memiliki hak untuk memilikinya.

“Ini siapa?” Tanya Dhisa kepada orang yang telah mengirimkan pesan kepada dirinya.

“Tenang saja, kamu tidak perlu khawatir, kamu juga tidak perlu tahu siapa aku.” balas orang itu melalui pesannya.

“Intinya u
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Sang Pemilik Tahta   Bab 63

    Varra terdiam, Dia mulai berpikir bagaimana meluruskan keadaan ini kedepannya. Dia kini mulai ingat jika Edward pernah berkata kepada dirinya untuk menyembunyikan identitasnya dari siapapun“Apa Kamu akan percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan oleh Varra?”Edward yang mengetahui dilema Varra kini mencoba untuk meluruskan hal itu sendiri.“Huehehe” Varra tersenyum kepada Dhisa untuk sekedar membantu Edward menyembunyikan statusnya.Sejujurnya Varra benar-benar tidak tahu bagaimana caranya untuk memulai, meyakinkan Dhisa jika dirinya berbohong. Mengingat semua yang Dia ucapkan sebenarnya adalah sebuah kebenaran.“Tapi, Benarkah itu?” Tanya Dhisa dengan menunjukkan sedikit keraguan.Sejujurnya, memang Dhisa tidak suka dengan para orang-orang kaya dan orang kelas atas karena dirinya merasa mereka semua sering merendahkan orang lain yang mereka anggap lemah.Namun, yang tidak diketahui oleh Edward dan Varra adalah, Dhisa mulai berpikir akan sesuatu,“Mungkin jika Mereka adalah Edwar

  • Sang Pemilik Tahta   Bab 62

    “Varra. Ayo kita pergi.”Ucap Dhisa yang disambut dengan senyum manis oleh oleh Varra.Tidak lupa Varra masih mendengus ke arah Whiny, seolah menghina Whiny sebelum akhirnya dia berpaling muka.“Aku pergi Ayah, Ibu.”“Whiny juga, jaga kesehatanmu, kita masih akan bertemu di universitas.”Dhisa berpamitan kepada anggota keluarganya dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.“Aku berharap kalian tidak akan mengganggu Dhisa lagi.”Edward berbicara untuk terakhir kali, sebelum akhirnya mereka pergi.Setelah kepergian mereka, kini Pearl beserta anak istrinya mulai mengeluarkan sumpah serapah.Cacian dan makian keluar dari mulut mereka.Setelah mereka tenang, mereka kini memilih untuk di duduk bersama dan berunding.Pearl memikirkan bagaimana caranya untuk menghadapi Owl, sementara sebelumnya dirinya sudah menjanjikan Dhisa untuk Owl, sebagai bentuk “pelancar” urusan bisnis diantara keduanya.“Apa yang harus Kita lakukan sekarang suamiku?” Nessy bertanya kepada sang suami.“Aku juga tidak tahu.”

  • Sang Pemilik Tahta   Bab 61.

    “Kau. Berhenti di tempatmu sekarang!” Hardik Pearl.Edward terus berjalan tanpa menghiraukan peringatan dari Pearl, sampai akhirnya kini dirinya sudah sangat dekat dengan Pearl, tanpa sadar hal itu membuat Pearl mengambil beberapa langkah ke belakang dan mengakibatkan dirinya terjatuh karena kehilangan keseimbangan.“Kenapa Kau begitu lemah?”Edward mulai menghina Pearl dengan tatapan yang sangat meremehkan.“Biarkan Dhisa pergi,” Ucap Edward yang kemudian membungkukan bada mendekatkan wajahnya ke wajah Pearl.“Atau Kau ingin bernasib sama dengan Owl?” Ancam Edward, tanpa diketahui oleh yang lain Edward berbicara dengan sorot matanya menjadi begitu tajam menantang.“Dhisa, lebih baik kamu bereskan barangmu, Kami akan menunggumu.” Dengan menoleh serta tersenyum manis Edward berkata kepada Dhisa yang sedari tadi masih terpaku melihat dirinya.“Iya.” Jawab Dhisa singkat dengan ekspresi wajahnya yang terlihat sangat hangat. Untuk sekilas, terlihat senyum Dhisa yang penuh akan kebahagiaan

  • Sang Pemilik Tahta   Bab 60

    Pearl bermaksud mendekat ke arah Dhisa yang sepertinya memiliki tujuan untuk memukul atau sekedar mengasari Dhisa yang menurut Dirinya sudah membuat masalah.Namun, hal itu ia urungkan saat Dia melihat ada seseornag yang masuk ke dalam rumah, mengekor Dhisa.Itu adalah Edward.“Ka–kau! Kenapa Kau disini?”Pearl seketika menjadi gagap saat dirinya melihat hadirnya Edward disana.Masih tergambar jelas di benak Pearl apa yang sudah Dia lihat tadi malam.Pemuda di hadapan-nya sekilas seperti pemuda pada umumnya, akan tetapi Pemuda itu juga yang seketika menjadi ganas tak bisa dikendalikan saat dalam kondisi marah.“Kenapa?” tanya Edward dengan sorot matanya yang begitu mengintimidasi Pearl.“Tidak apa-ap–”“Tunggu” Pikir Pearl menghentikan ucapanya sebelumnya dengan berbicara kepada dirinya sendiri.“Bukankah ini di rumahku?” Ucap Pearl masih dalam hatinya.“Seharusnya Dia tidak berani macam-macam di rumahku,” Pikir Pearl dengan satu tangan memegang dagu miliknya.“Apa yang kau lakukan di

  • Sang Pemilik Tahta   Bab 59

    Edward dan kedua wanita itu kini sedang berjalan hendak pergi dari hotel,tempat mereka beristirahat. Kini sedang di dalam lift menuju basement parkir.Tidak lupa Edward memberikan kabar kepada Warden, perihal beberapa perintah.Pertama Edward minta kepada Warden untuk dicarikan satu kondominium untuk tempat tinggal Varra dan juga Dhisa, Edward meminta yang tidak terlalu jauh dari kampus mereka belajar. Yang kedua Eddward memberikan perintah kepada Warden untuk mengambil mobil miliknya di basement parkir hotel, karena dia akan ikut bersama dengan Dhisa di mobil Varra.Tidak menunggu waktu lama, sebelum mereka sampai di mobil milik Varra, satu notifikasi masuk di ponsel Varra.Itu adalah titik alamat kondominium apartemen untuk nya, beserta dengan aksesnya.Setelah membaca pesan di ponselnya Varra segera menghadap ke Edward dan mengangguk, sebagai tanda sudah diketahuinya letak kondominium untuk tempat tinggal baru Dia dan juga Dhisa.“Sebaiknya Aku kembali kerumah dulu untuk mengambil

  • Sang Pemilik Tahta   Bab 58.

    *** Mereka bertiga kini sudah bersiap untuk pergi dari hotel.Dhisa masih bingung. Dia merasa ragu untuk pulang, mengingat apa yang sudah dilakukan oleh orang tua angkatnya.Bukan bermaksud untuk menjadi seseorang yang tidak tahu balas budi, akan tetapi dia memikirkan kelangsungan hidupnya, jika terus bersama dengan mereka maka dia ragu akan dapat menjalani kehidupan dengan tenang. “Apa yang akan kamu lakukan sekarang?” varra bertanya kepada Dhisa untuk sekedar memastikan, akankah saingan cintanya itu kembali kepada keluarga yang sudah memiliki niat jahat kepada dirinya. “Aku…” tampak sekali keraguan dan kebingungan di wajah Dhisa.Dia benar-benar bingung dan tidak tahu harus apa. Tidak mungkin baginya untuk pergi ke panti asuhan kembali. “Kenapa kamu tidak tinggal dengan Varra?” tanya Edward yang membuat Varra memutar kepala untuk menoleh kepadanya yang saat ini ada dibelakang Varra. Tidak lupa juga, wanita mengernyitkan dahinya, seolah tidak habis pikir dengan pertanyaan Ed

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status