#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku
42. Sekeping Kenangan Kecil
"Masa lalu itu tidak akan sama dengan yang terjadi di masa depan. Jadi, stop egois hanya karena ingin kembali ke masa-masa yang sudah terlewatkan."
_Marsel
"Gue cuma ingin kembali ke masa-masa indah itu. Di mana kita bermain, bercanda tawa bersama. Apa itu semua tidak bisa gue rasakan lagi?"
_Vanya
***
"Mars! Kembalikan barbie Vanya!"
Seorang anak perempuan dengan pakaian khas ulang tahun anak-anak berwarna ungu itu berlari mengejar anak laki-laki yang tidak jauh di depannya. Rambutnya yang bergelombang tertiup angin, kulit putih dengan wajah cantik yang kentara itu terus saja meneriaki nama sang anak laki-laki. Dengan mengangkat sedikit gaun ulang tahunnya itu, anak perempuan itu tak berhenti berlari. Sedangkan anak laki-laki dengan jas hitam dengan celana berwarna senada itu sese
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku43. Belajar Bersama"Nakal boleh, asal pendidikan jangan sampai terlupakan."_Marsel***Napas Ayana tersenggal-senggal. Gadis itu membungkuk, menumpu tubuhnya dengan kedua tangan yang memegang kedua lututnya. Keringat sudah membanjiri tubuh gadis itu. Mulutnya terbuka untuk membantu dirinya dalam bernapas. Dia menatap para teman-temannya yang masih semangat berlari, meninggalkannya seorang diri. Ah, ralat. Meninggalkan dirinya dan Yua. Yah, Yua kini berdiri di samping Ayana, menunggu gadis itu untuk mengatur napasnya. Padahal, mereka baru saja memutari lapangan sebanyak dua kali sedangkan teman-teman sekelasnya sudah mencapai empat putaran. Sedangkan mereka, harus menyelesaikan lima putaran. Mereka dihukum? Eit! Jangan salah. Kelas mereka sekarang adalah jam pelajaran olah raga. Karena itu, berlari memutari lapangan sekolah sebanyak lima kali sudah menjadi makan
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku44. Terungkap"Gue benar-benar dibuat terkejut dengan kenyataan tapi gue gak bisa marah ataupun benci lo. Kenapa? Because, I love you."_Marsel_***"Yang benar saja, Yah! Pasti itu udah diedit! Gue tahu itu! Gak mungkin dingelakuin hal menjijikkan itu!"Putra menghela napas berat. Dia harus sabar memberitahu siapa dalang disemua yang dialami oleh Ayana. Dia juga awalnya tak menyangka, tetapi bukti sudah jelas menunjukkan bahwa dia benar-benar sang pelakunya. Marsel sendiri? Tidak percaya bukan main. Dia terus saja menolak fakta itu mentah-mentah. Padahal di depannya sudah terdapat laptop yang menanyangkan adegan dewasa dengan wajah asli sang gadis dan juga sebuah handphone yang berisi rekaman telepon sang gadis kepada seseorang yang mengatakan mengenai rencana menjijikkan itu.Marsel memejamkan kedua matanya menaha
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku45. Fakta Mengejutkan"Manusia itu memang selalu hanya ikut-ikutan saja. Mencari perhatian kepada orang-orang, jika terungkap malu sudah tuh muka."_Yua_***Pagi ini SMA Merdeka digemparkan dengan berita di mana Vanya mengakui bahwa dia telah menfitnah Ayana saat gambar tak senonoh itu tersebar pada minggu yang lalu. Tentu saja hal itu mengejutkan semua para murid di sana. Tetapi, Marsel sudah menekankan agar berita ini jangan sampai tersebar ke luar sekolah mereka. Dia takut Vanya dibully atau mendapatkan cacian dari orang-orang luar. Bagaimana pun jika hanya berada di lingkungan gadis itu masih aman karena ada dirinya yang menjaga para murid jika ada dari mereka yang mencaci gadis itu. Memang terkesan tidak adil. Di saat Ayana dicaci maki sampai di luar lingkungan sekolah karena fitnah itu yang menyebar luas, sedangkan Vanya? Hanya cukup mengakui kesalahannya di lin
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku46. Dia Pacarku atau Ibuku?Marsel melirik kembali ke arah kedua sahabatnya yang asik bermain handphone. Sesekali dia berbisik pelan tetapi tidak dihiraukan oleh mereka. Membuat Marsel mendengus kesal. Perlahan dia menggerakkan kakinya, siap berlari keluar kelasnya. Ayana yang semula tengah menerangkan materi kepada kekasihnya seketika menatap tajam Marsel. Sedangkan yang ditatap hanya menyengir lalu kembali duduk dengan benar. Ayana menggelengkan kepalanya lalu kembali menerangkan materi yang sempat tertunda. Marsel melirik kedua temannya yang tengah terkikik geli. Menertawakannya."Paham gak?" tanya Ayana. Gadis itu memasang wajah datarnya ketika Marsel malah menguap lebar tanpa menutup mulutnya. Marsel yang ditatap hanya mengerjap polos."Eh, iya kenapa, Sayang?" tanya Marsel.Dia menggaruk tengkuk kikuk, ketika melihat wajah datar ga
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku47. Pemegang Baru Fez's Crop"Penyesalan memang selalu ada di akhir. Lucu memang, dulu mencaci kini menanggung malu sendiri."_Jolaya_"Kepercayaan memang sulit didapatkan tetapi untuk menghancurkannya sangat mudah. Maka dari itu, manusia harus benar-benar pandai untuk menjaga kepercayaan."_Ayana_***Sudah sepuluh menit berlalu, Erin masih setia berdiri di ambang pintu rumah depannya. Menatap datar seseorang yang tiba-tiba datang ke rumahnya di malam-malam begini. Tangan kirinya yang sejak tadi memegang knop pintu tak kunjung melebarkan pintu. Sedangkan sang tamu tersenyum tipis. Kedua matanya memancarkan rasa bersalah. Saat orang itu hendak mengusap pipi anaknya, hanya tepisah dan desisan yang dia dapatkan. Dia menghela napas panjang. Dia memang pantas mendapatkannya. Dia salah dan kini dia menyesal.Ayana yang sejak tadi b
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku48. Salahku Apa?"Aku tidak tahu apa-apa, lalu apakah aku harus dipersalahkan dengan sesuatu yang gak gue ketahui apapun?"_AkuYangSelaluTersakiti_***Ayana kembali memejet tanda telepon. Dia menggigit jari-jari tangan kanannya ketika teleponnya tak kunjung diangkat. Dia kembali mencobanya tetapi hanya berdering saja. Ayana memilih menyerah, dia mendudukkan dirinya di kasurnya. Setelah oma-nya pulang, dia langsung masuk ke dalam kamarnya. Mencoba menelepon Marsel. Dia yakin saat ini cowok itu tengah berada di rumah Vanya. Dilihat dari hubungan dan juga kedekatan mereka, pasti tebakan Ayana tidak meleset. Karena kantuk yang sudah menyerang dirinya, akhirnya Ayana memilih mengistirahatkan tubuhnya. Dia akan menanyakan esok di sekolah kepada Marsel.***Pagi-pagi sekali Ayana sudah siap dengan seragamnya. Erin pun sampai di
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku49. Cinta Luar Biasa"Tuhan tahu apa yang terbaik untuk para hamba-Nya. Jadi, ikuti, nikmati, dan syukuri apa yang menjadi alur hidupmu."***Keluarga besar Jolaya dibuat terpukau dengan penampilan Ayana yang benar-benar berbeda dari biasanya. Dres pendek berwarna hitam dengan beberapa hiasan di gaun itu tampak cocok di tubuh Ayana. Rambut yang dibiarkan tergerai dengan sebuah jepitan rambut polos dan juga tatanan riasan yang natural menambah kecantikan dari seorang Ayana. Sedangkan yang ditatap tampak gugup, dia sesekali menarik dresnya ke bawah atau merapikan heels yang sedang dia pakai. Di bawah sana semua orang menganga. Benar-benar tidak menduga akan kecantikan dari seorang Ayana. Bianca pun sampai kalah cantik dibuatnya. Dengan pelan, Ayana turun dari anak tangga. Hingga di mana dia kehilangan keseimbangannya membuat kedua kakak sepupu laki-lakinya dengan cepat bergerak, mena
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku50. Sudut Pandang yang Berbeda"Manusia terlalu mudah melupakan kesalahan yang sama. Lalu, buat apa kata 'minta maaf' itu?"_Unknow_***Ayana mengulet ketika merasa tubuhnya digoyang oleh seseorang. Bahkan kedua pipinya merasakan seseorang menepuknya pelan. Dia mengerjap, menutup matanya sesaat lalu membukanya perlahan. Bianca berdiri di hadapannya dengan berkacak pinggang. Ya, semalam Ayana dan Erin memutuskan untuk menginap di rumah Jolaya karena jarak perusahaan dengan rumah mereka cukup jauh. Ayana menguap lebar, membuat Bianca yang melihat itu melotot dan langsung melempar bantal ke wajah gadis itu."Ish! Tutup tuh mulut! Nguap kok gak ditutupin!" cerocoh Bianca.Ayana hanya menyengir lebar. Dia menatap jam alarm yang terletak di nangkas. Melotot lalu berteriak ketika jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Dengan segera dia me