Share

Bab 148

Author: Mommy_Ar
last update Last Updated: 2025-11-02 15:50:19

Namun Aga hanya menatapnya dengan sorot benci. Tatapan yang dulu pernah ia rindukan, kini terasa seperti pisau dingin yang menusuk sampai ke tulang.

Rafi berdiri di depan Marsha, menjadi perisai di antara mereka. “Kamu keterlaluan, Ga. Kamu gak tahu apa yang dia lakuin buat nolong istrimu. Kalau Marsha gak dateng ke rumah itu, Ara mungkin udah...” Rafi menahan kata-katanya. Ia tak sanggup mengucapkan kemungkinan terburuk itu.

Marsha menatap Aga lemah, air matanya terus mengalir. “Aku memang berniat nemuin Ara,” ucapnya pelan, setiap kata seperti keluar dengan susah payah.

“Aku cuma mau minta maaf. Aku gak ada niat buat nyakitin dia, sama sekali gak ada.”

Suasana menjadi hening. Hanya suara monitor dari ruang UGD yang terdengar samar di belakang mereka.

Aga menarik napas panjang, menatap Marsha dengan wajah dingin tanpa emosi. “Berhenti buat drama, Marsha,” katanya datar.

Kalimat itu seperti palu godam yang menghantam hati Marsha. Dadanya terasa sesak. Napasn
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
enur .
tenang Ga ,, semua ny bisa di bicara kan , Marsya belum terbukti bersalah , sekarang berdo'a lah untuk keselamatan Ara dan bayi kalian
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 86 s2

    Seperti palu besar yang menghantam dada, suara itu membuat Dinda membeku. Kata-kata Miko menggantung di udara, berat dan menyakitkan. Napas Dinda tercekat, matanya membola, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.Secara tidak langsung, Miko menuduhnya.Lagi.Dada Dinda terasa sesak. Ingatannya seolah ditarik mundur ke masa lalu saat dulu ia juga pernah dituduh Miko membully Kayla. Padahal saat itu, dia sama sekali tidak melakukannya. Rasa perih yang sama, rasa tidak dipercaya yang sama, kini kembali menghantamnya tanpa ampun.Dan ironisnya, baru kali ini Dinda benar-benar paham.Baru kali ini dia tahu… Bahwa yang selama ini membully Kayla bukan dirinya.Melainkan Adel.Mengatasnamakan kekasih Miko. Padahal, satu-satunya kekasih Miko kala itu hanyalah Dinda.Semua potongan itu menyatu di kepala Dinda, membuat hatinya campur aduk antara marah, sakit, dan kecewa."Din, sumpah ya kamu keterlaluan kali ini!" Ucap Miko tajam lalu dia segera menggendong Kayla ala bridal ke

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 85 s2

    Nada itu bukan karena tidak peduli, tapi lebih pada kebiasaan Dinda yang selalu memasang tembok di hadapan orang lain.Kayla tersenyum tipis, senyum yang lebih mirip usaha untuk terlihat baik-baik saja daripada benar-benar baik. Ia menggeleng pelan.Sedikit banyak, Kayla sudah tahu siapa Dinda.Nama itu sering muncul dalam cerita Miko terlalu sering, terlalu detail, dan terlalu jujur. Dinda adalah mantan kekasih Miko. Juga mantan tunangan Arion. Gadis yang pernah mengisi hari-hari Miko selama bertahun-tahun, lalu pergi dan kembali, pergi dan kembali lagi.Hubungan mereka aneh, pikir Kayla dulu. Saling mencintai, tapi saling melukai. Saling membutuhkan, tapi sama-sama keras kepala.Dinda adalah tipe gadis yang arogan, manja, dan selalu ingin menang. Tapi Kayla tahu satu hal Dinda tidak pernah merendahkan orang lain tanpa alasan. Ia keras, tapi tidak licik. Tajam, tapi tidak menusuk dari belakang.Dan itu terbukti hari ini.Sebenarnya, Dinda punya banyak alasan untuk membenci Kayla. Te

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 84 s2

    Kata-kata itu seperti pisau.Satu.Dua.Dan akhirnya—Plakkk!Suara tamparan itu menggema keras.Untuk sesaat, waktu seperti berhenti.Mikha terpaku. Matanya membola. Tangannya masih menggantung di udara.Kayla berdiri gemetar, napasnya terengah. Tangannya masih terasa panas—bukan karena sakit, tapi karena keberanian yang baru saja ia lakukan.“Shit!”Mikha memegangi pipinya, wajahnya berubah merah karena marah dan malu.“Kamu berani nampar aku?!”"Pertama, aku gak pernah punya masalah sama kamu, Mikha!" ucap Kayla, suaranya bergetar tapi tegas. Dadanya naik turun, namun kali ini bukan karena takut melainkan karena ia menahan amarah yang sudah terlalu lama dipendam."Aku dekat sama Miko, karena dia baik sama aku."Mikha menatapnya sinis, tapi Kayla tidak berhenti. Untuk pertama kalinya, ia tidak mundur."Aku lebih dulu mengenal Miko, daripada kamu." Kayla melanjutkan Sambil menatap tajam ke arah Mikha."Meskipun ka

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 83 s2

    Berberapa minggu kemudian, suasana sekolah kembali hidup setelah libur panjang berakhir.Pagi itu udara terasa segar, matahari belum terlalu terik. Gerbang sekolah kembali ramai oleh suara tawa, langkah kaki tergesa, dan sapaan antar siswa yang saling melepas rindu. Seragam putih abu-abu kembali mendominasi halaman sekolah, menandai awal babak baru bagi mereka yang kini duduk di bangku kelas tiga.Kayla melangkah masuk dengan tas ransel sederhana di pundaknya. Wajahnya terlihat jauh lebih sehat dibanding beberapa bulan lalu. Tubuhnya memang masih sedikit lebih kurus, tapi sorot matanya kembali hidup. Luka di kakinya sudah membaik, hanya menyisakan bekas samar yang kadang masih terasa nyeri jika terlalu lelah.Ia menarik napas pelan.Arion tidak ada.Nama itu masih sering muncul di benaknya, terutama di pagi-pagi seperti ini. Pagi yang dulu selalu diisi dengan motor hitam Arion yang sudah menunggu di depan kosannya. Pagi dengan helm yang dipaka

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 82 s2

    Keduanya semakin terbuai oleh perasaan yang kian sulit dibendung. Keheningan di antara mereka terasa tebal, bukan karena canggung, melainkan karena terlalu banyak emosi yang bertumpuk dan tak tahu harus diluapkan dengan cara apa.Arion menatap Kayla lama, seolah sedang menimbang sesuatu dalam hatinya. Lalu, tanpa berkata apa-apa, ia menyelipkan satu tangan ke bawah lutut Kayla dan satu lagi menopang punggungnya. Dalam satu gerakan pelan namun mantap, Arion menggendong Kayla.Kayla terkejut kecil, refleks melingkarkan lengannya di leher Arion. Wajahnya otomatis bersandar di bahu lelaki itu. Ia bisa merasakan napas Arion yang hangat di pelipisnya, detak jantung yang berdetak cepat namun stabil memberinya rasa aman yang sulit dijelaskan.“Arion…” bisik Kayla lirih, nyaris tenggelam oleh sunyi kontrakan.“Aku di sini,” jawab Arion pelan, suaranya rendah dan menenangkan.Langkah Arion menyusuri lorong sempit menuju kamar Kayla terasa begitu pelan,

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 81 s2

    Deg!Rasanya seperti ada sesuatu yang jatuh menghantam dada Kayla. Udara di sekelilingnya terasa lebih berat. Senyum itu benar-benar lenyap, digantikan wajah pucat dan mata yang membesar menahan kaget. Tangannya yang tadi rileks kini mengepal di atas paha.Arion langsung mendekat. Ia menggenggam tangan Kayla erat, seolah takut gadis itu akan menjauh jika ia melepasnya."Tapi aku janji, setelah kuliah ku selesai. Papi ku juga sudah sembuh, aku akan kembali. Aku akan jemput kamu," ucap Arion penuh keyakinan, meski di balik itu ada rasa takut yang besar.Kayla perlahan melepaskan genggaman tangan Arion. Gerakannya pelan, tapi cukup untuk membuat dada Arion terasa nyeri."Kamu mau ninggalin aku?"Nada suara Kayla tidak tinggi. Justru terlalu pelan—dan itu yang membuatnya terdengar lebih menyakitkan. Arion langsung menggeleng keras, panik."Sayang, aku gak akan ninggalin kamu. Kita gak putus, aku gak mau putus dari kamu. Tapi aku hanya minta waktu sedikit

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status