Share

Bab 9. Sebuah Paket

“Sudah bangun?” tanya pria itu kembali sambil tersenyum.

Sementara Nilna masih berusaha menormalkan kinerja jantung yang hampir lompat dari tempatnya.

“Mas Lukman ngagetin aja. Sejak kapan ada di sini?” tanya Nilna.

Lukman hanya tertawa menanggapinya. “Baru lima jaman. Ya, maaf kalau bikin kamu kaget.”

Nilna mengamati jam dinding. Perasaan baru sejam yang lalu ia tertidur. Ia tahu Lukman bercanda.

“Kenapa nggak dibangunin?”

“Nggak tega. Pules banget kayaknya.”

Pria itu mengambil sesuatu dari nakas. Setelah sebuah styrofoam sudah ada di tangan, ia mengangsurkan kepada Nilna setelah menata isinya. Ada nasi hangat dan cumi-cumi lada hitam yang terlihat menggugah selera.

“Makasih.” Nilna menerimanya. Entah dari mana Lukman tahu kalau itu makanan favoritnya. Apalagi olahan tangan Lukman memang tidak diragukan lagi rasanya.

“Makanlah. Entah sudah berapa abad kamu nggak makan sampai kurus kering begini.” Lukman mencoba bergurau.

“Terakhir ketemu kamu sekitar sebulan yang lalu. Hampir saja ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Darmawati Koto
lanjut thor
goodnovel comment avatar
Wildatuz Zaqiyyah
ealah, ngirim paket ki mbok sing genah ngunu, lho. wkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status