Share

Ba. 106

“Kalian minum apa?” Pulung horor sendiri menatapi kedua anaknya. “Kok minum ini?! Siapa yang ajarin.”

“Papa.” Serentak di jawab. Dan tersangka utama dalam kasus sore ini muncul.

Wajahnya polos tanpa dosa membuat Pulung berang menatapnya.

“Apa?” Maha bertanya dan duduk di samping Baraja serta Naomi. “Mama baru pulang? Kok nggak ngabarin?”

“Papa yang ajarin mereka minum kopi?”

Salah tingkah Maha. Nyengir dan menggaruk tengkuknya. “Ini nggak banyak kok, ma. Ada krimnya jadi nggak kerasa kopinya.”

“Papa pikir sedikit itu nggak ada takarannya, ya? Pa… Kan sudah dibilang jangan samain minuman papa sama anak-anak. Kopi ada kafeinnya. Kalau mereka kecanduan—”

“Mama cerewet banget, ih,” seru Baraja. “Dedeknya nggak asik lah. Nggak like abang.”

Makin-makin menjadi pelototan di mata Pulung. Sejak kapan putranya bisa berkata demikian? Rasanya tidak pernah Pulung ajarkan untuk Baraja berlaku demikian.

“Abang nyebelin!” Entah pengaruh hormon kehamilan atau Pulung yang terlalu terbawa suasana. Moodn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status