Home / Romansa / Jerat Ambisi Penguasa Kejam / Bertemu Orangtua Tita

Share

Bertemu Orangtua Tita

Author: Si Nicegirl
last update Huling Na-update: 2025-04-04 08:59:50

"Kali ini aku mengalah karena Aira sendiri yang memilih untuk terus bersamamu, meski aku tahu itu ia lakukan demi menyelamatkan orang tuanya! Tapi sekali lagi kau mengecewakannya, aku tidak akan segan-segan merebutnya kembali darimu!! Dan jangan pernah berharap saat itu aku akan bersikap mengalah seperti saat ini!! Camkan kata-kataku itu baik-baik, Ed!!" tegas Victor dengan tetap membelakangi Edzhar.

Kata-kata yang Victor lontarkan tadi terus-menerus terngiang-ngiang di telinga Edzhar, hingga tanpa sadar pria itu terlihat melamun di tengah canda gurau teman-temannya itu.

"Ed ... " panggil Halwa sambil menyentuh lembut lengan suaminya itu.

"Ya, Aşkım?" tanya Edzhar lembut.

"Kenapa diam saja? Apa kamu sedang tidak enak badan?" tanya Halwa.

"Sepertinya iya, bagaimana kalau kita pulang duluan saja? Kamu juga harus istirahat demi anak kita," sarannya dan Halwa menganggukkan kepalanya.

Ini kesempatannya untuk segera menjauhkan Halwa da
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Jangan Pernah Menyakitinya Lagi!

    Napass Halwa tercekat, ia menangkup mulutnya dan menatap punggung Edzhar dengan tatapan tidak percaya. Berarti suaminya itu masih berpikiran kalau Halwalah penyebab kematian Tita, dan ia merasakan sakit yang menusuk di dadanya, sakit karena Edzhar masih juga tidak mempercayainya."Aku bukan pembunuh ... " desahnya sebelum menyerah pada kabut gelap yang menariknya ke alam bawah sadarnya, dan Victor menangkap badan Halwa saat jatuh pingsan."Halwa!" pekik Azalea membuat Edzhar balik badan, dan melihat Victor yang sudah membopong Halwa dan membawanya keluar dari tempat itu.Azalea, Andre, dan teman-teman yang lainnya mengikuti di belakang mereka, menyisakan Edzhar, Aaron dan Clare saja yang masih berhadapan dengan kedua orang tua Tita itu.Tapi rasa khawatir yang teramat sangat pada istrinya itu, membuat Edzhar berniat mengejar mereka. Tapi baru satu langkah Edzhar ingin menyusul mereka, tangan om Bara menahannya,"Mau ke mana? Melihat istri

    Huling Na-update : 2025-04-04
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Best Momment in the Flower Dome

    "Bukan, bukan aku ... " terdengar rintihan lirih dari mulut Halwah, membuat Edzhar terjaga dari tidurnya.Ia yang tengah menunggu Halwa sadar, ternyata tertidur di sisi Halwa, dengan telapak tangan yang dikaitkan erat ke telapak tangan istrinya itu, yang kini meremas telapak tangan Edzhar dengan erat hingga Edzhar sedikit meringis.Edzhar mencondongkan dirinya ke Halwa, sebelah tangannya yang bebas mengusap lembut pipinya, "Aşkım, apa kamu sudah sadar?" Halwa tetap tidak membuka matanya, meski keningnya mengkerut dalam, yang berarti ia tengah bermimpi buruk lagi.Edzhar merasakan tikaman penyesalan di dadanya, karena sekali lagi ia menyebabkan istrinya itu kembali mengalami mimpi buruknya. Ia mengelus lembut dahi hingga ke puncak kepala Halwa, sebelum mendaratkan ciumannya ke dahinya itu."Sudah hampir dua belas jam kamu belum juga sadarkan diri, Wa. Bangun Aşkım."Hanya leguhan-leguhan kecil saja yang keluar dari mulut Halwa,

    Huling Na-update : 2025-04-05
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Mawar Hitam

    Sudah lebih dari lima hari mereka berada di Istanbul, dan Halwa masih saja bersikap dingin padanya, sejak bertemu dengan orang tua Tita itu. Halwa tidak bicara kalau bukan Edzhar yang memulainya, tidak ada senyum lagi yang terukir di wajah cantiknya. Secara keseluruhan, Halwa seperti kembali ke saat pertama kali Edzhar membawanya ke rumah Anne. Ia sangat menyesali pertemuan mereka dengan orang tua Tita, yang menyebabkan istrinya kembali lagi seperti ini, padahal sebelumnya hubungan mereka sudah baik-baik saja. Halwa sudah banyak tersenyum, serta lebih banyak lagi tawa serta canda mereka, dan semuanya menghilang dalam satu malam. Saat ini, entah apa yang tengah berada di dalam pikiran Halwa, wanita itu tengah berbaring miring memunggunginya. Edzhar tahu Halwa belum tidur, karena sesekali terdengar helaan nafas panjang istrinya itu. "Wa ... " "Hmmm." "Sebelum kita kembali ke Jakarta, aku ingin me

    Huling Na-update : 2025-04-05
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Serangan Fajar

    Dua bulan kemudian.Dengan pelan Halwa membangunkan Edzhar, pria itu terlambat bangun karena hampir semalaman berkutat dengan pekerjaannya, karena terdapat sedikit masalah pada perusahaannya itu."Ed, Bangun Ed. Bukannya kamu harus ke kantor hari ini?" seru Halwa."Aku masih ngantuk sekali, Aşkım.""Lawan kantuknya, Ed. Sekarang kamu mandi dan bersiap-siap saja ya, biar aku bawakan sarapan pagimu ke kamar," ujar Halwa, baru saja ia berdiri tapi Edzhar sudah menarik lengannya hingga Halwa jatuh di atas tu6uhnya."Ed!" pekik Halwa."Pagi-pagi sekali kamu sudah serepot ini, Aşkım. Lebih baik kita kembali tidur lagi," gumamnya dengan kedua mata yang masih terpejam."Ed! Kamu yang memintaku untuk membangunkanmu sepagi ini! Sekarang ayo cepat bangun,"Edzhar membuka sebelah matanya hanya untuk melirik jam di dinding, "Masih tersisa satu jam lagi, cukup untuk aku memakanmu terlebih dahulu," ujarnya sebelum menarik kep

    Huling Na-update : 2025-04-05
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Arisan Sosialita

    Setelah satu minggu mereka berada di Turki, Anne datang mengunjungi mereka, dan sekarang adalah hari ketiga Anne berada di rumah Edzhar, untuk menghadiri arisan sosialita yang akan dihadiri istri dari para pengusaha sukses nanti malam. "Kamu ikut saja ya, Wa!" seru Anne di sela sarapan pagi mereka. Halwa mengunyah dengan cepat makanan di dalam mulutnya dan menelannya sebelum menjawab, "Sebaiknya aku tidak ikut, Anne. Perutku sudah terlihat membesar dan aku tidak percaya diri." "Justru itu, Anne mau mengenalkanmu pada teman-teman Anne, dan memamerkan kepada mereka semua kalau sebentar lagi Anne akan memiliki cucu, kembar pula," jelas Anne dengan kedua mata yang terlihat berbinar-binar. Jelas sekali memang itulah tujuan Anne mengajaknya ke acara arisan itu, selain ingin mengenalkan Halwa, ia juga ingin memproklamirkan cucu kembarnya yang dalam tiga bulan ke depan akan segera hadir ke muka bumi ini. Halwa menata

    Huling Na-update : 2025-04-06
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Kamu Cantik Sekali

    "Bagiku Lea tetap menantuku! Dan kenapa kamu tidak mengundangku sewaktu Edzhar dan Halwa menikah?" rutuknya. "Jangankan mengundangmu, aku pun tahunya mereka sudah menikah secara diam-diam, Edzhar takut Halwanya direbut orang mungkin," jelas Anne. Halwa menjadi lebih salah tingkah lagi. Bagaimana kalau mereka terus mencecar kenapa pernikahannya dengan Edzhar begitu mendadak? Bagaimana kalau mereka mengetahui alasan sebenarnya Edzhar menikahinya dulu? "Apa kamu sedang tidak enak badan, Wa? Wajahmu tiba-tiba memucat seperti itu," tanya tante Rycca. Di antara ketiga wanita paruh baya itu, mommynya Victor lah yang terus saja menatapnya dengan tatapan penuh selidik itu. 'Apa Tante Rycca tahu kalau aku dan Victor sempat dekat?' Halwa bertanya-tanya di dalam hatinya. "Aku hanya sedikit merasa mual, Tan." "Wa, bagaimana kabar Lea? Apa kamu sering bertemu dengannya?" tanya tante Lucy. "Ter

    Huling Na-update : 2025-04-06
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Tita Kembali

    Halwa tergelak saat Edzhar mengejarnya dan memekik pelan saat pria itu berhasil menangkapnya, "Mau lari ke mana, Aşkım?" tanya Edzhar dengan senyum penuh kemenangan, lalu menciumi pipi hingga turun ke leher Halwa."Ed! Jangan di sini!" protes Halwa dengan nafas terrngah.Edzhar langsung membopong Halwa, "Di kamar kalau begitu!" serunya sambil melangkah mantap ke dalam rumah, tanpa menyadari ada seseorang yang tengah duduk di ruang tamu mereka."Ed ... " sapa orang itu, membuat punggung Edzhar menjadi kaku seketika.Perlahan Edzhar balik badan ke arah suara itu, kini bukan hanya Edzhar yang matanya membesar saat melihat orang itu Halwa juga, ia langsung menangkup mulutnya dengan kedua tangannya."Tita!" pekik Edzhar dan Halwa secara bersamaan.Wanita itu terlihat kacau, dengan perutnya yang membuncit, serta air matanya yang mengalir keluar dari kedua matanya itu."Ed ... " isaknya sambil sesengukan karena tangisannya, j

    Huling Na-update : 2025-04-06
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Love and Trust

    "Bahkan mereka telah membuatmu hamil seperti ini!" geramnya."Milikmu ... " desah Tita lirih."Apa maksudmu?""Yang tengah aku kandung ini adalah anakmu, Ed," ungkap Tita.Edzhar mundur beberapa langkah ke belakang, matanya menatap Tita dengan tatapan tidak percaya. Pun demikian dengan Halwa, ia menangkup mulutnya untuk menahan pekikannya. Pengakuan Tita itu seperti menaburkan garam di atas luka hatinya."Ba ... Bagaimana bisa?" tanya Edzhar tergagap, ia melirik Halwa yang tengah menatap mereka dengan sorot mata terluka, lalu segera menghampirinya, dan meremas kedua tangan Halwa yang ia satukan di atas pangkuannya,"Aşkım, aku ... ""Apa kamu lupa kita melakukan itu satu hari sebelum kamu kembali ke Turki? Tiga minggu sebelum hari ulang tahunmu!" potong Tita tajam, perhatian Edzhar kini kembali lagi padanya."Sebenarnya kedatanganku ke Turki selain ingin merayakan ulang tahunmu, juga untuk memberitahumu mengenai

    Huling Na-update : 2025-04-07

Pinakabagong kabanata

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Setelah Kamu Pergi

    "Kamu bicarakan dulu berdua sama Edzhar, yaa ... " bujuk Victor setelah menceritakan niat Edzhar tadi."Tapi, Vic ... ""Ay ... Bagaimanapun juga kalian harus tetap membahas masalah pengasuhan Edson dan Vanessa. Daripada terus menundanya lebih baik kalian selesaikan sekarang, biar kalian sama-sama enak."Halwa mendesah pelan, ia melirik Edzhar yang tengah berbincang serius dengan anne Neya, sementara Vanessa sedang disuapi suster Mia."Aku takut Edzhar akan membujukku lagi seperti semalam, Vic.""Ya, Edzhar sudah mengatakannya padaku. Dan kamu tenang saja, niatnya sudah bulat untuk tidak mengusik hubungan kita, dan bersedia menyerahkan hak asuh penuh anak-anak padamu.""Benarkah?" tanya Halwa, dan Victor menganggukkan kepalanya tanpa keraguan sedikitpun."Baiklah aku percaya padamu.," ujarnya.Setelah matanya bertemu mata dengan Edzhar, lewat isyarat matanya, Halwa meminta pria itu untuk ikut ke balkon bersamany

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Dua Wanita Kesayangan

    "Apa yang ingin kau bicarakan, Ed?" tanya Victor sesampainya mereka di Balkon.Sahabatnya itu terlihat sangat kacau, tidak Edzhar yang selama ini ia kenal, yang selalu terlihat rapi dan penuh percaya diri. Malam ini, pria itu jauh lebih kacau dari saat di Villa tadi.Kedua tangan Edzhar berpegangan pada pagar balkon, sementara matanya menatap nanar ke arah Menara Eiffel, yang menampakkan cahaya warna-warni. Efek jingga keemasan yang sangat indah terlihat dari tigaratus tigapuluh enam lampu sorot natrium yang dipasang di struktur menara itu.Ya, itulah Paris ... Terlihat jauh lebih indah dan romantis saat malam hari. Romantis bagi mereka yang sedang dimabuk cinta, tapi terasa hampa bagi Edzhar, pria yang akan menyerahkan dua orang wanita yang paling ia cintai itu pada sahabatnya, Victor."Ed ... " panggil Victor lagi.Dengan enggan Edzhar mengalihkan perhatiannya dari icon Paris itu ke sahabatnya, ia menguatkan dirinya saat mengatakan deng

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Dilema

    "Bisa kita bicara di kamarmu, Neya?" tanya mommy Rycca.Anne Neya melirik sekilas Edzhar yang masih termenung di balkon sambil melihat icon Paris itu, sebelum akhirnya mengangguk."Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanyanya setelah menutup pintu kamarnya."Aku yang telah membocorkan pertunangan Halwa denganputraku pada Edzhar," aku mommy Rycca sambil duduk salah satu sofa santai yang berada di dalam kamar itu.Sambil mengerutkan keningnya, anne Neya bergegas menghampiri dan duduk di sofa sebelahnya,"Jadi kamu yang mengirim pesan itu? Kenapa?" tanyanya lagi.Mommy Rycca mengurut keningnya sambil menyandarkan punggungnya di sofa, ia pun masih tidak habis pikir dengan tindakan impulsifnya itu,"Entahlah ... " hanya itu jawaban yang keluar dari mulutnya."Jangan bilang kamu sebenarnya tidak merestui hubungan putramu dengan Halwa?" tebak anne Neya sambil menyipitkan kedua matanya.Melihat sahabatnya yang tida

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Apa Aku Egois?

    Kontak skin to skin, dan dekapan lembut Halwa itu memiliki efek psikologis menenangkan, dan memberikan rasa nyaman pada Vanessa, hingga putrinya itu pun tidur dengan sangat nyenyaknya.Ibu dan anak itu sama-sama tertidur lelap hingga Halwa terbangun karena sentuhan tangan lembut seseorang di pipinya,"Anne ... " sapa Vanessa saat Halwa membuka kedua matanya.Selama ini Vanessa hanya bisa melihat foto-foto Halwa yang terpajang di rumahnya saja. Dan saat bisa melihat Annenya itu secara langsung, membuat anak itu terlihat ragu-ragu, antara Halwa nyata ada atau hanya ia bermimpi seperti biasanya saja.Kedua bola matanya seketika berkaca-kaca saat melihat senyum hangat Halwa,"Hai, cantik ... " sapa Halwa dengan suara parau, dan seketika itu juga tangis Vanessa pecah,"Anne ... Anne ... " isaknya sambil memeluk erat Halwa, seolah-olah takut kalau ia melepasnya Halwa akan kembali menghilang."Iya, Sayang. Ini Anne ... " ujar

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Tolong Beri Satu Kesempatan Lagi

    Edzhar menahan pintu kamar tempat Vanessa tertidur, dengan plester kompres demam yang menempel pada keningnya. Dengan langkah pelan dan kedua mata yang sudah dibanjiri air matanya itu, Halwa mendekati putrinya yang entah kenapa terlihat rapuh itu,"Vanessa ... " gumamnya lirih.Halwa nangis sesengukan sambil berlutut di samping tempat tidur Vanessa, tangannya yang gemetar meraih tangan mungil putrinya itu, yang terlihat jauh lebih kecil dari tangan putranya, Edson."Vanessa, putriku ... " desahnya sambil menciumi punggung tangan putrinya itu yang masih terasa hangat.Ia menempelkannya di pipinya, merasakan hawa panas yang mengalir dari telapak tangan Vanessa ke pipinya. Sementara tangan lainnya membelai lembut rambut putrinya itu.Tadi di sepanjang jalan Halwa sudah menyiapkan dirinya untuk tidak nangis, untuk terus terlihat kuat saat bertemu dengan putrinya nanti. Karena seorang anak bisa merasakan juga kesedihan ibunya, terutama anak ba

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Pertemuan Halwa dan Vanessa

    "Membicarakan apa? Menjelaskan apa?" tanya Halwa bingung."Vanessamu dan Edzhar masih hidup, Ay ... "Halwa mengerutkan keningny, ia merasa sangat bingung, luar biasa bingung. Ia menatap penuh mata tunangannya itu,"Vic, jangan becanda ini tidak lucu!" keluhnya.Meski bibirnya mengeluarkan keluhan itu, jantungnya mulai berdebar dengan sangat cepat selama ia menunggu balasan dari tunangannya itu."Apa aku terlihat tengah becanda, Ay? Apa aku pernah becanda jika menyangkut orang yang aku kasihi? Yang kamu sayangi?" tanya Victor dengan nada lembut, tidak sedikitpun ia marah dengan kecurigaan Halwa padanya.Halwa menggelengkan kepalanya, ia munduru beberapa langkah ke belakangnya,"Itu tidak mungkin ... Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri vanessaku itu sudah tidak bernapas, Vic!" sangkalnya, ia menangkup mulutnya dengan kedua mata yang membola,"Itu tidak mungkin ... " lanjutnya, air mata mulai membasahi kedua

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Vanessamu dan Edzhar Masih Hidup

    "Poppa ... Aku punya dedek!" pekiknya dengan riang dan Victor mengangguk, ia pun menghapus air mata di sudut matanya. Ia dan juga sahabatnya yang lain, sama terharunya saat melihat pertemuan ayah dan anak itu yang mengharu biru. Edson kembali ,mengalihkan perhatiannya ke Edzhar, "Jadi kapan aku bisa ketemu sama dedek Vanessa?" tanyanya dengan nada tidak sabar. "Secepatnya ... " jawab Edzhar. Ia tidak bisa menjanjikan kapannya, karena ia juga belum tahu Halwa bersedia bertemu dengannya atau tidak. Tapi seandainya pun Halwa tidak mau bertemu dengannya, ia akan tetap mempertemukan Edson dengan saudarinya, meski putranya itu tidak mengetahui kalau Vanessa adalah adik kandungnya. Edzhar mengangkat dan menggendong Edson, lalu beralih menatap Victor, "Apa Halwa bersedia bicara denganku?" tanyanya. "Satu-satu, Ed. Membawa Edson padamu saja sudah membuatku d

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Pelukan pertama

    Edson baru akan menghampiri Victor ketika Halwa menggendongnya, dan tanpa repot basa-basi lagi, ia langsung membawa putranya itu kembali masuk ke dalam Villa. "Aku akan bicara dengan Aira sebentar!" seru Victor lalu berdiri dan segera menyusul tunangannya itu. "Ay, tunggu Ay!" Halwa menghentikan langkahnya, ia memberikan tatapan dongkolnya pada Victor, "Kenapa pria itu masih berada di sini? Kenapa kamu bersikap baik padanya?" cecarnya. "Kalian di sini rupanya? Tamu-tamu sudah mencari kalian, ayo ke belakang lagi!" seru mama sambil menarik lengan Halwa. "Poppa ... " rengek Edson mengangkat kedua tangannya minta digendong Victor. "Berikan Edson padaku, kamu temani tamu-tamu saja terlebih dahulu yaa," bujuk Victor. "Sebentar, Ma. Ada yang ingin aku bicarakan pada Victor dulu," ujar Halwa sambil melepaskan lengannya dari genggaman mamanya itu. "Tapi tamu-tamu ... "

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Kenapa Merahasiakannya?

    "Jadi insiden kapal pesiar itu sengaja direncanakan Tita untuk menjebak Aira?" tanya Victor setelah Edzhar selesai menceritakan semuanya.Tragedi itulah awal dari penderitaan Halwa. Ia lolos dari perangkap jahat Tita, tapi malah jatuh ke dalam jerat Edzhar. Victor yakin betul, saat mengetahui semua kebenaran itu, pasti Edzhar tersiksa oleh rasa bersalahnya.Bagaimana tidak? pria itu dengan kejam telah melakukan hal buruk pada Halwa, membuat Halwa tersiksa lahir dan batin, menjadikan dua bulan hidup wanita itu laksana berada di dalam neraka."Ya ... Kalian pasti menertawakan kebodohanku, ya kan? Tertawa dan hina saja aku, kalian tidak salah, aku memang terlalu mudah dibodohi wanita itu," desah Edzhar sambil menatap sendu satu-persatu sahabatnya itu."Tidak ada satupun dari kami yang akan menertawakanmu, Ed. Di banding orang lain, kami yang paling tahu betapa pandai dan cakapnya kau dalam hal apapun, ya kecuali dalam hal asmara. Kau pintar dengan se

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status