Silakan Ceraikan Aku, Tapi Bayar Dulu Utangmu

Silakan Ceraikan Aku, Tapi Bayar Dulu Utangmu

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-12
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
39Bab
2.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

"Tolong lepaskan aku, Ais. Aku hanya mencintai Rana.. " "Bayar dulu hutang-hutangmu, Mas." "Jika sudah, kamu mau melepaskan aku kan?" "Ya, hanya saja.. jika itu terjadi, kamu sungguh berhutang surga padaku. Harusnya kau selalu menjadi tempat aku merindukan surga.. " "Maaf, Ais. Aku tidak bisa merakit kisah sejuk itu bersamamu. Sebab perasaan itu.. hanya bisa aku berikan untuk Rana.. Aku tidak ingin terus menderita Ais.." Air mata Aisyah menetes begitu pilu, "Dan aku harus menanggung sendiri atas derita yang kau torehkan, begitu kah?" Ilyas diam, ia menunduk begitu dalam, ucapan Ais berhasil membuatnya merasa jadi lelaki yang sempurna kebrengsekannnya. Tapi dia tidak peduli. Ia hanya ingin hidup bersama Rana dan akan melakukan apapun untuk itu.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Prolog

Hening begitu mencekam ruangan kecil itu, Aisyah dan Ilyas diam seribu bahasa. Penyesalan mendalam begitu mencengkram hingga tampak di wajah Ilyas. Lelaki itu akhirnya berani mengutarakan perasaannya yang terpendam selama ini.

"Maafkan aku, Ais... "

"Cukup, mas!!" 

Aisyah yang sedari tadi menahan amarah akhirnya mengeluarkan suara. Hatinya terlampau sakit, selama dua tahun pernikahan suaminya selalu memperlakukan dia dengan baik. Meski Allah belum memberikan rezeki keturunan untuk mereka, tapi suaminya tak pernah mempermasalahkan itu. Mereka hidup harmonis, siapa sangka harus menemui masalah tragis begini.

"Jadi ini sebabnya setiap kita berhubungan kamu tidak pernah menatap mataku dengan penuh kasih? Sekali menatapku, kamu menyebut nama "Sweety"? Ternyata itu sebutanmu untuk perempuan jalang itu, hah?!" Aisyah marah besar, hatinya pilu. Lara yang ia dapat begitu memukul nurani.

"Jaga kata-katamu, Ais! Aku tau kamu kecewa, tapi mulutmu itu tidak pantas menyebut Rana seperti itu!" bela Ilyas dengan tatapan tajam. Lelaki itu memang brengsek, ia telah menyakiti hati Aisyah, dan kini masih berani menambah lukanya secara terang-terangan.

Aisyah tertawa sinis dengan pembelaan suaminya, jelas sekali bahwa ia tidak sepenting perempuan yang kembali hadir di hidupnya itu.

"Kamu keterlaluan, Mas. Aku kurang apa sama kamu??? Selama di rumah pakaianku selalu rapi, aku merawat tubuhku untuk selalu wangi. Wajahku selalu ku rias sederhana, seperti apa yang kamu suka. Setiap kamu butuh bantuan, aku selalu ada. Sekarang apa ini? Ini balasanmu, Mas?" Air mata Aisyah berderai begitu deras, ia tak menyangka jika suaminya akan melakukan pengkhianatan.

"Ais... Kamu memang sempurna.. Tapi sungguh, rasa cinta itu tumbuh bukan karena semua itu... Aku merasa lebih nyaman dengan Rana. Dia cinta pertamaku..."

"Omong kosong!!!!" Aisyah berteriak hebat, ia benar-benar ingin meluapkan seluruh lukanya.

"Ais tolong.. Bantu aku sekali ini lagi... Setelah itu aku berjanji tidak akan mengganggumu... Tolong ikhlaskan aku... "

Luka itu semakin menjerit dalam hati Aisyah. Dia sungguh tidak menyangka, orang yang ia cintai memperlakukannya sesakit ini. Apa suaminya itu tidak berpikir, meski ia pergi, lantas bagaimana Aisyah akan menanggung rasa sakit hatinya sendirian? 

"Aku tidak bisa meninggalkan dia lagi, Ais. Dia juga tidak mau jika aku menikahi dia sementara aku masih jadi suamimu..."

"Aku pun tidak sudi!!!"

"Maka dari itu.. Aku mohon.... "

"DIAM!!!"

Amarah dalam hati Aisyah semakin membara. Ia tidak bisa meneruskan pembicaraan ini lagi. Ditatapnya dengan nyalang mata Ilyas. Segala kesedihan yang ia pendam selama ini harus dilupakan.

"Jika kamu mau pergi, silakan kembalikan dulu semua uangku yang pernah aku berikan padamu dan keluargamu. Semua hutang keluargamu yang kau bayar menggunakan uangku, kembalikan semua itu. Baru aku ikhlas melepasmu!"

Kalimat itu membuat Ilyas mematung. Ia tak bisa berkutik. Amarah dalam hatinya membuncah. Lelaki itu bahkan tidak sadar diri dengan segala bantuan finansial yang istrinya berikan. Ia malah dengan seenak jidat menyakiti hati perempuan yang mencintainya hanya untuk kembali menoleh ke belakang.

Hati perempuan mana yang tidak akan sendu? Aisyah telah menahan segala kesedihannya tiap Ilyas meminta bantuan untuk keluarganya. Ia juga merelakan bagiannya untuk diberikan pada keluarga Ilyas.

Tapi kini, perempuan yang hatinya telah disakiti itu tak lagi sudi menahan apapun. Ia tak sudi berbaik hati usai hatinya hancur lebur.

"Aku tidak akan membiarkan kamu pergi dengan mudah, Mas. Ingat.. kamu berhutang banyak bantuan padaku. Kau tidak lupa, kan?!"

Aisyah, perempuan yang lembut itu, kini tak lagi mampu merasakan apapun. Sakit hatinya yang teramat dalam, membuat ia sepenuhnya berubah. Sedangkan Ilyas, lelaki itu hanya terus menahan amarah untuk istri yang telah ia sakiti dengan begitu ringan hati.

********

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
39 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status