Home / Romansa / Skandal sang Nyonya Muda / BAB-55 MASUK PERANGKAP?

Share

BAB-55 MASUK PERANGKAP?

Author: UMMA LAILA
last update Last Updated: 2025-07-12 00:48:51

Di dalam ruang kerjanya yang modern dan mewah di lantai sepuluh Mahendra Tower, Raka duduk menyandarkan tubuhnya ke kursi kulit hitam. Jarinya memijat pelipis kanan dan kiri, mencoba meredakan denyut di kepalanya yang sejak tadi terasa menyiksa.

“Kenapa sih Selina jadi sensitif banget? Aku kan udah jelasin… Nayara baru pulang dari rumah sakit, ada mertuaku juga. Apa susahnya ngerti situasi sebentar aja?” gumamnya kesal.

Ting!

Notifikasi WhatsApp masuk. Tanpa perlu mengecek layar, Raka sudah tahu pasti dari siapa.

“Huft…” nafasnya terhempas berat.

Ia mengambil ponsel di meja, membaliknya, dan benar — nama Selina muncul di layar. Pesan yang kesekian kali hari ini.

Tanpa membuka isi pesan, Raka memilih mengunci layar ponsel dan meletakkannya di laci. Dia mencoba fokus kembali ke layar komputer di hadapannya, memeriksa beberapa draft kontrak merger yang sudah menumpuk.

Tapi tak sampai dua menit…

Ponsel kembali bergetar.

Raka mendengus. Dia bahkan tidak perlu melihat nama di layar untuk me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-58 TIDAK AKAN KALAH

    “Kamu!”Tangan Raka terangkat ke udara.“Apa? Mau mukul aku? Nih, pukul sini!” Nayara maju, mendekatkan wajahnya ke wajah Raka. Matanya tajam, menantang, penuh bara. “Sekalian aja abis ini kita cerai!”Tanpa ragu, Nayara menggenggam pergelangan tangan Raka dan menempelkannya ke pipinya sendiri. Wajahnya pucat, tapi keras.Raka mendengus, menarik tangannya kasar. Jemarinya menyisir rambut acak-acakan, lalu berdiri berkacak pinggang.“Hah~”Nayara membuang muka, melipat tangan di dada, wajah masam.“Kamu lapar, kan? Ayo, keluar. Makan di restoran.” Suara Raka mulai diturunkan, mencoba meredakan ketegangan.“Gak mau!” Nayara melotot. “Ngapain juga kamu sok ngurusin aku? Sana urusin aja gundik kamu yang lagi hamil!” Telunjuk Nayara menghantam dada Raka tanpa ampun.“Cukup, Nay.” Raka menahan pergelangan tangannya. “Aku gak mau ribut di sini. Udah, ayo cari restoran. Lupakan makanan sampah itu.”“Makanan sampah?!” Nayara membentak. “Mulut kamu ringan banget, ya! Itu makanan kesukaan aku! K

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB 57 — RAKA CEMBURU?

    Raka terbaring di atas ranjang, kemeja kantor masih melekat. Kancing atas terbuka, dasi longgar di leher, rambutnya acak-acakan. Wajahnya lelah, tapi pikirannya jauh lebih berat daripada tubuhnya yang penat.“Sial… siapa Bara?” desisnya pelan. Suaranya memecah keheningan kamar sore itu.Ponselnya tiba-tiba berdering. Nama Selina terpampang di layar. Raka menutup mata sebentar, memijit pelipis sebelum mengangkat.“Sayang, kamu di mana?” suara Selina terdengar manja dari seberang.“Aku di rumah Nayara. Sore ini aku di sini dulu,” ucap Raka datar.“Hah? Kok gitu sih? Mau aku ke sana aja? Atau kamu ke sini? Hehe,” goda Selina dengan tawa centilnya.“Sel… jangan main-main,” suara Raka rendah, datar, tapi berisi ancaman halus.“Ih, kamu tuh… gitu aja langsung galak,” rengek Selina, pura-pura manja.Raka menghela nafas dalam. “Aku lagi pusing. Besok aku ke sana. Sekarang nggak bisa.”“Hah? Emang kamu nggak kangen sama anak kita di perut aku ini?” suara Selina mendayu-dayu, dibuat seolah penu

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-56 SIAPA BARA?

    “Mau ke mana?”Suara Selina terdengar pelan tapi tegas dari balik sofa. Tatapannya tajam, matanya mengikuti gerak-gerik Mayunda yang sedang berdiri di depan meja rias, merapikan make-up-nya.Mayunda membubuhkan lipstik merah menyala di bibirnya. Aura menggoda terpancar kuat dari sosok wanita itu, mengenakan blouse fit dengan sedikit belahan di dada dan rok selutut yang pas membalut pinggulnya. Seksi — tapi masih dalam batas wajar. Ia menoleh dengan senyum centil.“Mau ngrayu orang,” jawab Mayunda santai, lalu mengedipkan mata ke arah Selina.Selina menyipitkan mata, mencermati penampilan sahabatnya dari kepala hingga ujung kaki. “Ngrayu orang?” nada suaranya terdengar mencurigakan.“Yoi,” Mayunda tertawa pelan. “Aku mau ketemu Bagas. Tau kan dia ngilang pas aku diculik kemarin? Aku mau minta kompensasi. Kalau cuma penjelasan doang mah percuma, Bagas itu kan licin kayak belut, selalu bisa ngeles.”Mayunda membetulkan antingnya. Senyumnya lebar, tapi matanya menyimpan ketegangan. Selina

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-55 MASUK PERANGKAP?

    Di dalam ruang kerjanya yang modern dan mewah di lantai sepuluh Mahendra Tower, Raka duduk menyandarkan tubuhnya ke kursi kulit hitam. Jarinya memijat pelipis kanan dan kiri, mencoba meredakan denyut di kepalanya yang sejak tadi terasa menyiksa.“Kenapa sih Selina jadi sensitif banget? Aku kan udah jelasin… Nayara baru pulang dari rumah sakit, ada mertuaku juga. Apa susahnya ngerti situasi sebentar aja?” gumamnya kesal.Ting!Notifikasi WhatsApp masuk. Tanpa perlu mengecek layar, Raka sudah tahu pasti dari siapa.“Huft…” nafasnya terhempas berat.Ia mengambil ponsel di meja, membaliknya, dan benar — nama Selina muncul di layar. Pesan yang kesekian kali hari ini.Tanpa membuka isi pesan, Raka memilih mengunci layar ponsel dan meletakkannya di laci. Dia mencoba fokus kembali ke layar komputer di hadapannya, memeriksa beberapa draft kontrak merger yang sudah menumpuk.Tapi tak sampai dua menit…Ponsel kembali bergetar.Raka mendengus. Dia bahkan tidak perlu melihat nama di layar untuk me

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-54 RENDAH DIRI DAN IRI YANG MENDARAH DAGING

    Suasana di penthouse mewah Selina sore itu lebih sunyi dari biasanya. Tapi di kamar mandi utama, langkah mondar-mandir terdengar jelas, diselingi suara napas berat.“Gimana ini… gimana ini…” Mayunda menggigit kuku jari telunjuknya, wajahnya pucat, matanya panik. Ponsel di tangan kirinya terus bergetar, notifikasi pesan masuk baru saja muncul.‘Kapan? Waktumu sudah lewat tiga hari. Jangan pikir kamu nggak diawasi.’Pesan dari Bima yang menyamar, orang yang dulu menculik Mayunda.“Sialan…” Mayunda meremas rambutnya. “Gimana aku bisa godain Raka kalau dia aja nggak pernah nongol di sini? Katanya Selina disayang, lah wong bayangannya aja nggak ada.”Ia mengomel sendiri, tubuhnya mondar-mandir di dalam kamar mandi mewah berlampu kekuningan itu. Cermin besar di depannya memantulkan sosok seorang wanita yang mulai depresi.“Atau… jangan-jangan mereka diam-diam ketemuan di luar? Waduh, jangan-jangan di hotel? Ya ampun, bisa tamat aku,” desisnya frustasi. Tangan Mayunda mengacak-acak rambut pa

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-53 Jejak yang Terlupa

    Ruang tamu rumah keluarga Adinata sore itu terasa sunyi. Sofa abu-abu di sudut ruangan tampak nyaman, tapi seorang wanita muda duduk di sana dengan tubuh bersandar lemas, dagu bertumpu di tangan.Nayara menatap kosong ke arah televisi yang menyala tanpa suara. Entah sudah berapa lama dia berada di posisi itu. Pandangannya kosong, pikirannya berat.Dari arah dapur, seorang wanita setengah baya datang membawa dua gelas teh hangat. Rambutnya tersanggul rapi, wajahnya teduh tapi ada gurat lelah di sana. Mariam Adinata, ibunda Nayara.“Kamu kenapa, sayang?”Mariam duduk di samping putrinya, menatap wajah Nayara dengan lembut.Nayara menoleh pelan. “Bu… aku mau tanya.”“Hmm? Mau tanya apa?”Mariam mengelus rambut putrinya pelan.Nayara menarik napas panjang. Matanya berkaca-kaca.“Aku lupa… teman SMA-ku siapa aja.”Kalimat itu keluar lirih, tapi cukup membuat Mariam terdiam sejenak.Mariam tersenyum kecil, mencoba menguatkan suasana. “Loh? Teman kamu kan banyak. Ada Selina, terus Mayunda… R

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status