Home / Rumah Tangga / Suamiku, Ayah Mantanku / #6. Persiapan Pernikahan

Share

#6. Persiapan Pernikahan

Author: Blue Rose
last update Huling Na-update: 2023-07-11 21:35:02

Lyra terus saja diam meski fitting baju pengantin telah selesai karena memikirkan ucapan calon mertuanya itu.

Untungnya, ia tak perlu berkomentar banyak mengenai pakaian yang dikenakan Jackson. Pria berusia 43 tahun itu masih tampak tampan dan muda di dalam semua jas yang dipilihnya. Bahkan, tak kalah dari Daniel.

Kini, keduanya pun berpindah tempat–ke toko perhiasan mewah yang sudah menjadi langganan Jackson.

Pria itu tak melepaskan pegangannya pada tangan Lyra yang gugup.

Lagi-lagi, Lyra merasakan keduanya disambut bak Raja dan Ratu.

"Hai, Jack. Udah lama gak ke sini, gimana kabarnya?" sapa pemilik toko itu ramah. Namun, Lyra menyadari tatapan penasaran yang tertuju padanya.

"Baik, Tan. Bagaimana kabar Tante?" balas Jackson.

"Baik juga, kamu bawa siapa nih?"

Berbeda dengan pemilik butik yang tadi dikunjungi Lyra, ia merasa wanita di hadapannya ini lebih ramah dan anggun–sikap bangsawan sejati.

"Ini calon istriku, Lyra. Kenalin Sayang, ini Tante Helena Clodan, istrinya pemilik toko Om Tan Clodan."

"Salam kenal Tante," ujar Lyra menyalami Helen.

Helen juga membalas senyum Lyra dengan ramah, "Salam kenal, Nak. Kamu keliatan masih muda."

Lyra tersenyum canggung, sementara Jackson berpura-pura kesal. "Sepertinya, tante menyindirku.”

Helen tertawa mendengar itu. "Haha, memang sengaja. Tapi, tenang, Jack. Makin tua, malah makin ganteng kamu."

Jackson mengangguk–mengerti maksud wanita di depannya ini.

"Jadi, apakah kalian mau memilih perhiasannya sekarang?" tanya Nyonya Helen kemudian.

"Sure!"

Tak lama, keduanya diarahkan melihat perhiasan di tempat khusus.

Tanpa sadar, Lyra mengagumi semua keindahan, kelap-kelip dan tempat mewah yang tersaji di Clodan Jawelry yang menyimpan berbagai produk perhiasan termahal di dunia.

Ia tahu CJ sudah dipegang oleh tiga generasi. Mereka telah bekerjasama dengan produk ternama dunia dan telah mendapat banyak penghargaan. Langganannya tentu bukan orang biasa, melainkan orang yang memandang bahwa uang 100 juta bukan apa-apa.

"Silahkan, Pak. Kami memiliki produk," ujar salah satu pelayan yang langsung menjelaskan dengan detail mengenai perhiasan di depannya.

Akan tetapi, Lyra tidak fokus. Ia malah menatap ke arah lain dan mengagumi satu kalung dengan desain pita kecil, imut, dan sederhana. Meski demikian, Lyra sadar bahwa barang itu tetaplah bermerek dan mewah yang harganya mungkin setara dengan ginjal yang ia punya.

"Ra!" panggil Jackson menyadarkan Lyra dari lamunan, "Kamu mau yang mana?"

Pria itu menunjuk kelima set perhiasan di atas etalase.

Lyra mengerutkan kening, bingung. "Semuanya cantik."

Andai tidak sedang di luar dan diperhatikan banyak orang, Jackson rasanya ingin memarahi Lyra yang seolah tidak memiliki selera.

"Pilih dua," tegas Jackson.

Lyra yang memahami ekspresi Jackson, sontak memilih dua set dengan merk yang berbeda.

Namun, keduanya memiliki desain paling sederhana di sana.

Meski begitu, Jackson tak masalah karena ia yakin harganya pasti cukup mahal.

Dengan cepat, pelayan sibuk mengemas perhiasaan pilihan Lyra.

Hanya saja, Jackson baru menyadari kalau gadis itu malah sibuk menatap kalung dengan hiasan sederhana.

"Cantik ya …?"

Tanpa sadar, Lyra mengangguk dengan senyuman tulus. "Lucu, desainnya bikin gemes."

Jackson terkekeh. "Bungkus ini juga," ucapnya.

Seketika gadis itu merutuk dirinya karena ketahuan pria di hadapannya menginginkan perhiasan yang pastilah mahal itu.

"Pak, saya cuma pingin lihat aja. Saya–"

"Diem. Kita tinggal pilih cincin, abis itu pulang," potong Jackson cepat.

Lagi dan lagi, Lyra hanya bisa pasrah dengan apa yang sudah Jackson putuskan.

Berjalan dengan Jackson, membuat gadis itu dapat merasakan kemiripan antara ayah dan anak itu. Persis seperti Daniel yang sangat loyal pada pasangannya, Jackson juga meskipun Lyra notabene-nya hanyalah pasangan pura-pura pria itu.

Tak lama, mereka kemudian memilih cincin.

Lyra kembali menginginkan cincin sederhana terbuat dari perak dengan berlian yang ukurannya hanya satu titik.

Untungnya, Jackson tak mempermasalahkannya.

Cukup lama, acara memilih perhiasan pun akhirnya selesai.

Lyra kini merasa lelah dan lapar.

Biasanya, ia akan makan sekitar jam 11.00 - 14.00 WIB, agar bisa sampai malam.

Namun, ia tak berani mengatakannya.

Seperti tahu apa yang Lyra pikirkan, Jackson justru berhenti di depan restoran China yang cukup mewah.

Di sana, pria itu memilih tempat privat, sehingga hanya ada mereka berdua di sana.

Suasana itu membuat Lyra jadi canggung dan teringat ancaman Renata.

Jadi, tepat setelah memesan makanan, ia pun mencoba mengungkapkan kegundahan hatinya.

"Pak, aku rasa Ibunya Bapak gak suka dengan saya," ucap Lyra ragu, “Bapak yakin untuk meneruskan pernikahan ini?”

Jackson sontak melihat gadis tersebut.

"Ibu manapun bakal ragu punya menantu lusuh kayak kamu. Kalau kamu jadi sama Daniel juga, saya agak ragu untuk kasih restu."

Jleb!

Lyra hanya bisa terdiam.

Tega sekali Jackson mengatakan hal itu.

Ia menghela napas mencoba tabah. "Saya paham sih, tapi saya sedang membicarakan tentang rencana kita."

"Siapapun yang saya pilih tanpa campur tangan Ibu saya, selalu dia tolak kok. Mantan istri saya juga ditolak sama dia," ujar Jackson santai.

"Berarti kalian cerai karena Bu Renata?" tanya Lyra terkejut.

"Seperempat iya. Tapi, selebihnya karena kami udah beda jalan. Jadi kami memutuskan sendiri-sendiri, memang Daniel gak cerita tentang neneknya?"

Lyra menggeleng. "Daniel justru terlihat menyayangi Neneknya dan maaf, ia tampak kecewa pada Ibunya,” ucapnya, “Tapi kalau begini, sepertinya Bapak dan Bu Renata mencoba menutupi dari Daniel, ya?"

Jackson mengangguk. "Benar, tapi aku juga berusaha membujuknya agar tidak membenci Ibunya. Tampaknya, Daniel juga mulai akrab lagi dengan Ibunya."

"Kalian mudah sekali bercerai ...." gumam Lyra tanpa sadar.

Jackson mendengarnya dan ingin mengomeli gadis itu.

Namun belum sempat berbicara, pelayan sudah datang membawakan makanan pesanan mereka.

Mereka pun makan dengan tenang, dan pulang setelahnya.

Hanya saja, Lyra masih saja melamun–memikirkan masalah keluarga Jackson yang cukup pelik.

Tanpa sadar, arah jalan pulang yang dilalui ternyata bukan ke arah kontrakan barunya.

"Tunggu … arahnya salah, Pak!" panik Lyra.

Jackson malah mengedikkan bahu santai. "Saya gak mau ke tempat kumuh. Mulai hari ini, kamu tinggal di apartemen saya. Barang-barangmu juga udah dibawa ke sana.”

"Hah?!"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (5)
goodnovel comment avatar
Ratna Sulthan
cerita nya bagus aq suka
goodnovel comment avatar
Wahyuni Asih
keren ceritanya
goodnovel comment avatar
Diana Navisha
ceritanya bagus jd tambah penasaran
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Suamiku, Ayah Mantanku   #190. Extra Part 3 - TAMAT

    "Mohon maaf, tapi Nyonya Besar Davidson sudah tiada pada jam 7.32 WIB." Seluruh keluarga besar Davidson langsung menangis tak karuan, apalagi Jackson yang merupakan orang tersayangnya. Nenek Davidson adalah penghubung keluarga setelah kepergian Kakek Davidson, tetapi ia sudah pergi juga, lalu siapa yang akan menghubungkan mereka kali ini. Lyra memeluk suaminya yang terus mengguncang tubuh Nenek Davidson yang tak bernyawa, ia tak sanggup kehilangannya. Sampai Daniel turun tangan menarik ayahnya agar tidak berskap seperti itu. "Stop, Pah! Kasian Uyut, Papa bakal bikin Uyut sedih!" "Nek!" Jackson lemas sampai seperti ingin pingsan, tetapi ia masih bisa berdiri dan memeluk istrinya yang juga menangis melihatnya sehancur itu. "Maafin aku Sayang, aku selemah ini." "Sssstt, diam," balas Lyra malah membuat Jackson tambah menangis kencang. Keluarga Davidson menatap Jackson yang paling terpukul, membuat Renata juga mendekatinya dan memeluknya. "Sabar, Nak." ••• Pasca

  • Suamiku, Ayah Mantanku   #189. Extra Part 2

    "Maafkan saya, Pak! Tolong beri saya kesempatan untuk memperbaikinya...." tangis karyawan yang kemarin menghina Lyra. Manajer yang menyampaikan surat pemecatan itu pun menghela napas, ia tak habis pikir dengan karyawan itu yang bisa-bisanya menyenggol istri kesayangan pemilik restoran. "Saya bukan Bosnya, Re. Jadi silahkan kamu jadiin ini pengalaman di tempat barumu. Kebetulan Bu Lyra kasih link kerjaan baru buat kamu tadi." "Serius, Pak?" tanya karyawan itu. "Iya, ini usaha baru, tapi kalo kamu tekun semua akan jadi lebih baik." "Terima kasih, Pak!" Karyawan itu pun berterima kasih pada sang Manager, tapi Manager itu berkata lagi di depan semua karyawan restoran itu. "Mungkin ini udah jadi rahasia publik kalau istrinya Pak Jackson gak cantik-cantik amat, tapi masalah bucin yang bucin banget malah Pak Jackson ke istrinya. Sebenarnya masalah ini udah selesai, tapi Pak Jackson yang tau perkara ini entah dari mana langsung kasih surat pemecatan ini. Saya harap, kalau kalian pingi

  • Suamiku, Ayah Mantanku   #188. Extra Part 1

    "Papa, Dedenya lucu... hihi!" ujar Adel pada Ayahnya saat Jackson menggendong cucunya pertamanya itu. "Iya Sayang, dulu kamu juga lucu, sekarang juga masih lucu." "Aku lucu, Papa?" tanya Adel lagi. Gadis kecil itu berusia 2,5 tahun tapi sudah pintar seperti Kakaknya. Ia juga memiliki fisik seperti Jackson, padahal Jackson ingin memiliki gadis kecil yang mirip seperti ibunya. Saking cintanya ia pada istrinya sampai-sampai ia sempat ngambek karena anak-anaknya menuruni fisiknya semua. "Iya dong, Sayang," jawab Jackson. Tak lama Lyra datang membawa perlengkapan untuk bayi laki-laki itu mandi. Seperti dirinya, Jasmine juga takut memandikannya pada awal-awal melahirkan. Sekarang ia berperan sebagai ibu mertua, setidaknya ia memiliki pengalaman lebih awal dari Jasmine. "Adel seneng ya liat Dede Bayi?" tanya Lyra melihat anaknya yang antusias. Daren malah sedang bermain dengan Kakaknya--Daniel. Ini seperti Jackson sedang tukeran anak dengan Daniel. "Dede bayinya lucu Ma,

  • Suamiku, Ayah Mantanku   #187. Skip Time - End

    Dua tahun berlalu ketika Daniel menyelesaikan gelar DBA (Doctor of Business Administration), ia langsung melamar Jasmine pada ayahnya. Tentu prosesnya lancar sekali, apalagi Jackson juga sudah cocok dengan Jasmine. Semakin dewasa Daniel, semakin ia bisa melihat siapa orang yang layak ia nikahi. Maka Jackson menyetujuinya. Lyra, Jackson, Baby Dam dan keluarga besar akhirnya tinggal di rumah yang ada di Amerika selama proses pernikahan Daniel, yakni seminggu karena mereka harus membantu proses menuju pernikahan juga. Melihat bagaimana Daniel bisa menemukan sosok baik seperti Jasmine, membuat Lyra lega, akhirnya Daniel tidak dihantui oleh bayang-bayang masa lalu bersamanya. Kisah mereka memang unik dan langka, tapi begitulah adanya. Mereka bisa sama-sama berdamai dengan masa lalu, saling belajar dari pengalaman yang berharga. "Sah?!" "Sah!" "Alhamdulillah...." Mereka tentu melangsungkan pernikahan secara Islam karena Jasmine juga sudah mualaf setengah tahun yang lalu da

  • Suamiku, Ayah Mantanku   #186. Davidson Kemasan Sacet

    "Aku gak bisa janji kalau aku bisa tega mempertahankan anak itu kalau misal ada kejadian di mana janin itu membahayakan kamu. Aku takut kamu kenapa-napa," ujarnya memeluk istrinya lebih erat lagi. "Kita usahain yang terbaik," balas Lyra meyakinkan suaminya. Jackson pun tak menjawab, ia merasa lega karena akhirnya ia tau apa yang membuat istrinya sekhawatir itu pada sesuatu. Ia akan berhati-hati lain kali agar istrinya tidak overthinking karena ucapannya. Maka, keduanya terus merawat Baby Daren bersama. Menjadi CEO dan orang sibuk tidak serta merta membuat Jackson mengabaikan peran sebagai ayah. Ia sudah kapok dengan pengabaiannya pada Daniel yang membuatnya lepas kendali. Ia tak ingin anaknya menjadi salah satu di antara banyaknya anak fatherless di negeri ini. Ia ingin memberikan contoh pada semua pria di dunia ini utamanya pada seorang ayah, bahwa keluarga lebih berharga dari segalanya. _+_+_ Jackson dan Lyra menghadiri sebuah pesta ulang tahun dari salah satu konglomer

  • Suamiku, Ayah Mantanku   #185. Overthinking Mom

    Lyra langsung bad mood ketika Jackson menjawabnya dengan langsung seperti itu, bahkan tidak ada kata kiasan apa-apa langsung berkata 'Gak!'.Ia merasa kalau suaminya tidak mau memiliki anak lagi dengannya, karena mungkin Jackson sudah bosan dengannya dan berencana meninggalkannya. Lyra jadi overthinking sendiri tanpa berani mengungkapkan perasaannya pada sang suami. Ia jadi banyak melamun dan tidak fokus ketika bicara dengan suaminya. Jackson sebenarnya merasakan itu, tapi ia berasumsi mungkin Lyra butuh waktu untuk sendiri. Ia takut jika menanyakannya langsung, malah membuat Lyra stres. Ia paham kalau wanita pasca melahirkan akan mengalami yang namanya stres atau sampai pada Baby Blues yang sangat berbahaya.Ia berusaha memberikan perhatian-perhatian untuk sang istri, tetapi Lyra meresponnya dengan pasif. Hal itu tentu sangat mengganggunya juga, tapi apakah tindakannya tepat jika bertanya.Baby Daren juga tumbuh dengan baik, membuat Lyra merasa lega meski masih memiliki perasaan me

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status