Share

Misteri Kalung Risma

Seperti ada seutas tali yang mencekik leher ini, dan aku terseret ke belakang dari posisi duduk.

Kupegangi leherku dengan kedua tangan, tak ada suatu benda pun yang mencekikku namun rasanya aku benar-benar tengah dicekik.

“Risma! Kamu datang lagi!” kataku.

“Ayo, bilang pada suamimu untuk segera menebus dosa-dosanya padaku! Dan kembalikan kalungku! Dia pembohong, jangan tertipu kata-kata dan sikap manisnya!” bisik Risma di telingaku.

Setelah itu, dia melepaskan cekikkannya dengan kasar, membuatku tersungkur ke depan hingga menubruk punggung Mas Burhan yang sedari tadi memang duduk di depanku.

“Kamu kenapa?” tanya Mas Burhan, menoleh padaku.

“Ri—risma datang lagi, Mas. Apa kamu tidak merasakan kehadirannya barusan?”

Mas Burhan cukup terkejut. “Kalung yang kuberikan padamu, kamu masih menyimpannya, kan?” tanyanya.

“Kusimpan di lemari,” jawabku. “Mas, Risma sering datang dan menggangguku ... sepertinya dia tidak akan berhenti sampai tujuannya tercapai.

Sebenarnya, apa maunya dia , Mas? Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status