Share

Ngidam

Selamat kami di kafe itu, Mbak Helen tidak berani' lagi mendekat, padahal aku sudah minta maaf. Mungkin dia takut karena sempat kubentak tadi. Aku kah yang terlalu sensitif, atau keadaan memang membuat aku mudah marah.

Aku coba runut kembali kejadian hari ini, dua kali aku salah sangka, dua kali aku mintak maaf. Akan tetapi jiwa wanita tak pernah salahku muncul. Ini semua salah Bang Parlin.

"Bang, coba kemarin-kemarin Abang jujur, kan aku gak curiga," kataku setelah kami selesai makan.

"Ini tentang apa, Dek?" tanya Bang Parlin.

"Tentang Abang punya anak angkat perempuan, tentang ada gadis cadel," kataku.

"Iya, Dek, iya, Abang minta maaf," kata Bang Parlin.

"Lo, tumben cepat kali minta maaf, Bang?" tanyaku kemudian.

"Waduh, jadi harus bagaimana, Dek,"

"Biasanya Abang jago ngeles,"

"Ya, Ampun,"

Saat kami sudah hendak pulang, ada mobil parkir di depan kafe tersebut. Aku kenal mobil itu, itu mobil Tugirin.

"Eh, Bang Parlin, Tumben bawa poltob ini?" kata Tugirin.

"Razia, Bang Haji," jaw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (49)
goodnovel comment avatar
sekai
bang parlin pun hrs ikhlas kalo nia ketemu mantan, resiko bang parlin punya istri mantan nya sebelas.. wkwkwk
goodnovel comment avatar
carsun18106
bener banget mba sri, nia adlh perempuan terpilih yg jd jodohnya laki2 unik ^_^
goodnovel comment avatar
Sri Sepiari
iklas kan saja... resiko bu kades punya suami seunik bang parlin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status