Share

Tim Virtual

Author: El Nurien
last update Huling Na-update: 2024-09-18 11:14:30

"Bekerja sepagi ini?" gumamnya. "Aku harus mengambil perusahaan ibuku dan memberi Ahsin pekerjaan yang lebih bagus."

***

Ahsin sedang ngobrol virtual. Meski berdiri di samping, Ferry masih bisa melihat beberapa orang yang muncul di layar desktop.

"Bos?" pekik seseorang. 

"Wah, Bos go publik," sela lainnya. 

Ahsin tertawa. "Sudah terlanjur tercium media. Owner More tak bisa disembunyikan lagi. Kuharap kalian tidak sungkan." 

"Tidak. Kami akan tetap menganggapmu Ahsin teman kami. Dari dulu kami sudah menduga kamu putra Buana," sahut Charles sebagai penanggung jawab teknologi More. 

Ahsin mengerutkan kening. "Bagaimana bisa?"

Charles tertawa. "Kau bisa menutup wajahmu dengan topeng, tapi tak bisa menutup ID-mu dari kami."

Ahsin memicingkan matanya. "Padahal aku sudah menggunakan perangkat lain. Jadi dari awal kalian sudah tahu aku?"

Ahsin memicingkan matanya. "Padahal aku sudah menggunakan perangkat lain. Jadi dari awal kalian sudah tahu aku?"

Semua orang di layar mengangguk.

"Oh, ada. Aku rasa ID habbagea  tidak tahu Bos," imbuh Charles. 

"Dia tidak tahu aku? Bukankah dia ada di tim kalian sebelum More lahir? Lalu bagaimana kau bisa yakin dia tidak tahu aku, sedang kalian semua sudah tahu?" 

Charles tersenyum. "Aku berteman dengannya cukup lama. Bahkan aku yang mengenalkan More. Dia menutup wajahnya dengan topeng karena tidak ingin membuka diri. Dia menutup diri dan dia tidak akan mengusik orang lain. Bos, sedikit saja dia memiliki keusilan pada orang lain, gawatlah dunia."

Ahsin tersentak. "Dia sehebat itu?"

Charles tertawa. "Jangan lupa More teknologi terdaftar di salah satu 100 teratas dan dia pemenang no 1 di sebuah turnamen."

"Aku tahu dia memang luar biasa, tapi tak menyangka kalau sehebat itu. Oh iya, kenapa dia tidak muncul hari ini?"

"Kemarin dia izin libur selama sebulan. Dia cuma bilang, dia baru menikah dan akan menyelesaikan masalah keluarga. "

"Menikah?" sontak pekik beberapa orang di layar, tak terkecuali Ahsin. 

"Wah, gadis kita telah diculik orang lain," sesal salah seorang. Disahut dengan cekikan juga nada sayang dari teman lain. 

"Padahal aku sangat berharap dia berjodoh dengan salah satu di antara kita. Akan sangat disayangkan jika dia direkrut orang lain," imbuh yang lain.

Charles kembali tertawa. "Tidak semudah itu bisa mengambil dia. Dia punya pendirian sendiri. Jika kalian mau retas perangkat dia, kalian akan tahu rumitnya skema yang dia buat. Skema dia serumit dengan kehidupan nyatanya."

"Kehidupan rumit?" gumam seorang laki-laki berwajah bule. 

"Kehidupan keluarganya cukup rumit. Dan sekarang dia yang pacaran lima tahun malah menikah dengan orang asing." 

"Mengapa cerita ini sangat familiar?" gumam Ahsin. 

Ketukan pintu terdengar diiringi dengan muncul Ferry membawa sebuah dokumen. "Tuan Muda, ini dari biro periklanan."

Ahsin mengangguk tanpa menoleh. 

"Kalau begitu aku harus memberi Habba hadiah. Tapi untuk sementara aku belum tahu berbentuk apa. Nanti aku pikirkan." 

"Wah, Bos murah hati sekali," puji Charles. 

"Ini sudah seharusnya. Dia juga sangat berjasa pada More. Soal hadiah, kalian bisa memberi saran padaku lewat email. Kalau begitu aku tutup dulu." Ahsin langsung keluar dari circle tanpa menunggu jawaban timnya. 

Ahsin beralih dan membuka dokumen yang dibawa Ferry. 

"Tuan Muda."

Ahsin menghentikan gerakannya. "Bisakah kau berhenti memanggilku Tuan Muda? Canggung sekali. Kau lihat tadi pertemanan di More. Kami dapat bekerjasama dengan baik karena menghilangkan kesenjangan sosial. Di antara kami tidak ada yang tahu siapa yang paling kaya atau hebat."

Mendadak perhatian Ahsin pada pemilik akun idhabagea. Habba ia memanggil gadis virtual bertopeng itu. Ia teringat dulu sangat mengagumi gadis itu meski hanya sosok virtual. Ia berencana akan menemukan gadis itu suatu saat nanti. Siapa sangka gadis itu dan dia telah sama-sama menikah. 

"Baik Tuan Muda, eh … Bos."

Ahsin kembali memfokuskan diri pada dokumen. 

"Tuan Muda, eh Bos. Boleh saya menyampaikan informasi soal Nona Gea?"

Gerakan Ahsin terhenti. Ia langsung menutup dokumen di tangan dan memutar kursi menghadap Ferry. 

"Prayoga salah satu mitra kerja Buana dengan kontrak besar. Namun, ternyata kontributor terbesar perusahaan Prayoga itu Nona Gea. Tapi pada pesta pertunangan kemarin dia malah mendapatkan perlakuan tidak layak dari tunangannya."

Ahsin merapatkan gerahamnya. "Dan tunangannya itu dari Prayoga."

"Iya. Dia putra dari Prayoga, Bei Prayoga."

Ahsin mengepal genggamannya. "Aku tak menyangka kita bekerjasama dengan perusahaan sekejam itu. Putuskan semua kerjasama dengan Prayoga. Jika mereka menuntut, balas balik. Biarkan mereka mati suri "

"Baik, Bos. Siap laksanakan." Ferry langsung meluncur keluar. 

Ahsin mengambil ponselnya. "Kek, aku punya kabar baik untukmu."

***

Di depan teras perusahaan Gea menghentikan mobilnya. Seorang sekuriti langsung menyambut dan membukakan pintu untuknya. Ia turun dan membiarkan sekuriti itu mengambil alih mobilnya. 

"Yo, kasihan sekali, baru menikah langsung bekerja. Begitulah kalau menikah dengan laki-laki udik, tidak tahu bulan madu atau jangan-jangan tidak bisa baca kalender."

Gea mengibas-ngibas tangannya sambil mengenduskan penciumannya ke arah Sinta. "Bau busuk. Merusak pagi indahku."

Sinta meradang, tetapi Gea berlalu masuk ke dalam perusahaan. 

"Mbak Gea, kau menyinggung Tuan Bei? Pagi-pagi sudah dia  marah-marah. Dia juga menanyakanmu apa sudah datang," lapor seorang karyawati dengan nada khawatir. 

"Baik. Aku mengerti." Gea langsung meluncur ke kantor Bei. 

Baru pintu terbuka, lengannya langsung diseret Bei hingga terduduk ke meja kerja. 

"Benar kau sudah menikah?" tanya Bei sambil memajukan wajah dengan amarah tertahan. 

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Suamiku Kuli Terhormat    Cinta

    “Gea!” Ahsin memegang bahu Gea. “Tenangkan dirimu.”“Bagaimana bisa tenang, Paman begini karena aku,” sahut Gea panik. “Gea, dengarkan aku.” Ahsin mengguncang bahu Gea. Seketika Gea terdiam. “Jangan menyalahkan diri. Paman melakukannya dengan senang hati. Kau juga lihat ‘kan senyumnya kemarin?”“Tapi ….”Ahsin mengusap wajah istrinya yang basah. “Selain itu, ternyata Paman mempunyai kanker paru-paru, jadi tusukan itu memparah kesehatannya yang buruk.”Gea menggenggam tangan Ahsin. “Kita ke sana ya. Aku ingin mengucapkan terima kasih padanya.”“Paman belum sadar.”“Dia pasti dengar. Seperti kau bilang kemarin, kau mendengarnya hanya saja tidak bisa memberi respon.”Ahsin menghela napasnya. Ia merapikan rambut Gea. “Kau tidak menanyakan keadaanku? Kau tidak lihat, aku juga mengenakan gelang pasien?” Gea tergagap. Ia baru menyadari gelang yang dikenakan Ahsin. “Bukankah kau kelihatan baik-baik saja sekarang?” kilahnya.“Setidaknya kau bertanya perasaanku?” protes Ahsin dengan memasang

  • Suamiku Kuli Terhormat    Pengorbanan Paman

    Ahsin sudah merasakan separuh nyawanya melayang. Ia tidak akan pernah rela Gea terluka untuknya. Namun, sepersekian detik ia dikejutkan fakta lain. “Paman?” seru Ahsin. Gea berbalik. Matanya membesar begitu melihat pisau yang dipegang Noura itu berada di badan Tuan Mirja.Noura tersentak. Pisau di tangannya terlepas. Badannya mendadak gemetaran. Ia sulit mempercayai penglihatannya. Bagaimana Tuan Mirja tiba-tiba menghalanginya? Melihat Noura yang syok, Ferry tidak membuang kesempatan itu. Ia berhasil meringkus Noura, sedang bodyguard lain menangkap anak buah Noura. Ferry menyerahkan Noura ke bodyguard lain. Ia segera menelpon ambulan.Ahsin menyambut tubuh Tuan Mirja yang hampir menyentuh tanah. “Kenapa Paman lakukan ini?” sesal Gea. Air matanya mendadak tumpah ruah. Tuan Mirja menyentuh pipi gigi dengan tangannya yang berlumuran darah. Ia menyunggingkan senyum. “Jangan menangis. Paman bahagia bisa melakukan ini. Keinginan Paman untuk menyelamatkan ibumu akhirnya tertunaikan hari

  • Suamiku Kuli Terhormat    Obsesi

    Gea tertawa. “Sekarang kau mengakui kehebatan seseorang yang hanya bisa belajar dengan otodidak?” ejek Gea lemas.Noura tersentil, tapi bukan waktunya memikirkan harga diri. Sudah berapa lama High tidak bisa diakses dan entah berapa milyar kerugian yang ia alami.Pria besar itu menyeret Gea dan mendudukkan ke kursi yang berhadapan dengan laptop. Noura mengambil pisaunya dan menodongkan ke leher. “Bersihkan.”“Kau pikir aku sebodoh itu? Kau akan membunuhku begitu Highmu kembali.”Plak. Sebuah tamparan mendarat ke pipi Gea. “Jangan keras kepala. Jika tidak, kau akan memohon kematian kepadaku.” Peuh. Gea menyemburkan ludahnya yang merah ke muka Noura, kemudian ia memasang wajah ejek. Plak. “Cepat lakukan!” teriak Noura. Ia semakin kesulitan mengendalikan emosinya. Kalau saja bukan karena ingat kerugian dan tuntutan yang akan dialaminya, ia tidak akan sesabar ini. “Begitu cara meminta. Noura, sekarang kau yang membutuhkanku.”Noura mengerjap. Terlihat kebimbangan di matanya. Gea teru

  • Suamiku Kuli Terhormat    Pemilik High

    Tuan Mirja beralih pada dokter Austin. “Seberapa buruk, dokter?”“Seharusnya tidak apa, selama emosinya tidak dirangsang dan energinya tidak dikuras.”Mendadak Tuan Mirja jadi panik. “Dalam situasi ini bagaimana dia bisa tenang?” tukas Tuan Mirja. “Maafkan saya,” jawab dokter Austin. Tuan Mirja beralih pada Erwin. “Erwin, aku harus pergi. Tolong jaga Tuan Besar. Langsung saja telepon jika ada kabar.”Erwin mengangguk. Tuan Mirja berlalu, tetapi baru beberapa langkah ia berhenti. “Dokter, bisakah saya meminta waktu tinggal di sini sementara. Saya tidak bisa membayangkan kondisi ayah jika keduanya kenapa-napa.”“Saya mengerti. Pergilah.”“Terima kasih.” Tuan Mirja segera bergegas keluar. ***“Presdir, kemana saja? High diserang. Kami kewalahan.”Dengan gugup Noura membuka aplikasi lewat ponselnya. Benar saja, aplikasi tidak bisa diakses. Parahnya tampilan depan memperlihatkan tengkorak warna merah dengan dua tulang yang disilang. Ponselnya kembali berdering. Kali ini dari kepala bag

  • Suamiku Kuli Terhormat    Aku Tak Sebodoh Itu

    “Kau juga tahu itu?” Gea tersengal. Matanya memerah. Selain kesulitan bernapas, ia merasakan matanya nyaris keluar akibat urat lehernya yang dicekik. Tubuhnya bergerak-gerak ingin melakukan perlawanan, tapi apa yang dapat dilakukannya dengan tangan terikat.Noura melepas cekikannya. Napas Gea memburu. Berkali-kali ia batuk. "Aku tidak tahu siapa dia saat itu. Aku kira dia hanya seorang kuli,” ucapnya dengan napas masih tersengal.“Kuli?” Noura tergelak. "Kau pandai berbohong. Kenapa tidak menulis skenario saja? Mana ada orang ngajak nikah seorang kuli? Munafik!”Plak. Sebuah tamparan mendarat di pipi Gea. Seketika pipi putih itu menjadi memerah. Gea tersenyum sinis. “Aku munafik, lalu kau? Kau pura-pura bersikap manis, padahal di belakang menyerang perusahaannya. Merusak rem mobilnya. Ah, aku masih ingat kau memanggilnya Kak Ahsin.” Gea meniru nada Noura di ujung kalimatnya. Amarah Noura memuncak. Ia mendorong dengan segenap tenaga sehingga Gea terlempar dengan kursi. Gea meringis.

  • Suamiku Kuli Terhormat    Cinta Ditolak, Hacker Bertindak

    “Bagaimana orang asing bisa masuk ke komplek ini?” gumam Ferry. Ahsin hanya bisa terdiam. Selama ini ia hanya curiga kepada pamannya hingga tak terpikirkan ada kemungkinan lain. “Ya.” Ahsin menoleh ke arah Ferry. “Bos, mobil yang dideskripsikan Tuan Muda ternyata kosong.”Ahsin dan Ferry tersentak. Sesaat mereka saling tatap. “Kalian di mana?” tanya Ferry. “Kami di luar kota arah timur.”“Kita dikecohkan,” gumam Ahsin sambil menggenggam kepalan tangannya. “Terus lakukan pencarian!”“Baik, Tuan Muda,” sahut seorang pria lewat telepon itu. Dokter Austin menatap cemas. Tuan Mirja bergabung bersama mereka. “Kau sudah menemukan mereka?”Ahsin menggeleng. “Ferry, hubungi Ricky!”“Baik, Bos.” Ferry langsung menekan nama Ricky dan mengaktifkan speaker ponselnya.“Hallo, Kak Ferry!”“Ricky, Tuan Muda mau bicara.”“Ricky, Gea diculik.”“APA?” pekik Ricky. “Kami kesulitan mencarinya. Dia tidak membawa ponsel juga bros yang kau berikan. Aku tidak tahu bagaimana kalian bisa melakukannya ta

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status