LOGINRania Putri Saputra dan Rafi Rasendrya sepakat untuk kawin kontrak, dimana Rania terpaksa menerima itu karena dia harus membalas kebaikan Rafi yang telah menyelamatkannya dari percobaan penculikan, dan Rafi yang sudah capek dengan desakan orang tuanya untuk segera menikah agar terlepas dari perjodohan yang Rafi tidak setujui, apakah kawin kontrak itu akan berhasil atau akan gagal seiring berjalannya waktu sesuai kesepakatan mereka atau malah akan ada masalah baru yang akan mereka hadapi kedepannya.
View More"Sayang," manja seorang gadis bernama Almira. "Hemmm," Rian yang enggan menanggapi perkataan Almira padanya. "kok gitu sih jawabnya," Almira mengelus bagian bawah tubuh Rian, yang langsung ditahan oleh Rian. "Jangan sekarang mir, aku lagi ga mood," ketus Rian tapi tidak membuat Almira menyerah tapi semakin dia mengelus bagian itu bahkan sesekali menekannya pelan membuat Rian sesekali memejamkan matanya yang membuat Almira semakin semangat untuk membuat Rian mau melakukannya dengannya. "Sayang, aku lagi pengen," suara Almira yang lembut menyelinap di sela daun telinga Rian dengan sesekali menciumnya lembut. "Mir, please jangan pagi ini, aku harus cepat pergi ke bandara sekarang," kata Rian yang langsung menyingkap tangan Almira dari tubuh sensitifnya yang membuat wajah Almira cemberut dan Rian melihatnya dari pantulan kaca yang menghadapnya kini, Rian berbalik badan dan tangan kekarnya menangkup wajah Almira. "Please, ngertiin aku ya sayang, hari ini beneran mendesak kalau
"Masuklah, maaf jika tempat ini kecil, tidak begitu luas," Rafi mempersilahkan Rania untuk masuk ke apartemennya. "Tidak apa apa om, tempat saya malah lebih kecil dari ini," kata Rania mengedarkan pandangannya melihat apartemen yang menurutnya Rapi dan bersih dengan aroma maskulin yang cocok dengan penampilan Rafi. "Ini kamarmu Ran, silahkan rapikan sendiri tidak apa apa kan, karena ini memang biasanya sering dipakai keponakan saya saat berkunjung kesini dan mungkin di lemari pakaian ada beberapa pakaian keponakan saya, kamu boleh menyingkirkannya," jelas Rafi saat membuka salah satu pintu ruangan dan mempersilahkan pada Rania. "Tidak perlu om, saya bisa pakai space yang masih kosong," kata Rania yang tidak enak karena dia menumpang ditempat Rafi. "Baiklah, terserah kamu saja," "Kamar saya ada didepan, kalau ada apa apa ketuk saja kamar saya, saya masuk dulu," kata Rafi yang menunjuk kamarnya tepat didepan kamar Rania dam berjalan meninggalkan Rania sendiri. Setelah keperg
Saat Rafi menunggu Rania packing, dia melihat sekitar ruangan tamu apartemen Rania dan dia menemukan bingkai foto yang cukup besar terpampang di atas layar tv, Rafi berjalan mendekat ke arah bingkai foto itu untuk memastikan apa yang sedang dilihatnya tidak salah. "Apa aku tidak salah lihat," lirih Rafi penasaran. "Apa hubungan Rania dengan mereka," lanjut Rafi kembali, dia memandang lurus bingkai foto itu, saat tiba-tiba Rania memanggil Rafi tapi tidak dia hiraukan. "Om, saya sudah selesai," kata Rania saat keluar kamarnya dan menggeret koper yang tidak besar, Rania heran melihat Rafi yang diam dan memandang serius bingkai foto keluarganya. "Ada yang salah dengan fotonya om," kata Rania yang kini sudah berada di belakang Rafi yang membuat Rafi terperanjat kaget. "Ehh, Rania sudah selesai packingnya," kata Rafi tergagap seperti seorang yang ketahuan mencuri sesuatu. "Kenapa Om, ada yang salah dengan fotonya, sepertinya Om kenal dengan orang yang ada di foto itu," penasaran
"Maaf kalian cari siapa ya?" tanya Rafi kepada kedua pemuda didepannya kini. "Kami petugas kebersihan apartemen disini," jawab Raska yang bertemu tatap dengan Rafi. "Maaf mas, saya penghuni baru disini dan kebetulan apartemen saya lagi berantakan, karena masih banyak barang yang belum saya susun jadi untuk saat ini biar saya sendiri saja yang membersihkan tempat saya," jelas Rafi. "Maaf pak, bukannya penghuni apartemen ini seorang wanita muda ya pak," tanya Raska heran, apakah dia salah masuk gedung apartemen atau ini hanya akalan lelaki ini saja untuk mengusirnya, tapi Raska cek kembali alamat yang ada di ponselnya benar ini apartemen Rania yang dikasih tahu oleh seseorang padanya, atau jangan-jangan orang itu membohongi Raska. 'Sial apa gue sudah dibohongi,' batin Raska yang meremas ponselnya karena kesal. "Kenapa mas?" tanya Rafi yang melihat gerak gerik Raska didepannya. "Ehh, maaf Pak apa memang benar ini apartemen bapak bukan punya seorang wanita muda?" tanya Raska kembali


















Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.