Share

Bab 17

Amira membuka mata dengan malas. Menolehkan kepala ke sebelah kanan, di mana ponselnya terletak di atas nakas.

Sambil bergelung, Amira menjulurkan tangannya dengan malas. Meraih ponsel yang tidak mau berhenti. Pudar sudah keinginan Minggunya untuk bisa menghabiskan waktu dengan tenang. Padahal dia sudah menyiapkan deretan film untuk ditonton hari ini sekedar untuk menghabiskan waktu.

Dahi Amira berkerut saat melihat deretan angka di layar ponsel. Nomor baru. Dia mendesah berat, menekan tombol merah untuk mematikan deringan, ingin melanjutkan tidur kembali.

Sialnya, ponselnya berbunyi kembali. Amira mematikan kembali. Ponsel itu memekak kembali.

Menyerah, Amira akhirnya memutuskan untuk mengangkat telepon itu. Ingin mendamprat siapapun yang ada di seberang sana.

Akan tetapi, belum saja Amira mengeluarkan suara setelah menekan tombol hijau, suara di seberang sana sudah bicara.

"Mbak, ini Gladis. Aku butuh bantuan, Mbak."

***

Ternyata bantuan yang diucapkan Gladis bukan hal penting yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dian Harega
yaah, kecewa gk ada lanjutan ceritanya... tolong lah, update. karena seruuu bangeet
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status