Share

Kementerian Bercucuk Tanam

Bab 14

Sore yang cerah! Langit biru membentang luas diselingi awan putih di beberapa bagian. Langit Sarandjana begitu bercahaya, begitu indah dipandang mata.

Nampak Tuan Attar tengah menikmati pemandangan dari balkon lantai dua, kediaman kesultanan. Banyak hal mengganggu pikirannya sore itu.

Pemilik hidung mancung dan rahang kokoh itu berupaya menghibur diri sendiri. Kenyataan bahwa istri Kakandanya telah hamil, tidak ada cara lain selain menerima dengan lapang dada.

"Sial ... sebentar lagi, akan ada yang memanggilku Paman," gerutunya.

"Paman, kapan paman menikah?!" ujar Tuan Attar membayangkan bila nanti dia disapa oleh keponakannya.

"Oh hahaha, dasar Kucing kecil yang pilek. Tidak sopan bertanya demikian pada Pamanmu." Tuan Attar kembali meniru percakapan yang dia bayangkan.

"Maafkan saya, Paman."

"Pergi sana, Kucing kecil!"

Tuan Attar masih terus membayangkan percakapan-percakapan yang nanti diutarakan sang Keponakan saat ia besar nanti.

Tuan Attar meneguk sisa kopi di cangkir. D
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status