Share

BAB 15

Saat melihat punggung Lana, Erza merasakan dorongan untuk memeluknya Lana, lalu memasuki ruangan. Namun, tentu saja Erza tidak melakukannya. Jika dia benar-benar melakukan itu, dia tidak akan bisa hidup lagi besok.

Melihat Lana berjalan ke lantai tiga, Erza tetap di lantai dua. Dia berjalan hingga menemukan sebuah ruangan. Lalu, dia mandi dan tertidur. Erza tidur nyenyak malam ini. Bisa dibilang, berada di rumah seperti ini benar-benar semacam kenikmatan. Keesokan paginya, Erza bangun dan mandi sebentar, lalu turun.

"Tuan, Anda sudah bangun?" Bu Siska sedang berada di ruang tamu sambil menatap Erza dengan ekspresi yang sangat santai.

"Bu Siska, jangan panggil aku tuan. Kedengarannya canggung, panggil saja Erza," ucap Erza.

"Oke, ya, Erza. Nona sudah pergi bekerja," jelas Bu Siska. Erza langsung melihat ke lantai tiga, tetapi tidak menyangka gadis ini pergi bekerja sepagi ini. Saat ini bahkan belum jam delapan. Ketika Erza ke dapur, dia makan semangkuk mie buata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status