Short
Terapis Pijat Laktasi

Terapis Pijat Laktasi

By:  Vivian MeilaniCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
7Chapters
2.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sahabatku membawaku ke pusat terapi laktasi dan ternyata terapis yang menanganinya itu seorang pria. Dia bukan hanya menggunakan tangan, tapi juga mulut! Yang lebih parahnya, aku malah jatuh cinta pada sensainya.

View More

Chapter 1

Bab 1

Aku dan suamiku saling mengenal sejak kuliah dan setelah lulus, kami pun menikah. Sebulan yang lalu, akhirnya buah hati kami lahir ke dunia. Tapi, ASI-ku malah tidak cukup. Suamiku orang yang sangat kuno dan dia terus menyuruhku menyusui secara langsung.

Ibu mertua pun tak henti-hentinya membicarakan manfaat ASI. Padahal aku sendiri tahu, tapi ASI-ku benar-benar tidak cukup. Hal ini akhirnya memicu pertengkaran hebat antara kami.

Kelly, sahabatku datang menjengukku. Melihat aku yang begitu lelah dan murung, dia terus-menerus bertanya. Akhirnya, aku pun menceritakan semuanya padanya.

Dia tersenyum pelan dan menjawab, “Kupikir masalah besar apa. Dulu waktu melahirkan anakku, aku juga sempat kekurangan ASI. Tapi, aku direkomendasikan seorang terapis laktasi. Besok aku antar kamu ke tempatnya, ya.”

Aku ragu dan bertanya, “Terapisnya laki-laki atau perempuan? Indra itu sangat kuno, aku takut dia….”

Kelly menanggapi dengan santai, “Sudah zaman apa sekarang? Laki-laki juga bukan masalah. Tapi kalau kamu masih khawatir, bilang saja ke suamimu kalau aku mengajakmu jalan-jalan untuk menghilangkan penat. Itu juga bisa bantu melancarkan ASI, lho.”

Akhirnya aku setuju, karena sudah tak tahan melihat anakku terus menangis kelaparan, suami yang kecewa dan ucapan menyakitkan dari ibu mertua yang seakan tak ada habisnya.

Keesokan harinya, aku titipkan anakku ke ibu mertua dan pergi bersama Kelly ke pusat terapi. Pemilik tempat itu adalah seorang terapis pria paruh baya dan ada beberapa murid laki-laki yang masih muda.

Dengan sangat sopan, dia menanyakan keluhanku, memeriksa denyut nadi, lalu berkata bahwa aliran ASI-ku tersumbat, tapi bisa dilancarkan lewat pijatan.

Aku sangat senang, akhirnya ada harapan anakku bisa kenyang juga. Dia membawaku ke ruangan terapi dan Kelly masuk ke ruangan lain. Aku heran dan bertanya, “Kamu juga ada keluhan?”

Kelly menatapku sambil tersenyum misterius, “Kamu akan mengerti nanti.”

Aku bingung, tapi tak terlalu memikirkannya.

Di dalam ruangan, terapis itu memintaku berbaring di ranjang dan berkata, “Silakan lepas atasannya, aku perlu melakukan pijatan langsung.”

Aku agak malu, tapi demi anakku, aku rela melakukan apa saja.

Aku pun melepaskan atasan dengan patuh. Terapisnya berdiri cukup dekat denganku, sampai aku bisa merasakan napasnya menyentuh wajahku. Tangan hangatnya menyentuh bagian dadaku.

“Tenang saja, tarik napas dalam-dalam dan ikuti gerakan tanganku.”

Gerakannya sangat lembut, berbeda sekali dengan suamiku yang biasanya sekadar menjalankan rutinitas, asal-asalan dan cepat selesai. Aku terkejut dengan pemikiranku dan langsung membuka mata.

Melihat reaksiku, terapis itu bertanya dengan suara pelan, “Aku menyakitimu? Nanti akan ada sesi yang lebih intens, masih mau lanjut?”

Sebenarnya aku ingin menolak, tapi entah kenapa yang keluar dari mulutku malah jawaban iya. Aku bisa merasakan bagian lembut di dadaku berubah-ubah bentuk di tangan terapis, rasanya begitu nyaman sampai aku tanpa sadar mendesah pelan.

Terapis itu tertawa pelan, lalu berkata, “Nggak perlu malu, ini bagian dari proses. Aku sedang memijat bagian yang tersumbat. Lihat, ASI-nya sudah mulai keluar sedikit.”

Sambil berkata begitu, tekanannya pun semakin kuat.

Aku tak bisa menahan suara dari mulutku, “Hmm~uh….”

Melihat ASI-ku mulai mengalir pelan dari dadaku, aku buru-buru menutupi wajahku dengan tangan, rasanya malu sekali. Tapi di saat yang sama, rasanya benar-benar nyaman, bahkan pakaian dalamku sudah mulai terasa basah.

Tiba-tiba, terapis melepaskan sentuhannya dari tubuhku. Perasaan kosong langsung menyeruak dan yang mengejutkan adalah aku malah menginginkan lebih. Dia berkata dengan tenang, “Sesi hari ini cukup sampai di sini, boleh datang tiga hari lagi.”

Keluar dari ruang terapi, aku melihat Kelly sudah menungguku. Wajahnya bersinar dan tampak sangat segar, seolah habis menjalani perawatan kecantikan kelas atas.

Saat berjalan keluar dari tempat itu, aku pun bertanya pada Kelly, “Tempat ini juga menyediakan layanan kecantikan, ya? Kamu kelihatan jauh lebih segar.”

Dia tertawa keras, lalu cepat-cepat mengangguk.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
7 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status