Short
Suamiku Rela Menjualku

Suamiku Rela Menjualku

By:  LuyCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9Chapters
7views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Suamiku yang terbebani tumpukan hutang dan merasa tak sanggup menanggungnya lagi. Tiba-tiba, seorang bos besar memberikan bantuan padanya. Bos besar itu bersedia melunasi hutangnya sebesar dua ratus juta, dengan syarat aku harus menjadi model inspirasinya. Jadi, berdasarkan permintaan bos besar itu, aku pun mengenakan berbagai macam pakaian….

View More

Chapter 1

Bab 1

Setelah bisnisnya di luar gagal, suamiku, Eron terlilit hutang dan hidup kami pun menjadi kacau balau.

Aku pikir diriku harus menemaninya melarikan diri dari hutang.

Namun suatu hari, dia tiba-tiba duduk di sebelahku dana wajahnya terlihat sangat rumit.

“Sayang,” panggilnya dengan suara serak.

“Ada bos yang mau membantuku, tapi… dia mau kamu untuk jadi model inspirasinya.”

Melihat dia yang ragu-ragu, hatiku pun melemas.

Jangan-jangan dia mau menjualku untuk mendapatkan uang?

Mungkin sadar dengan keteganganku, suamiku langsung buru-buru menyangkal.

“Bukan, maksud bos, kamu hanya perlu pakai baju-baju berbeda, pura-pura jadi orang lain saja. Dia suka menulis, jadi dia butuh membayangkan bagaimana rasanya bergaul dengan orang yang berbeda-beda… kamu hanya perlu ganti baju dan berakting saja.”

Permintaan ini aneh sekali, menghamburkan uang banyak hanya untuk bermain peran?

Insting bilang padaku bahwa ini jebakan.

Namun, melihat wajah suamiku yang memohon, aku tak tega menolak.

Aku mengikuti permintaannya dan mengirim pesan pada si penagih hutang.

Nama di profilnya adalah Stevan, umurnya sekitar lima puluhan. Dia punya vila mewah sendiri dan kekayaan yang melimpah.

Permintaan pertamanya sangat mudah, [Jadi pengantin, gaun pengantinnya bakal dikirim untukmu.]

Di depan cermin panjang, aku perlahan melepaskan gaun panjangku yang agak tertutup, terlihat lekukan badanku yang sexy.

Air panas menyirami kulit, rambut hitam panjang lurus menempel di dadaku yang penuh. Tetesan air meluncur di sepanjang lekuk tubuh yang indah, akhirnya menghilang di area pribadi yang tak begitu berbulu.

Meskipun tanpa riasan wajah, diriku juga terlihat cantik alami.

Saat berusia 26 tahun, aku menikah kilat dan langsung membuat surat nikah dengan Eron. Waktu itu kami hanya berpikir untuk menabung dan menjalani hidup, jadi kami tak mengadakan pesta pernikahan. Jadi, aku bahkan belum pernah memakai gaun pengantin sekalipun.

Ini pertama kalinya aku mengenakan gaun pengantin yang putih bersih, tapi malah berhadapan dengan pria yang asing.

Aku menarik napas dalam-dalam, menutup risleting gaun pengantin itu, lalu menatap diriku di cermin dengan tubuh yang tampak sempurna.

Wanita di cermin itu tampak cantik, putih dan mempesona. Gaun itu menonjolkan dan membentuk dua belahan yang padat.

Sambil menunggu, aku iseng melihat-lihat postingan si bos yang memberi hutang.

Dia pernah memposting sebuah video, dirinya melewati tempat gym di komplek perumahan dan masih bisa bisa berayun belasan kali di tiang pull up.

Jantungku berdebar. Saat tiba di kamar hotel yang disebutkan, aku membuka pintu dan pemandangan di depan mata membuatku membeku!

Lampu bulat besar di plafon bergoyang hebat dan ranjang berderit tanpa henti.

Dan orang di atasnya adalah Pak Stevan.

Penampilannya yang buas, seperti mau memecahkan papan kasur.

Aku terkejut dan berdiri terdiam cukup lama, tak bisa berpikir seketika.

“Ma… maaf, aku datang di waktu yang salah.”

Aku malu dan kesal. Pada akhirnya rasa malu menang dan aku langsung berlari keluar.

Aku lari di jalan raya dengan mengenakan gaun pengantin, menjadi tontonan mencolok. Sementara adegan bercinta tadi masih terus berputar dalam pikiranku.

Pria itu terus mengguncang tubuh wanita itu tanpa lelah, tatapan matanya penuh dengan kepemilikan dan kepuasan yang tak tersembunyikan.

Tak lama setelah meninggalkan hotel, ponselku berdering dan aku menerima notifikasi transfer dari Pak Stevan. Mataku membelalak tak percaya.

Seratus juta?!

[Rina, kedatanganmu hari sangat nggak tepat, itu salahku. Aku minta maaf. Ini sedikit hadiah kecil dariku untukmu, nggak ada hubungannya dengan suamimu. Kuharap kamu nggak menolaknya.]

Aku menutup mulut yang gemetar, menolak? Aku yang hanya berpenghasilan empat juta sebulan, emangnya berhak menolak?

Setelah kembali ke rumah, wajahku pucat dan Eron pun agak panik, “Sayang, kamu nggak jadi bertemu dengan Pak Stevan?”

Aku pun berbohong, “Nggak… aku hanya sampai di depan pintu gerbang hotel dan langsung pergi. Maaf sayang, aku masih takut.”

Eron tampak agak emosional, masih ingin mengatakan sesuatu.

Namun, tiba-tiba napasnya terdensat. Dia mulai batuk keras dan bahkan memuntahkan segumpal darah!

Ternyata, dia menderita penyakit mematikan.

Saat menjaganya di samping ranjang, aku melihat pesan notifikasi pembayaran biaya berobat yang berhasil, lalu menatap wajah suamiku yang pucat. Diam-diam, aku membuat sebuah keputusan.

Aku membuka ponsel, lalu mengirim pesan pada Pak Stevan

[Pak Stevan, kapan kamu mau bertemu denganku lagi?]
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status