/ Romansa / Terjebak Cinta Om Presdir / 1. Kandasnya Hubungan

공유

Terjebak Cinta Om Presdir
Terjebak Cinta Om Presdir
작가: Little Rubah

1. Kandasnya Hubungan

작가: Little Rubah
last update 최신 업데이트: 2025-04-22 18:10:57

Gisella Anastasia Bintang — gadis itu mengepalkan kedua tangan di sisi tubuh. Menatap marah pada seorang pemuda berkulit Tan yang sedang berdiri di hadapannya.

"Tega kamu ginikan aku, Bang?" tanya Gisella dengan suara bergetar menahan tangis. "Kamu gak lupa kan kalau minggu depan kita mau menikah? Terus di sini sekarang kamu malah selingkuh sama Mbak Vera?!" suaranya naik satu oktaf saat menyebut nama selingkuhan sang tunangan.

Adi berusaha meraih tangan Gisella, "Sella, Abang bisa jelaskan. Ini—"

Gisella tepis tangan Adi, dia tidak sudi bersentuhan dengan lelaki itu. "Penjelasan apa lagi? Sudah jelas kalau kamu sama Mbak Vera habis tidur bersama kan?! Mataku enggak buta, Bang. Aku lihat dengan kedua mata kepalaku sendiri!"

Pecah, akhirnya tangisan gadis itu luruh juga. Rasa sakit yang dia rasakan seakan menusuk relung hati. Lelaki yang dia percaya, yang sudah dia pacari sejak dua tahun belakangan, nyatanya hanya lelaki brengsek yang tidak bisa menahan hawa nafsu belaka. Persis seperti hewan, itu lah yang ada di pikiran Gisella.

Adi menjambak rambutnya sendiri, kepalanya menoleh ke kanan. Bingung bagaimana hendak menjelaskan pada sang tunangan. Karena nyatanya, tuduhan Gisella tadi memang benar adanya. Adi telah tidur bersama Vera, mantan Adi dari masa SMA.

"Sella, udah lah. Kamu kan perempuan sok suci. Menurutmu aja, pacaran dua tahun tapi enggak pernah ngapa-ngapain itu bagaimana konsepnya? Jelaslah Adi bosan sama kamu," di akhir kalimatnya Vera tertawa meremehkan. Tangannya terlipat di depan dada, terlihat pongah sekali karena telah berhasil membuat Adi dan Gisella bertengkar hebat.

Kedua netra coklat Gisella menatap tajam ke arah Vera. Mata nya menatap naik turun, memindai tubuh Vera dari kepala hingga kaki. Hingga satu dengusan dan senyum sinis terbit di bibir gadis cantik itu. "Pantas, perempuannya macam kucing kampung begini. Mau kawin sama sembarangan jantan."

Vera melotot saat mendengar ucapan Gisella barusan. Baru saja mulutnya terbuka hendak melayangkan cacian, tangan kanan Gisella sudah terangkat tepat di depan muka Vera — gestur agar Vera berhenti bicara.

"Harusnya saya yang tanya ke Mbak Vera. Sudah tau Bang Adi punya tunangan, tapi Mbak masih mau sama calon Suami orang itu gimana konsepnya?" tanya Gisella balas mendelik.

Adi yang berada di tengah-tengah pertengkaran dua perempuan beda usia itu sampai memijat kening karena merasa pusing. Dia sadar, kalau semua ini pemicu nya karena kesalahan dia sendiri.

Seandainya saja dia tidak tergiur dengan godaan Vera, pasti dia tidak perlu mengalami hal ini.

Gisella yang sudah terlalu emosi itu lantas berucap sesumbar, "Kita batalkan saja Pernikahan kita berdua Bang. Lalu, meskipun tidak jadi menikah denganmu, aku pastikan Minggu depan aku akan tetap menikah, walaupun itu bukan sama kamu!"

"Sella!" murka si Adi. Dia tidak terima dengan keputusan impulsif yang di ambil oleh Gisella.

Apalagi, apa katanya tadi? Akan tetap menikah walaupun bukan dengan Adi? Apakah Gisella sedang mencari perkara dengan keluarga Adi yang terpandang di kampung sebelah?

"Apa kamu?! Kamu tidak punya hak buat menghentikan aku, Bang! Kamu lihat saja, aku akan tetap menikah Minggu depan!"

Tanpa menunggu tanggapan Adi, Gisella langsung pergi dari kostan dimana Adi tinggal. Adi hendak mengejar, tapi tangannya keburu di pegang oleh Vera. Perempuan itu mencegah Adi agar tidak mengejar Gisella. Yang mana, Gisella semakin membenci Adi karena tidak berusaha untuk membujuknya.

Siang itu, Gisella berniat mengantarkan makan siang ke kostan Adi. Dia rela datang di sela jam makan siangnya demi bisa bertemu dengan Adi. Sayangnya, keputusan itu malah membuat dia harus mengetahui perbuatan buruk sang tunangan.

"Adi brengsek! Laki-laki sialan! Mati aja kau di laut! Huhu," sumpah serapah Gisella ucapkan bersamaan dengan air mata yang jatuh ke pipi, demi meluapkan amarah di hati.

Bukannya mereda, Gisella malah semakin bertekad untuk mencari laki-laki yang bisa dia nikahi Minggu depan. Tidak masalah bila dia di cap sebagai perempuan tidak benar karena seenak hati mengganti mempelai pria, karena dia yakin, suatu saat semua orang akan mengetahui siapa sebenarnya Adi tanpa dia perlu membeberkan keburukan pria itu.

Sesampainya di tempat kerja, Gisella sudah menghapus semua jejak air mata. Namun tetap tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang sembab.

"Widih, habis makan di luar kayanya nih."

Celetukan tengil itu membuat Gisella menoleh ke asal suara secara spontan.

Saat itu lah, orang itu melihat wajah Gisella yang memerah dan terdapat jejak kemerahan di sudut matanya.

"Gis? Kamu kenapa?"

"Apasih Om? Kepo banget deh," sinis Gisella seraya melepas sendal luar, dan berganti dengan sendal ruangan.

Seragam Oka yang dia gunakan pun terdapat jejak basah di lengan bajunya.

Pria itu bernama Arya, tetangga yang tinggal tepat di sebelah tempat kerja Gisella.

Sementara Gisella sendiri bekerja di sebuah Apotik milik seorang bidan yang juga membuka praktek mandiri. Klinik dan Apotik yang saling bersebelahan, membuat Apotik tempat Gisella bekerja tidak pernah sepi pengunjung.

Arya yang tadinya sedang duduk di teras kontrakan lantas berdiri dan menghampiri Gisella. "Kamu habis nangis? Kenapa Gis?" tanya Arya dengan kening berkerut. Ada jejak khawatir di matanya.

Gisella yang tadinya sudah tenang, mendadak kembali melankolis. Matanya berkaca-kaca kembali, dia buru-buru menundukkan kepala, mencegah Arya untuk melihat.

"Kenapa Gis?"

Arya dan Gisella menoleh ke asal suara. Ternyata itu Febri, salah satu Bidan yang bekerja di klinik. Melihat mata Gisella yang berembun, Febri sontak menatap Arya sambil mendelik.

Arya yang sadar kalau dia di curigai sebagai tersangka lantas mengangkat kedua tangan ke atas, "Bukan saya! Saya pun penasaran kenapa Gisel sampai menangis."

Febri menatap Gisella, meminta klarifikasi. Benar saja, Gisella menggelengkan kepala, menjawab kalau bukan Arya yang membuatnya menangis.

"Terus kamu kenapa Sella?" di rengkuhnya gadis itu ke dalam dekapan. Tangan kanannya bergerak alami menepuk punggung Gisella.

Suara isak tangis Gisella semakin terdengar. Gisella benar-benar berada di titik tertinggi rasa kecewa dan amarah. Rasa tidak percaya masih menggelayut hati. Berusaha menyangkal, tapi bukti telah dia saksikan dengan kedua mata kepalanya sendiri

Hingga tiba-tiba dia mengangkat kepalanya dari dekapan Febri, menoleh ke arah Arya yang ternyata masih berdiri tidak jauh dari sana.

Gisella menarik tangan Arya, menuju ke arah Kontrakan pria itu.

"Sella! Mau ngapain kamu, Dek?!" teriak Febri yang sudah terlepas dari rasa speechless nya. "Jangan berbuat yang enggak-enggak!"

"Tenang aja Kak, aku tidak segila itu."

Ucapan Gisella beberapa menit lalu itu seakan menampar dirinya sendiri saat sadar, kalau apa yang akan dia katakan pada Arya adalah hal yang sangat gila.

"Om, mau gak nikah sama aku?"

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Terjebak Cinta Om Presdir    5. Kamu Calon Istri Saya

    Gisella mendengus. Dia tidak akan semudah itu percaya pada pembelaan seorang peselingkuh. Baginya, selingkuh itu suatu tabiat yang pasti akan berulang di kemudian hari. Wiryo yang melihat Gisella seakan enggan memaafkan putranya lantas berujar, "Nak Sella, selama ini bukannya kamu sangat mencintai Adi? Kenapa bisa semudah ini kamu berpindah hati? Apa jangan-jangan kamu pun berselingkuh dengan laki-laki itu?" Di akhir ucapan itu, Wiryo melirik ke arah Arya. "Aneh saja, kamu semudah itu membatalkan pernikahan, dan semudah itu pula mendapatkan laki-laki pengganti. Ini bukan cuma akal-akalan kamu saja yang ingin mencari-cari kesalahan Adi kan?" Semua orang yang ada di sana sampai di buat speechless dengan tuduhan Wiryo. Terutama keluarga Gisella dan Arya. Gisella dan Arya bahkan selama kenal hanya ada perdebatan. Arya yang tengil dan usil serta Gisella yang gampang tersulut emosi, tapi lihatlah sekarang, mereka malah sedang duduk bersama membahas pernikahan. "Pak Wiryo! Jangan s

  • Terjebak Cinta Om Presdir    4. Meminta Kesempatan Kedua

    Sarah mempersilahkan keluarga Arya masuk dengan sangat ramah. Ternyata seperti kebanyakan ibu-ibu, Sarah dan Emily bisa langsung akrab. Bahkan Emily yang tadinya terlihat kurang setuju, tapi begitu melihat cantiknya wajah Gisella, wanita paruh baya itu langsung mengusap-usap punggung Arya — gestur kalau wanita paruh baya itu suka dengan pilihan putranya. Keluarga Arya di bawa ke ruang keluarga. Ketika semua sudah duduk di tempatnya masing-masing, barulah kini terasa suasana yang sedikit suram. "Sebelumnya maaf, saya ingin bertanya pada Arya boleh?" tanya Bintang seraya menatap Arya. Arya mengangguk sopan, "Boleh, silahkan Pak." "Kenapa kamu menerima lamaran Putri saya?" kali ini Bintang menoleh ke arah Gisella. "Putri saya seharusnya menikah minggu depan dengan tunangannya, tapi ternyata calon suaminya malah berselingkuh. Mungkin karena terlalu emosi, dia malah mengambil keputusan impulsif dengan melamar Arya untuk menikah dengannya minggu depan. Arya, kamu sudah tau soal i

  • Terjebak Cinta Om Presdir    3. Pertentangan

    H-6 menjelang hari pernikahan.Hari Sabtu, Gisella sudah bangun sejak pagi. Dia izin cuti pada Bos nya, yang untungnya langsung di setujui.Gisella belum bilang pada kedua orang tuanya perihal kelakuan Adi yang telah berselingkuh.Pagi-pagi sekali Gisella bangun, dia sudah merapihkan seluruh penjuru rumah. Begitu anggota keluarga yang lain bangun, semuanya sudah bersih dan sarapan pun sudah tersaji di atas meja makan.Sarah — ibunya Gisella tentu merasa ada yang tidak beres pada putrinya. Sebagai seorang ibu yang membesarkan anak-anaknya dengan kedua tangannya sendiri, tentu lah Sarah tahu ada yang sedang Gisella ingin sampaikan atau ada sesuatu yang di inginkan. Makanya gadis itu bersusah payah mengambil hati orang tuanya."Dek, kamu udah ngasih makan ikan-ikan Papa? Tumben?" tanya Bintang — Ayah Gisella itu baru saja datang dari halaman belakang, dimana ada kolam ikan lele dan ikan nila di sana.Guntur — Kakak laki-laki Gisella sedikit memicingkan mata, merasa ada yang mencurigakan

  • Terjebak Cinta Om Presdir    2. Ide Gila Gisella

    "Om, mau gak nikah sama aku?" tanya Gisella tanpa tedeng aling-aling."Ha?!" sentak Arya sambil mengorek kuping — berharap dia telah salah mendengar. "Kamu ngajakin saya ngapain?" tanyanya sekali lagi. Dia tidak mau di anggap ke Ge-Er an oleh bocah macam Gisella."Nikah, Om. Aku ngajakin Om Arya nikah. Om mau kan?""Bukannya kamu Minggu depan—""Aku batal nikah sama Adi, Om. Dia selingkuh. Orang tuaku udah mempersiapkan semua biaya pesta pernikahan ini, kalau sampai batal, mau taruh dimana muka orang tuaku, Om?"Arya memijat tengkuk lehernya yang tiba-tiba terasa kaku. "Ya kalau batal terus kamu pilih nikah sama Saya. Yang ada orang tua kamu semakin malu, Gisel. Kamu mikir sampai sana gak?"Gisella dengan tanpa berdosanya menggelengkan kepala. Dia memang tidak kepikiran sampai sana. Situasi tidak memungkinkan dia untuk berpikir panjang."Tapi aku udah sesumbar ke Adi kalau Minggu depan aku bakal tetap menikah walau bukan dia mempelai prianya, Om."Gisella sengaja memasang wajah memela

  • Terjebak Cinta Om Presdir    1. Kandasnya Hubungan

    Gisella Anastasia Bintang — gadis itu mengepalkan kedua tangan di sisi tubuh. Menatap marah pada seorang pemuda berkulit Tan yang sedang berdiri di hadapannya."Tega kamu ginikan aku, Bang?" tanya Gisella dengan suara bergetar menahan tangis. "Kamu gak lupa kan kalau minggu depan kita mau menikah? Terus di sini sekarang kamu malah selingkuh sama Mbak Vera?!" suaranya naik satu oktaf saat menyebut nama selingkuhan sang tunangan.Adi berusaha meraih tangan Gisella, "Sella, Abang bisa jelaskan. Ini—"Gisella tepis tangan Adi, dia tidak sudi bersentuhan dengan lelaki itu. "Penjelasan apa lagi? Sudah jelas kalau kamu sama Mbak Vera habis tidur bersama kan?! Mataku enggak buta, Bang. Aku lihat dengan kedua mata kepalaku sendiri!"Pecah, akhirnya tangisan gadis itu luruh juga. Rasa sakit yang dia rasakan seakan menusuk relung hati. Lelaki yang dia percaya, yang sudah dia pacari sejak dua tahun belakangan, nyatanya hanya lelaki brengsek yang tidak bisa menahan hawa nafsu belaka. Persis sepert

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status